Fimela.com, Jakarta Selain berakting Prilly Latuconsina mulai memproklamirkan identitas barunya kini. Ia mulai berani tampil sebagai penulis. Semua bermula dari kesenangannya menulis di blog pribadinya. Puisi-puisi yang ia tulis di blog pribadinya atas saran Pidi Baiq, penulis novel Dilan1990 lantas dibukukan. Judulnya 5 Detik dan Rasa Rindu.
Buku puisi Ily --begitu dia biasa disapa--mendapat sambutan baik dari pencinta buku. Ia tak menampik ada peran Pidi Baiq dalam munculnya buku ini. "Ayah (sapaan akrab Pidi Baiq) adalah orang yang ngeyakinin aku membukukan puisi-puisi aku. Karena aku sama sekali enggak ada niat untuk membukukan puisi," kata Prilly saat ditemui di SCTV Tower Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Advertisement
BACA JUGA
Awalnya Ily mengaku tak ingin membukukan puisinya. Alasan wanita berusia 21 tahun ini menulis puisi tadinya hanya untuk kepuasan semata. "Karena puisi itu istilahnya kayak hal pribadi. Malah tadinya aku dulu post puisi aku di salah satu blog yang anonim enggak ada namanya. Supaya orang enggak ada yang tahu kalau itu aku," katanya.
Namun karena motivasi dan keyakinan yang diberikan oleh Pidi Baiq, ia akhirnya luluh. Pidi Baiq juga yang membuat ilustrasi dan cover dari buku tersebut. "Tiba-tiba ditawarin untuk jadi buku dan ayah Pidi berhasil meyakinkan aku untuk enggak apa-apa puisi itu dibukuin. Orang punya pandangan sendiri-sendiri terhadap arti puisi tersebut," katanya.
Ke depannya, Prilly Latuconsina dan Pidi Baiq akan terlibat dalam sebuah proyek buku lagi. Namun bintang film Danur ini masih merahasiakannya. "Akhirnya aku bukuin dan kemarin benar-benar lagi kontrol sama ayah untuk buku kedua dan satu proyek lagi tapi masih rahasia," kata Prilly.