Fimela.com, Jakarta Setelah sempat menjadi teka-teki, penyebab kematian Avicii akhirnya terungkap. Seperti dilaporkan TMZ, DJ asal Swedia tersebut nekat mengakhiri hidup dengan memutus nadinya menggunakan pecahan gelas kaca.
Beberapa sumber mendeskripsikan, Avicii melempar botol anggur untuk kemudian mengambil pecahan kacanya untuk memotong nadi di tangan. Tak hanya tangan, sumber lain mengatakan Avicii juga menggoreskan pecahan gelas kaca ke leher.
Advertisement
BACA JUGA
Pihak keluarga pun sebetulnya sudah merasa khawatir dengan kondisi Avicii sepekan sebelum kepergiannya. Tak ayal, saudara laki-lakinya pun langsung terbang ke Oman untuk mengecek kondisi pelantun Wake Me Up tersebut. .
"Keluarga berbicara dengan Avicii di telepon pada awal minggu itu dan sangat khawatir dengan kondisi mentalnya," kata sumber kepada People.Â
"Saudara laki-lakinya terbang ke Oman untuk membawa Avicii pulang dan tiba hanya beberapa jam sebelum terlambat (Avicii meninggal dunia)," tambah sumber yang sama.
Advertisement
Avicii mengidap depresi
Sebelum meninggal, Avicii diketahui mengidap depresi hebat. Musisi kelahiran Swedia, 8 September 1989 itu pun harus berjuang keras melawan ketergantungannya pada alkohol, yang berimbas pada penyakit pankreatik.
Akibat kondisi mental dan kesehatannya yang menurun, Avicii pun memutuskan untuk vakum dari dunia musik. Namun, sebelum kepergiannya, sang DJ sempat menyiapkan album sebagai karya terakhirnya.
Pernyataan pihak keluarga Avicii
Avicii meninggal dunia pada 20 April 2018 lalu. Dalam rilisnya, pihak keluarga juga menyatakan Avicii saat ini sudah menemukan kedamaiannya. Disebutkan pula jika mendiang harus berjuang terhadap jiwanya yang mengalami pergolakan sebelum meninggal dunia.
"Dia (Avicii) benar-benar berjuang dengan pemikiran tentang Makna, Hidup, dan Kebahagiaan. Dia tidak bisa berjuang lebih lama lagi. Dia ingin menemukan kedamaian," tulis keluarga.
Â