Fimela.com, Jakarta Bintang Trending Lyrics pekan ini hadir kembali dengan lagu-lagu pilihan. Di edisi kali ini bakal ramai dengan euforia Dilan 1990 yang menelurkan soundtrack bertajuk Rindu Sendiri.
Lagu yang dinyanyikan Iqbaal dan diproduseri oleh Indra The Rain tersebut sudah sangat familiar di kalangan penikmat musik, khususnya para muda.Tak sedikit yang dibuat baper oleh nyanyian sang Dilan.
Advertisement
BACA JUGA
Di sisi lain karya baru juga dihadirkan solois muda, Jaz. Sukses dengan Dari Mata dan Kasmaran, Jaz merilis Teman Bahagia sebagai single ketiganya.
Tak ketinggalan sederet tembang favorit lain yang menarik untuk disimak liriknya. Yuk simak Bintang Trending Lyrics selengkapnya.
Advertisement
1. Iqbaal Ramadhan - Rindu Sendiri
Suara motorku
Semakin dekat
Kamu acuhkan sapa nya
Â
Dia berupaya
Mencari senyum mu
Dengan rayuan yang pelik
Â
Waktu demi waktu ku berlalu
Keinginanmu mulai tumbuh wo o oww
Â
Bila dia merindukan mu sendiri woo
Jangan resah dia pasti pikirkan mu
Walau kau tak tahu huuu
Hingga di ujung malam
Â
Engkau menyusuri
Jalan bersamanya
Dikala dinginnya senja
Â
Hanya berduaan
Tanpa tahu tujuan
Bahkan tidak mau tahu
Â
Namun sekarang engkau harus pulang
Tak ingin kau akhiri hari itu wo o oww
Â
Bila dia merindukan mu sendiri woo
Jangan resah dia pasti pikirkan mu
Walau kau tak tahu huuu
Hingga di ujung malam
Â
Bila dia..
Merindukan mu sendiri woo
Jangan resah dia pasti pikirkan mu
Walau kau tak tahu huu
Hingga di ujung malam
Â
Jangan resah dia pasti pikirkan mu
Walau kau tak tahu huuu
Hingga di ujung malam
2. Jaz - Teman Bahagia
Takkan pernah terlintas
tuk tinggalkan kamu
jauh dariku kasihku
Â
karena aku milikmu
kamu milikku
separuh nyawaku
hidup bersamamu
Â
berdua kita lewati
meski hujan badai
takkan berhenti
Â
sehidup semati
mentari pun tau
ku cinta padamu
Â
percaya aku takkan kemana mana
aku kan selalu ada
temani hingga hari tua
Â
percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia
Â
takkan pernah kulupa
kamu yang kucinta
dari ujung kaki
hingga ke ujung kepala
Â
aku ingin kamu
kamu yang kumau
belahan jiwaku
kamu masa depanku
Â
berdua kita lewati
meski hujan badai takkan berhenti
Â
sehidup semati
mentari pun tau
ku cinta padamu
Â
percaya aku takkan kemana mana
aku kan selalu ada
temani hingga hari tua
Â
percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia
Â
setia kan ku jaga
kita teman bahagia
Â
percaya aku takkan kemana mana
aku kan selalu ada
temani hingga hari tua
Â
percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia
Â
aku milikmu
kamu milikku
aku kan s'lalu ada
hingga di hari tua
Â
percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia
3. Payung Teduh - Di Atas Meja
Di atas meja rindu itu hilang
Dalam kata-kata
Sebentar lagi kita semakin lupa
Kita menjelma pagi dingin yang dipayungi kabut
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Disela-sela gelisah yang menunggu reda
Didalam kamar rindu itu menguap
Dalam kebisuan
Sebentar lagi kita semakin lupa
Kita menjelma kebisuan yang tak bisa diungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Disela-sela gelisah yang menunggu reda
Di tiap langkah rindu kita menghilang
Penuh keraguan
Lalu kita pun sungguh semakin lupa
Oo ooh..
Â
Kita menjelma kebisuan yang tak kunjung terungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Disela-sela gelisah yang menunggu reda
Ou ooh..
Ou ooh..
4. Isyana Sarasvati - Lembaran Buku
Selalu kucoba tuk lupakan
Cerita lama yang menjadi buku
Terlanjur sudah ku membaca
Â
Dari bab perkenalan
Â
Tak semua halaman merana
Namun yang kelam terlalu berarti
Yang bahagia terlupakan
Terselimuti benci
Â
Warna fana. Ragu.
Hanya karena. Kamu...
Â
Seperti ku tegak berdiri
Di atas kertas putih
Seperti kencangnya berlari
Tanpa tujuan henti
Halaman tawa yang aku cari
Telah hangus namun di hati
Percaya terangkan kembali
Beranikan diri
Â
Tak semua halaman merana
Namun yang kelam terlalu berarti
Yang bahagia terlupakan
Terselimuti benci
Â
Fatamorgana ragu
Hanya karena kamu
Â
Seperti ku tegak berdiri
Di atas kertas putih
Seperti kencangnya berlari
Tanpa tujuan henti
Halaman tawa yang aku cari
Telah hangus namun di hati
Percaya terangkan kembali
Beranikan diri
Â
Tutup buku ini
Â
Semua karena keyakinan
Aku padamu
Tapi baiknya terucap
Semua...
Â
Seperti ku tegak berdiri
Hmm.
Seperti kencangnya berlari
Hooooo...
Seperti ku tegak berdiri
Di atas kertas putih
Seperti kencangnya berlari (Kencangnya berlari)
Tanpa tujuan henti (Tanpa tujuan henti)
Halaman tawa yang aku cari (Tawa yang aku cari)
Telah hangus namun di hati
Percaya terangkan kembali (Terangkan kembali)
Beranikan diri...
Tutup buku ini
5. Fatin - Shoot Me Now
Ku terhanyut dalam kata rayumu
Dan ku tahu kamu mencoba tuk berbicara
Tentang isyarat cinta
Â
Ku mengerti ini sulit untukmu
Dan kutahu aku bahkan tak kan pernah bisa
Untuk katakan cinta
Â
Sadarkah bila aku terjerat pesonamu
Ahhhh....
Â
Oke mungkin aku tak akan
Jadi yang pertama tuk mengungkapkan
Jika kau merasakan yang ku rasakan
Shoot Me Now
Shoot Me Now
Â
Oke mungkin aku tak akan bisa
Ku tak ingin menunggu lebih lama
Katakanlah semua yang kau rasa
Shoot Me Now
Shoot Me Now
Â
Setiap kali kau kan memulai lagi
Rayuan yang sama berjuta kali
Tanpa bisa nyatakan cinta
Â
Sadarkah bila aku terjerat pesonamu
Ahhhh....
Â
Oke mungkin aku tak akan
Jadi yang pertama tuk mengungkapkan
Jika kau merasakan yang ku rasakan
Shoot Me Now
Shoot Me Now
Â
Oke mungkin aku tak kan bisa
Ku tak ingin menunggu lebih lama
Katakanlah semua yang kau rasa
Shoot Me Now
Shoot Me Now
Â
Andai kamu mengerti
Tanda yang tlah kuberi
Yang ku ingin kata cinta
Â
Oke mungkin aku tak akan
Jadi yang pertama tuk mengungkapkan
Jika kau merasakan yang ku rasakan
Shoot Me Now
Shoot Me Now
Â
Oke mungkin aku tak kan bisa
Ku tak ingin menunggu lebih lama
Katakanlah semua yang kau rasa
Shoot Me Now
Shoot Me Now