Sewindu Kematian, Kasus Jang Ja Yeon yang Diperkosa 31 Orang Pria Mencuat Kembali

[Bintang] Jang Ja Yeon — Sewindu pasca kematian, kasus Jang Ja Yeon yang diperkosa sekitar 31 orang pria mencuat kembali (Korea Tech BLog)

Fimela.com, Jakarta Kampanye anti pelecehan seksual #MeToo tengah hangat diperbincangkan di Korea Selatan. Hal tersebut pun mendorong salah satu kasus pelecehan seksual yang cukup menyedot perhatian, yakni kasus Jang Ja Yeon pada 2009 silam mencuat kembali.

Jang Ja Yeon ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya di Kawasan Bundang, Provinsi Gyeonggi, 7 Maret 2009. Sebelumnya, pemain drama Boys Over Flowers itu mengatakan pada kakaknya, jika ia dilanda stres hebat dan ingin bunuh diri.

TERKAIT: Marak Terjadi, Begini 5 Cara Hadapi Pelecahan Seksual Online

Sebuah catatan bunuh diri pun ditinggalkan Jang Ja Yeon. Ia menjelaskan, bagaimana dirinya dipukuli dan dipaksa untuk menghibur dan berhubungan seks dengan sejumlah sutradara program, CEO serta eksekutif media. Setidaknya, ada 31 nama pelaku berada dalam catatan bunuh diri Jang Ja Yeon.

Ketika kasus ini pertama kali diinvestigasi, pihak kepolisian hanya menuntut CEO dari agensi yang menaungi Jang Ja Yeoun serta manajernya. Sementara 10 orang lainnya diivenstigasi, namun tidak dikenakan denda.

Begini surat terakhir yang ditulis JongHyun sebelum kematiannya.

Selama sekitar dua tahun bergulir, kasus pelecehan seksual yang menimpa Jang Ja Yeon pun ditutup. Penyelidikan menyimpulkan, Jang Ja Yeon menderita depresi dan memutuskan kematiannya sebagai bunuh diri.

Kasus Jang Ja Yeon mencuat kembali

Seperti dikutip Variety, Kementerian Kehakiman Korea Selatan telah meminta kejaksaan untuk membuka kembali kasus kematian aktris Jang Ja Yeon, setelah sewindu kematiannya. Hal tersebut dikarenakan masih banyak yang belum diungkap dari catatan bunuh diri Jang.

Mendiang Jang Ja Yeon memang telah mengklaim dirinya menjadi korban pelecehan seksual sejumlah tokoh terkenal di industri hiburan Korea Selatan. Kasus Jang Ja Yeon merupakan satu dari lima kasus yang diminta untuk diivestigasi ulang.