Fimela.com, Jakarta Tak bisa dipungkiri, kata pelakor atau perebut laki orang saat ini sudah melekat dibenak publik. Sayang beribu sayang, kata ini seolah tercipta untuk menghakimi perempuan macam Ayu Ting Ting yang disebut jadi duri dalam hubungan orang lain.
Ya, pelakor adalah ungkapan yang muncul kala isu perselingkuhan Raffi Ahmad dan sang pedangdut merebak. Sebutan ini kemudian jadi populer, lantaran terus-menerus digunakan beberapa akun gosip di Instagram.
Advertisement
BACA JUGA
Lebih jauh menelisik, dalam sesi wawancana dengan admin akun @jenk_keliin, kata pelakor disebutkan awalnya berasal dari Valakor. pelesetan sebutan hantu di film The Conjuring 2 yang memang tengah hits kala itu.
Lama-kelamaan, netizen terus menyebut kata tersebut dan berubah menjadi pelakor yang memuat singkatan sebagaimana telah disebutkan. Berawal dari iseng si admin, istilah ini pun kemudian dikembangkan dan digunakan tak sedikit warga dunia maya.
Selaras dengan admin akun @jenk_keliin, admin akun @lambe_turah, selanjutnya akan disebut Minceu, yang diwawancara baru beberapa hari lalu juga mengatakan, istilah pelakor merupakan improvisasi dari netter.
"(Kata pelakor) sebenarnya dari netizen juga sih. Sebenarnya sudah sejak ramai gosip Mulan Jameela-Maia (Estianty), cuma mungkin karena kita pakai kata itu (untuk kabar perselingkuhan Raffi-Ayu) dan bahasan kita lebih menyeluruh, jadi lebih mengena (ke Ayu Ting Ting)," ucap Minceu lewat pesan singkat kepada Bintang.com, beberapa waktu lalu.
Minceu pun bercerita, sekitar tahun 2016, saat kabar perselingkuhan Raffi dan Ayu mulai menyeruak, ia memang sering dikirimi berbagai bukti terkait isu perselingkuhan keduanya. Tak hanya netizen yang kebetulan bertemu langsung dengan Ayu dan Raffi, tapi juga beberapa orang terdekat keduanya.
Kala itu, distribusi bukti soal kedekatan Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting tak hanya disebarkan akun-akun gosip, melainkan juga akun haters pedangdut 25 tahun tersebut yang banyak berseliweran di media sosial. Tak ayal, kata pelakor pun semakin viral dan digunakan lebih banyak orang.
Advertisement
Kata Pelakor yang Mendadak Viral
Masih dari percakapan Bintang.com dengan admin @lambe_turah tentang kata pelakor yang jadi viral, Minceu mengaku tak memiliki motivasi khusus terkait citra miring yang disematkan netizen pada beberapa nama populer.
Menurutnya, perkembangan media sosial saat ini ikut memberi dampak penggunaan kata pelakor di kalangan netizen. Terlebih, dalam beberapa kasus, masyarakat umum seolah mendapat tempat untuk meluapkan amarah terhadap isu yang tengah menyeruak.
"Sebenarnya bukan banyaknya isu (pelakor) sekarang. Tapi, mungkin dengan makin booming-nya social media sebagai tempat sharing, jadi semua hal bisa disebarkan ke khalayak ramai," papar Minceu.
"Pelakor itu kan orang yang sudah tahu bahwa seorang laki-laki telah beristri, tapi masih meneruskan niatan untuk mendekati. Ya meskipun yang laki-laki juga salah. Karena kalau hanya satu pihak saja, nggak ada yang namanya pelakor itu berhasil merebut seorang suami dari istrinya (istri sah)," sambung Minceu.
Kini, saat kata pelakor viral, Minceu malah bersyukur. Menurutnya, peran netizen untuk membentuk istilah tersebut berhasil menjadi 'rambu' bagi mereka yang berniat merusak rumah tangga orang lain.
"Ada bagusnya buat para perempuan yang mungkin selama ini diam dan menangis, berpangku tangan apabila pasangannya selingkuh, seolah-olah mereka mendapatkan cara untuk mengekspos perselingkuhan suami mereka sendiri. Paling nggak memberikan sanksi sosial sehingga untuk yang lain bisa berhati-hati dan berpikir dua kali sebelum 'ketahuan' selingkuh," terangnya.
Ramai Pelakor, ke Mana Pebinor?
Jika ingin lebih adil, pola perselingkuhan tak melulu disebabkan oleh pelakor atau perebut laki orang. Dalam beberapa kasus, pihak lelaki juga bisa jadi aktor keretakan rumah tangga seseorang. Bila pelakor ramai dibicarakan, di mana 'panggung' untuk para pebinor (perebut bini orang)?
Diakui Minceu, isu pebinor saat ini memang kalah santer dengan pelakor. Meski begitu, pebinor bukannya tak ada. Minceu bahkan berani menyebutkan beberapa nama yang terindikasi mendapat predikat pebinor.
"Ada kok (pebinor). Yang masih sering dibicarakan adalah Lee Jeong Hoon dan Billy Syahputra," ucapnya. Terkait sepinya isu pebinor, Minceu pun mengungkap pendapatnya. "Karena laki-laki (suami yang jadi korban selingkuh) biasanya enggan untuk menceritakan masalahnya. Biasa yang cerita malah saudara atau teman dekatnya," tutur Minceu.
Alasan lain, yakni tren perselingkuhan yang dilakukan suami dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan istri sah makin menjamur. "Karena lebih banyak kasus lelaki (suami) yang selingkuh dengan perempuan lain dibandingkan perempuan (istri) yang selingkuh dengan laki-laki lain," pungkas Minceu.