Fimela.com, Jakarta Suka tidak suka, mau tidak mau, perubahan akan selalu terjadi baik secara positif atau negatif. Seperti halnya yang dialami KOTAK, grup band yang tahun ini menginjak usia 14 tahun kariernya di kancah musik.
***
Ketimbang beberapa nama lainnya, KOTAK menanggapi perubahan dengan cukup baik. Sebagai salah satu produk era awal 2000an, Tantri Syalindri, Mario Marcella dan Swasti Sabdastantri masih mampu bersaing di industri masa kini yang beragam corak dan warnanya.
Advertisement
Perubahan besar yang dialami KOTAK di antaranya terkait pergantian personel. Dari formasi awal yang diperkuat Pare, Cella, Icez dan Posan, kini hanya tersisa Cella, member dari formasi awal yang jadi tulang punggung band rock tersebut.Â
Bahkan KOTAK berhasil beradaptasi dengan masuknya Chua dan Tantri, yang memberi warna dan identitas baru mereka. KOTAK yang dulunya identik dengan rock kental, kini bisa memasukkan unsur ballad tanpa harus menghilangkan nyawa rock yang sudah mereka bangun selama ini.
Namun bukan berarti KOTAK bebas dari keresahan. Setiap zaman punya tantangan berbeda, dan hal itu dirasakan Tantri, Cella dan Chua saat ini. Mereka sadar jika dewasa ini wadah untuk mempresentasikan musik, terutama di televisi semakin berkurang.
"Kalo boleh jujur yang harusnya kita tanyakan adalah acara TV apa yang menomorsatukan musik. Kalau ada acara TV yang kontennya musik pasti kita akan nongol di sana. Sekarang kan bisa dihitung jari acara musik yang memang kualitasnya untuk musik, kalau sekarang kayaknya kita agak kehilangan tempat harus ke mana," ujar Tantri kepada Bintang.com belum lama ini.
Band yang terbentuk tahun 2004 ini pun harus mencari cara untuk bertahan dari seleksi alam yang meliputi tren serta minat para penikmatnya. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah dengan merilis sebuah karya sebagai pembuktian eksistensi KOTAK.
Sebuah obrolan menarik terjadi antara kami dengan para personel KOTAK mengenai keresahan, pembuktian dan kekompakan mereka sebagai keluarga. Beberapa fakta juga terungkap melalui cerita mereka selama bertahun-tahun bermusik bareng. Simak selengkapnya hasil wawancara Bintang.com eksklusif bersama KOTAK berikut ini.
Advertisement
Tentang Keresahan dan Kebersamaan KOTAK
Nama besar memang tak menjadi jaminan pasti sebuah grup musik akan terus berjaya. Begitupun KOTAK yang pernah mengalami pasang surut, tapi mereka memutuskan untuk terus bersama.
Apa yang sedang KOTAK fokuskan saat ini?
Tantri: Kita lagi menjalani tur, memang lebih banyak off air. Insya allah mau merilis single untuk membuktikan bahwa KOTAK tuh masih ada. Kita emang jarang nongol di TV nih. Biasanya pengertian orang kalau banyak muncul di TV berarti tenar. Tapi kita alhamdulillah menjalani off air yang cukup padat, akhirnya agak keteteran tidak nongol di TV.
Apa karena di TV sudah tidak menjanjikan?
Cella: Kesibukan kita selain ini nggak ada sih, karena utang jadwal sebenarnya. Jadi jadwal TV bentrok terus, tapi sebetulnya memang harus meluangkan.Â
Tantri:Â Kalo boleh jujur yang harusnya kita tanyakan adalah acara TV apa yang menomorsatukan musik. Kalau ada acara TV yang kontennya musik pasti kita akan nongol di sana. Sekarang kan bisa dihitung jari acara musik yang memang kualitasnya untuk musik, mempromosikan lagu, kalau sekarang kita agak mikir kehilangan tempat harus ke mana.
Sebagai musisi merasa resah nggak dengan makin langkanya acara musik?
Chua: Pasti, itu sangat. Kalo off air bisa di mana aja. Kalo TV yang bisa disaksikan di seluruh Indonesia, kebanyakan tau sendiri kan gosip atau apa. Ya memang itu hiburan juga tapi kita sebagai musisi pengen ada wadahnya yang juga orang bisa lihat karya anak bangsa itu seperti apa, yang berkualitas lho ya.Â
Apa yang dilakukan KOTAK untuk menyiasatinya?
Tantri: Kita bikin konten YouTube sendiri, kita bikin rumah sendiri dengan pendengar cerita KOTAK.
Cella: (Isinya) Kebanyakan tentang perjalanan KOTAK ya. Apa sih sisi lain KOTAK selain di panggung? Bercanda ada, berantem juga ada, sampai kejadian macem-macem dan itu nggak ada yang kita sensor sama sekali. Bahkan ngomong jorok pun nggak disensor, cuma jangan ditiru ya. Saya pengen menyajikan kenaturalannya KOTAK di belakang panggung seperti apa. dan ternyata mereka tertarik, appreciate dan respect gitu di balik sebuah band rock ternyata aslinya seperti apa.Â
Dengan jadwal off air padat, apa strateginya agar tetap fit dan tidak jenuh?
Tantri: Justru dengan rutinitas KOTAK yang lumayan padat di off air, pas libur pasti ada aja yang sakit. Batuk atau apa segala macem. Tapi kalo menjaga fresh-nya ya balik lagi kita punya keluarga, kemanapun kita pergi pasti baliknya ke rumah. Jadi kalau pulang ketemu anak jadi recharge lagi dan mikir 'kita harus cari duit buat anak lagi nih' gitu, hehe.
Salah satu yang berubah dari KOTAK adalah Tantri berhijab, tanggapan Cella dan Chua seperti apa?
Cella: Positif aja sih, toh nggak ngerubah musiknya KOTAK, cuman look-nya aja. Dan saya pikir belum ada band rock yang vokalisnya berhijab, kalau metal udah ada.
Chua: Kalau aku alhamdulillah, sebagai wanita pun aku pengen seperti itu (berhijab) tapi itu kan datangnya dari hati ya. Jadi kalau di KOTAK ada gagasan atau ide yang tujuannya positif kita harus saling mensupport.
Kan sudah bertahun-tahun bareng, ceritain kesan terhadap kedua rekan band kalian
Cella: Kalau Chua tipe orang pencair suasana. Ngeliat pecicilannya dia jadi cair lagi suasana. Kalau tantri sedikit lebih dewasa, lebih nggak moody-an. Kalau sekarang lebih....dulu bisa sekamar bertiga, sekarang nggak bisa hehe.
Chua: Cella itu karena sudah menjadi seorang ayah, sekarang jadi bapak banget. Kalau Tantri karena dia Leo, kepemimpinannya oke. Secara keseluruhan kita kan tahu perjalanan kita dari dulu, pernah mengalami berantem, dropnya kaya gimana. Dan yang benci sama KOTAK, yang pengen ngejatuhin jujur banyak banget. Makanya kita diuji dengan difitnah sana-sini. Tapi kita jaga komunikasi dan nggak dengerin omongan macam-macam dari luar, itu bahaya kan. Jadi lebih mengerti satu sama lain sekarang.
Tantri: Bener kata Chua tadi sih, dulu mungkin karena masih sendiri emosionalnya masih tinggi. sekarang punya anak dan istri, dan tinggalnya di jogja lebih smooth, lebih tenang. Kalo Chua orangnya cuek banget. Saking cueknya dia masuk telinga kanan nggak ke hati, tapi keluar di kuping kiri. Tapi dia emang yang mencairkan suasana.
Sebuah Pembuktian
Seperti yang disinggung sebelumnya, KOTAK telah mempersiapkan sebuah single anyar. Lagu ini disebut-sebut bakal jadi pembuktian bahwa KOTAK masih akan terus berkarya. Lirik yang dituangkan juga memiliki sisi yang lebih personal bagi Tantri dkk.
Apa sih pembuktian yang ingin ditunjukkan KOTAK di single baru nanti?
Tantri: Ini sesuatu yang baru bagi KOTAK. Mungkin secara kasat mata dengernya kayak 'oh' (familiar), tapi untuk yang single selanjutnya kita akan mengeluarkan versi balladnya KOTAK. Ini kemasan yang menurut kita berat. Musiknya berat, tapi dari segi notasi, melodinya sih masih enak didenger, cuman kita pengen ngasih sesuatu yang memang baru dari KOTAK. Album kita terakhir 2 tahun lalu, which is udah cukup lama. Ini pembuktian lagi kita pengen ngasih sesuatu yang spesial dengan musik yang beda, lirik yang beda yang semoga bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.
Inspirasi lirik dan lagunya dari mana?
Tantri: Kalo misalnya boleh jujur lagu ini bentuk curhatan sebenernya, alasan di balik saya berhijab ada di sini. kita nulis dan bikin musiknya bareng-bareng, trus ada tema yang saat itu memang lagi bergejolak. Dari openingnya ada kalimat 'Ku buka rahasia kamu, aku dan kita'. Itu udah membuka gerbang baru gitu, silakan didengar aja nanti lagunya.
Kenapa lagu ballad, apa karena memang pas dengan momen?
Cella: Alasan pertamanya sih pengen membuktikan KOTAK masih ada dengan easy listening. Next single-nya kita udah siapin, yang ngebeat. Tadinya kita mau keluarin yang ngebeat dulu, tapi ceritanya nggak sesuai dengan kita sekarang. Apa yang kita alamin sekarang udah pas nih, jadi yang ballad dulu aja.
Dengan industri yang serba digital, seberapa menarik konsep album fisik bagi KOTAK?
Karena kita lahirnya di era album fisik cukup beradaptasi sebenernya. Dulu kan kita bisa pegang albumnya secara fisik, sekarang udah di awang-awang kayak iCloud segala macem. Tapi mau nggak mau kita harus belajar untuk ke arah sana. Kalau secara jujur kita kangen banget ada bentuk fisik. Dulu misalnya suka band trus kita minta tanda tangan di album jadi sebuah kebanggaan.
Cella: Buat identitas sih sebenernya. Kalo digital misalnya anak gue udah gede nanti trus nanya "Pah mana buktinya albummu?" trus googling dulu, nggak enak kan. Harus ada bukti fisiknya. Menurut saya wajib sih setiap band punya album fisik meskipun sekarang eranya digital.
Chua: Tapi anak sekarang lagi ngeborong kaset-kaset, karena mereka merasa tidak pernah melihat kaset kan. Jadi ngehunting kaset, piringan hitam ngehits lagi
Apa hal paling rock n roll yang pernah kalian lakukan?
Cella: Saya dulu pernah mabuk di atas panggung sampe jatoh sih. Haha. Itu siang bolong padahal dan penonton rame. Tadinya pengen lompat ke penonton taunya udah jatuh duluan. Tapi jangan ditiru ya. Sekarang minum kopi aja nggak bisa karena asam lambung, apalagi alkohol.
Tantri: Pernah nginjek gitarnya Cella di acara TV waktu itu live. Memang ada gimmick gitarnya mau diancurin, tapi kok nggak ancur ancur? Akhirnya gue jalan ke belakang gue injek dan patah. Berarti ketahuan beratnya kayak gimana.
Chua: Kalo aku jail mungkin ya. Waktu itu lagi manggung di salah satu kota dan yang jagain gede-gede. Karena aku sempet trauma ada yang fans yang pegang dada, jadi pas ada yang tangannya ke aku langsung teriak 'Woy itu ada yang megang" langsung disamperin dan dipukulin, padahal belum tentu juga dia mau ngapain. Ngerasa bersalah sih kadang sampai sekarang. Hehe.
Single terbaru yang jadi pembuktian KOTAK akan dirilis pada awal Mei mendatang. Lagu tersebut juga bakal membuka album terbaru KOTAK yang mencerminkan perubahan mereka dalam bermusik.Â