Fimela.com, Jakarta Mendadak terkenal, namun tak sedikit dari jebolan ajang pencarian bakat justru lebih cepat menghilang. Popularitas yang demikian gampang diperoleh pun begitu mudah pula surut. Karenanya, banyak pihak menyayangkan. Seperti Intan Ayu atau Tanayu yang merasa ada yang salah pada mereka.
Tanayu mengatakan bahwa banyak kontestan selama mengikuti ajang pencarian bakat hanya diberikan masukan-masukan mengenai teknik bernyanyi saja. Sementara visi mereka dalam berkarya di industri musik tak ditekankan.
"Pencarian bakat kan sekejap naik, dan hilang. Kadang-kadang mereka kurang diberi pengetahuan soal visi," kata Tanayu di sela menjadi juri Open Audition Me-Lody, kawasan Condet, Jakarta Timur, Jumat (20/4/2018).
"Selama ini kalau di acara pencarian bakat mereka sekedar dikasih bimbingan teknik bernyanyi aja, di situ mereka tidak dikasih pelajaran bagaimana bertahan di industri ini. Karena mereka butuh di tempa mentalnya," ujarnya.
Bagaimanapun, ketika seseorang memasuki dunia baru harus dibekali dengan visi dan misi yang jelas dan kuat. Itu pula yang akan diberikan oleh Intan Ayu kepada para kontestan yang ikut dalam audisi melalui aplikasi tersebut.e
"Di sini saya jadi juri dan coach. Jadi mewadahi talenta dari manapun secara digital dan nanti di salurkan ke label. Mudah-mudahan aku bisa memberi masukan itu. Visi dan misinya harus ada," ucapnya.
Pertama kali menjadi bagian dalam menjaring bakat-bakat baru, Tanayu mendapatkan pengalaman baru. "Seru, gue jadi belajar juga. Pas gue ngasih masukan ke orang lain, jadi belajar soal industrinya lebih dalam lagi, satu hal yang baru," imbuh Tanayu.
Disinggung tentang project terbaru, rencana tahun ini Tanayu akan melepas beberapa karya. "Tahun lalu rilis mini album. Mau rilis remix album sebentar lagi. Nanti mau bikin grup elektronik tapi perempuan semua. Akan ada satu DJ, vokal dua, si DJ nyanyi juga. Yang satu main keyboard. Namanya masih rahasia," tukas Tanayu.