Fimela.com, Jakarta University of California, Los Angeles (UCLA) menyampaikan kritik keras untuk industri hiburan Hollywood. Para periset dari UCLA telah melakukan riset pada indutri hiburan hollywood selama 5 tahun terakhir. Hasilnya menunjukkan bahwa diversitas dalam industri ini masih terbilang rendah, meski mengalami sedikit kenaikan.
Sebelumnya, Hollywood dikritik karena hanya melibatkan sedikit perempuan dan orang-orang dengan kulit berwarna. Sampai-sampai muncul kampanye kritik berhastag ‘OscarSoWhite’. Hal itu ditegaskan oleh Ana-Christina Ramón, salah seorang yang terlibat dalam riset tersebut.
“Selama lima tahun laporan (riset) tersebut, ranah dimana wanita dan orang kulit berwarna (terlibat dalam indutri hiburan) jarang terjadi kemajuan yang berkelanjutan," ungkapnya dalam sebuah wawancara seperti ditulis KapanLagi.com.
Advertisement
Riset setebal 80 halaman ini, dilakukan dengan dana dari perusahaan seperti Disney dan Yayasan Will & Jada Smith. Riset tersebut mencakup data dari beberapa bab yang berfokus pada bidang-bidang dalam indutri hiburan seperti sutradara, aktor utama, perwakilan talent agent, pencipta serial televisi, dll. Riset ini memeriksa 200 film teatrikal pada tahun 2016. Tidak hanya itu, 1.251 siaran dari televisi kabel dan platform digital dari tahun 2015 hingga 2016 juga turut diperiksa.
Menurut laporan dari riset ini, terdapat dua area yang menunjukkan kemajuan substansial. Yang pertama, minoritas memimpin dalam acara siaran televisi. Prosentase bergerak naik dari 5,1% ke 18,7%,selama tahun 2011 hingga 2012. Yang kedua, minoritas mengalami peningkatan signifikan pada ranah creators of color delivering scripted series for streaming services dengan prosentase 6,2% yang naik menjadi 15,7%. Kenaikan tersebut juga didukung oleh pertumbuhan media streaming akhir-akhir ini.
Tidak hanya peningkatan signifikan, riset tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan rendah bahkan penurunan. Hal tersebut ditemukan pada keterlibatan perempuan dan people of color sebagai Direktur film yang hanya naik dari 12,2% ke 12,6%. Selain itu juga pada ranah penulis film perempuan yang mengalami penurunan menjadi 13,8% dari 14,1%.
Persoalan diversitas ini nampaknya menjadi sesuatu yang didambakan oleh audience. Hal tersebut dibuktikan dengan meledaknya film BLACK PANTHER di pasaran. Dilansir boxofficemojo, Film yang menampilkan superhero berkulit hitam ini sukses meraup penghasilan kotor sebesar 202 juta dolar dalam 3 hari.
Nampaknya Hollywood mulai membaca keinginan pasar tersebut. A WRINKLE IN TIME, sebuah film produksi Disney akan segera rilis. Film garapan Ava Dvernay ini melibatkan beberapa artis non kulit putih seperti Oprah Winfrey, dan Mindy Kaling.
Sumber: Kapanlagi.com
Penulis: Editor KapanLagi.com