Fimela.com, Jakarta Wacken Open Air (WOA) Jerman merupakan festival heavy metal terbesar di dunia. Festival musik ini sudah menjadi impian bagi metalhead di manapun. Pihak WOA Jerman pun memberikan kesempatan kepada seluruh band metal di beberapa negara untuk ikut serta.
Di Indonesia, peluang emas ini dikemas oleh DCDC bekerjasama dengan ATAP Promotions dan The Metal Rebels dari Swedia dengan menyelenggarakan kompetisi Wacken Metal Battle Indonesia (WMBI). Untuk diketahui, tahun lalu band asal Bandung, Beside yang menjadi wakil Indonesia.
Nantinya, sang jawara WMBI akan tampil di dua panggung yang disediakan yaitu WET Stage dan Headbanger’s Stage. Tahun ini, dua panggung di dalam tenda dome itu akan semakin diperbesar dengan luas area 6.350 meter persegi yang mampu menampung ribuan orang di dalamnya.
Advertisement
Secara resmi, pendaftaran WMBI 2018 sudah dibuka. Seluruh band dengan turunan musik ekstrim bisa mendaftarkan diri di kompetisi ini. Pendaftaran berlangsung sekitar tiga bulan dan ditutup pada awal Mei mendatang.
"Kompetisi ini menjadi perpanjangan tangan dari usaha untuk melebarkan sayap band-band cadas Indonesia di ruang permainan yang lebih luas," kata Kimung, personel Karinding Attack yang juga Steering Committees WMBI 2018 kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).
Ditambahkan oleh Kimung, keberadaan Wacken Metal Battle Indonesia 2018 menjadi sangat penting karena bisa memberikan peluang kepada band metal tanah air untuk berkiprah di luar negeri. Secara global, musik Indonesia semakin dikenal karena kapabilitasnya.
Kimung memang bukan hanya mengisap jempol, karena menilik beberapa band cadas Indonesia nyatanya mampu bermain di ranah internasional, sebut saja Death Vomit, Burgerkill, Noxa, Jasad, Siksa Kubur, dan lainnya.
"Kenyataannya, band-band Indonesia memang sudah seharusnya memiliki tempat di panggung dan scene musik internasional," sambut Kimung yang mempersilakan kepada seluruh metalhead di Indonesia ikut mendaftar.
Dalam proses seleksi WMBI hingga terpilihnya sang jawara yang akan mewakili Indonesia di WOA, akan di-monitoring langsung oleh tiga orang steering committees. Proses seleksi juga akan diperkuat dengan kehadiran beberapa juri yang memiliki kredibilitas tinggi secara objektif.
"Faktor utama yang akan jadi penilaian dari para juri adalah seberapa mampu band tersebut membawa karakter Indonesia saat tampil di ajang internasional tersebut. Selain itu, juri juga akan menilai kualitas musik, aksi panggung dan kesiapan band tersebut secara mental," tukas Kimung.