Fimela.com, Jakarta Cinta memang sangat universal. Cinta juga tak mengenal batas-batas tertentu seperti usia, jarak, dan waktu, serta lainnya. Demikian pula ketika Morgan Oey mencintai seorang wanita yang berusia 2 kali usianya, Aura Kasih.
Dalam film yang disutradarai oleh Ismail Basbeth berjudul Arini: Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat, Morgan berperan sebagai Nick. Ia menjadi seorang pemuda yang menaruh rasa cintanya kepada Arini, karakter yang diperankan oleh Aura Kasih.
Untuk diketahui, film ini merupakan remake film lawas berjudul sama. Dalam versi lawasnya, film yang rilis pada tahun 1987 ini dibintangi oleh Rano Karno, Widyawati, Sophan Sophiaan, dan Rima Melati.
Advertisement
"Sangat senang karena bisa bermain dalam film yang bisa dikatakan legenda. Saya juga senang bekerjasama dengan mas Ismail Basbeth, sutradara yang emang pengen bekerjasama," kata Morgan Oey di XXI Kemang Village, Jakarta Selatan, Kamis (1/3/2018).
BACA JUGA
Arini dikisahkan sebagai sosok wanita yang sangat matang, berusia hampir 40 tahun. Banyak kisah pilu yang dialaminya sampai akhirnya Arini menutup diri pada beberapa hal yang membuatnya sakit di masa lalu.
Sementara Nick adalah seorang pemuda yang demikian berjuang untuk mendapatkan kasih sayang dari lawan jenis. Kebetulan dirinya jatuh hati pada sosok Arini, sampai akhirnya kisah yang diliputi konflik-konflik pun terjadi.
Demi mendapatkan karakter yang diinginkan oleh sutradara, baik Morgan dan Aura Kasih pun berusaha memberikan akting yang terbaik. Jalinan chemistry pun mereka pupuk untuk bisa mengumbar rasa seperti sebenarnya.
"Penyatuan chemistry bisa bikin nyaman satu sama lain. Gak ada kiat-kiat yang bagaimana, ya jalani aja," tutur Morgan yang selanjutnya mengungkap kisahnya bersama Aura Kasih. Berikut kisah mereka.
Advertisement
1. Hubungan Beda Usia
Dalam film ini, Aura Kasih menjadi wanita dewasa dengan banyak pencapaian. Namun kehidupan pribadinya tak semulus apa yang dicapainya. "Hubungannya seperti brondong ama tante. Mungkin perempuan lebih tua, laki-lakinya brondong," tutur Aura Kasih.
2. Asmara Tak Berkonotasi Negatif
Sudah menjadi hal yang lumrah ketika pasangan yang memiliki beda usia sangat jauh akan mendapatkan cibiran dari masyarakat. Namun menurut Morgan tidak demikian. "Kebanyakan memang memiliki konotasi negatif, kalau ga materi juga kepuasan nafsu. Tapi di sini gak begitu," ucap Morgan.
"Di sini ada esensinya. Ga semua tentang materi. Dijelaskan kenapa laki-laki muda jatuh cinta dengan wanita yang 15 tahun lebih tua. Mungkin kalau nonton, konotasi ga baik itu akan hilang," lanjut Aura Kasih.
Advertisement
3. Morgan dan Aura Saling Membuka Diri
Menjadi seorang aktor tentu harus bisa berlakon secara profesional. Termasuk Morgan Oey dan Aura Kasih yang dipasangkan dalam film Arini: Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat. Pada proses kreatifnya, kduanya berusaha membuka diri demi menjalin chemistry.
"Penyatuan chemistry dengan bisa bikin nyaman satu sama lain. Kalau bisa terbuka. Proses kreatif seru banget. Tahu akan yang kita peranin. Kita ga cuma pakai baju karakter, tapi jadi mereka itu sendiri," ungkap Morgan.
4. Aura Kasih Dibuat Dewasa
Dalam karakternya, Aura Kasih menjadi seorang wanita yang lebih tua beberapa tahun dari usia sebenarnya. Sementara Morgan Oey disebut menjadi sosok belia yang terpaut usia belasan tahun.
"Aku dimudain banget, Aura didewasain banget di film ini," ujar Morgan Oey. "Mungkin Morgan kayak brondong ya jadinya, tapi sebenarnya umurnya beda 2 tahun ama aku, lebih tuaan aku sih," ujar Aura Kasih.
Advertisement
5. Dilarang Tonton Kisah Cinta Film Sebelumnya
Ismail Basbeth selaku sutradara melarang para pemain untuk melihat versi lawas dari film Arini: Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat. Ia tak mau terbebani dengan karakter yang dimunculkan oleh sosok Rano Karno, Widyawati, Sophan Sophiaan, dan Rima Melati.
"Kalau aku lebih banyak baca, menyendiri. Karena kan tidak boleh melihat versi filmnya. Jadi aku membangun karakter berdasarkan novelnya aja," tukas Aura Kasih.