Fimela.com, Jakarta Sosok Ario Kiswinar pernah menghebohkan publik pada 2016 lalu. Ia secara terang-terangan mengakui memiliki hubungan darah dengan motivator kenamaan Mario Teguh. Kiswinar mengatakan, ia adalah anak Mario dari pernikahannya dengan Aryani Soenarto.
Demi meyakinkan argumennya, Kiswinar membawa sejumlah barang bukti yang memperlihatkan keterkaitannya dengan Mario Teguh. Termasuk foto masa kecilnya saat tengah digendong oleh sang ayah belasan tahun lalu.
Advertisement
BACA JUGA
Di sisi lain, Mario Teguh membantah telah menelantarkan Kiswinar. Mario bahkan menantang Kiswinar untuk melakukan tes DNA demi meyakinkan publik, jika dirinya adalah ayah biologis Kiswinar.
Hasil DNA pun membuktikan, Kiswinar dan Mario Teguh positif memiliki hubungan darah. "Kabid Humas Polda sudah kasih keterangan pers menyatakan hasil tes DNA antara Ario Kiswinar Teguh dengan Sis Maryono Teguh adalah positif, 99,8 persen," ungkap Ferry Amahorseya selaku pengacara Kiswinar, 25 November 2016 lalu.
Meski sudah terbukti memiliki hubungan ayah-anak, namun hubungan Kiswinar dan Mario Teguh tak lantas membaik. Bahkan, kasus perseteruan keduanya pernah berlangsung selama setahun lebih di kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik.Â
Advertisement
Kabar terkini Kiswinar
Setahun berlalu, Kiswinar ternyata masih menggeluti bisnis di bidang kertas, PEPA. Perusahaan yang dibawahi anak sulung Mario Teguh tersebut ternyata bergerak di bidang wirausaha dan pemberdayaan komunitas terpinggirkan.
Arti kertas untuk Kiswinar
Sebagai CEO PEPA, Kiswinar kerap diundang sebagai pembicara di sejumlah event. Seperti saat dirinya diminta berbagi ilmu pada para mahasiswa Podomoro University beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, Kiswinar mengungkapkan arti kertas dalam hidupnya. "Bagi beberapa orang, kertas adalah kertas. Benda yang remeh dan banyak ada di sekelilingnya. Tapi, buat saya kertas lebih dari sekedar kertas. Kertas telah mengubah hidup saya," tulis Kiswinar di Instagram.
"Saya menemukan banyak hal menarik yang sepertinya tidak habis untuk digali. Kertas juga yang membawa saya pada posisi sekarang. Ya, sederhananya saya itu kertas, dan demikian pula sebaliknya," sambung Kiswinar.
Advertisement
Menjadi guru
Selain menjadi CEO PEPA, Kiswinar juga masih menekuni kariernya sebagai guru, terlihat dari keterangan profil akun media sosialnya. Sebagaimana diketahui, pria kelahiran 29 April 1986 tersebut mengajar kesenian di Sampoerna Academy, sekolah internasional dari PAUD hingga SMA.
Senang berbagi ilmu
Kiswinar memang sosok yang senang berbagi ilmu. Terlihat dari halaman akun media sosialnya yang dipenuhi oleh beragam aktivitas penyuluhan tentang kertas. Tak cuma mahasiswa, Kiswinar juga menargetkan pendengar materinya adalah anak-anak.