Fimela.com, Jakarta Melakoni peran dalam sebuah film, seorang aktor tentu harus memberikan pengorbanan tersendiri. Demikian pula Agatha Chelsea dan Kenny Austin ketika didaulat menjadi pemain dalam film berjudul Mata Dewa.
"Aku kesulitannya lebih ke logat, karena harus Suroboyo-an. Lumayan susah," ujar Agatha Chelsea ketika media visit di kantor Bintang.com, kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, baru-baru ini. "Kesulitannya sama aja sih. Logat itu. Juga stamina. Mainnya sama tim Garuda yang sudah terbiasa bermain, juga suasananya menegangkan. Kardio lagi buat mengimbangi mereka," imbuh Kenny Austin.
Dalam film tersebut Kenny melakoni peran sebagai Dewa, seorang pemain basket yang harus kehilangan sebelah penglihatannya karena kecelakaan. Sementara Agatha Chelsea melakoni peran yang tak kalah pentingnya sebagai jurnalis.
Advertisement
"Di sini karakter sebagai Dewa yang ambisius. Dia pengen sekolah di SMA Wijaya karena pengen ikut dalam DBL. Di tengah perjalanannya, ia terkena musibah. Mata sebelah kirinya kena. Sempat terpuruk, tapi dibantu oleh om Willy (Ariyo Wahab). Dilatih segala macam," ucap Kenny.
BACA JUGA
"Perannya sebagai Bening. Jurnalis sekolah. Emang hobinya gitu, lalu ditugaskan kepala sekolah meliput. Pas DBL lagi ada kompetisi juga. Aku ngelihat mereka yang meliput, jadi sekalian observasi juga, bagaimana menjadi jurnalis," lanjut Agatha.
Film yang sudah tayang pada 8 Maret lalu ini juga diramaikan oleh Brandon Salim, Nino Fernandez, Ariyo Wahab, Dodit Mulyanto, Augie Fantinus, dan Valerie Tifanka. Mereka pun berharap masyarakat bisa melihat dan mengambil nilai positif dalam film ini.
"Kalau di sini ada nilai lebih selain olahraganya, ada drama dan ceritanya beda," ucap Agatha Chelsea. "Menurut survey, bola basket di Indonesia di urutan kedua. Film Mata Dewa ini sangat positif bagi semua umur," tukas Kenny Austin.
Â