Fimela.com, Jakarta Usia muda, semangat berkarya pun bergelora. Luapan ide dan daya cipta seakan tiada hentinya. Momen-momen tersebut mantap menggambarkan Dul Jaelani yang tengah gigih untuk terus mengeksplorasi musikalitas.
Mungkin banyak yang mengetahui Dul, begitu ia biasa disapa, sebagai putra ketiga musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty. Banyak pula yang menyoroti kecintaan Dul yang begitu mendalam pada musik dan ikut ambil bagian mengisi semaraknya dunia musik Indonesia.
Namun di balik itu, Dul juga memiliki sisi lain dalam bermusik. Memang, Dul bersama kedua kakaknya, Al dan El pernah tergabung dalam besutan sang ayah bernama The Lucky Laki di tahun 2009 lalu dan hadir dengan lagu andalan Aku Bukan Superman.
Advertisement
BACA JUGA
Ketika kemudian Al fokus menjadi DJ, El dan Dul membentuk duo Ahmad Bersaudara. Di sana, El dan Dul memadukan bakat bermusik yang mereka miliki. Namun nyatanya, Dul harus kembali berkelana untuk dapat menggali potensi dalam diri.
Jadilah pemilik nama lengkap Abdul Qodir Jaelani ini berinisiatif membentuk band yang mengusung aliran grunge bernama Backdoor bersama teman-teman SMPnya. Adapun band Nirvana yang menjadi inspirasi dari band tersebut.
Selain itu, Nirvana juga memberikan pengaruh besar bagi karier bermusik Dul Jaelani. Kecintaannya pada grunge dan musik era 90-an tidak berubah hingga akhirnya memutuskan untuk mantap bersolo karier dan mempersembahkan karya.
Advertisement
Sisi Grunge dan Melankolis
Dua sisi Dul Jaelani adalah kecintaannya pada grunge dan menuangkan curahan hati juga sisi melankolisnya melalui dua single solonya. Dul memperkenalkan debut single bertajuk Kamu dan Aku pada September 2017 lalu. Ia dengan lantang menyuarakan kekecewaan serta patah hati di lagu tersebut.
Sebelum menciptakan debut single Dul benar-benar diselimuti kesedihan yang mendalam karena cinta, seperti layaknya anak-anak seusianya. Kegalauan begitu ia resapi hingga hadir secara spontan notasi vokal dan lirik secara bersamaan.
Ketika saya berkesempatan berbincang-bincang dengan Dul beberapa waktu lalu, ia memiliki tanggapan tersendiri soal memilih curhat lewat karya. "Musik itu obat penenang yang terampuh untuk hidup ini dan saya juga sudah menemukan wadah untuk menyalurkan ekspresi," jelas Dul Jaelani kala itu di kediamannya di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.
Memasuki single kedua, Dul kembali pada musik yang menjadi bagian dari jati dirinya, grunge. Cakrawala, single yang kental dengan nuansa grunge dan alternative 90-an. Dul juga menghadirkan video klip yang penggarapannya dilakukan di kawasan Gunung Semeru.
Masih saat berbincang, Dul sebenarnya ingin menjadikan Cakrawala sebagai debut single, namun niatan itu tidak terlaksana. "Ada lagu saya yang berjudul Cakrawala dari Backdoor, tadinya mau dirilis Cakrawala. Cuma saya pikir-pikir sekarang saya sedang membangun fondasi sebuah nama jadi kalau menurut saya lagu Cakrawala itu terlalu sayang untuk dikeluarkan sekarang," tambahnya.
Berbicara soal berkarya, setiap musisi tentu memiliki metode dan jalan mencipta yang berbeda-beda. Demikian halnya dengan Dul yang meletakkan berbagai luapan emosi ke dalam lirik-lirik lagu termasuk pada dua single solonya Kamu dan Aku serta Cakrawala. Suguhan dan sentuhan penuh makna mantap disematkan Dul.
Dua sisi bermusik memang bukan hanya refleksi dari pribadi Dul Jaelani, tetapi juga banyak musisi dalam dan luar negeri. Mereka tahu betul, bagaimana menempatkan kata-kata menjadi lirik, nada-nada mengalun menjadi musik yang asyik.
Â
Putu Elmira
Editor Musik Bintang.com