Fimela.com, Jakarta Tulus memang tak terlalu dekat dalam hubungan pribadi dengan mendiang Yon Koeswoyo. Namun, dengan karya-karya Yon bersama Koes Plus, solois ini tahu bagaimana pesan yang ingin disampaikan oleh grup tersebut melalui lagu.
"Saya tidak begitu dekat dengan beliau secara personal, tapi karya-karya beliau pasti lah menjadi bagian dari seluruh orang Indonesia, gak ada yang gak tahu," kata Tulus di rumah duka Yon Koeswoyo, kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (5/1/2018).
Advertisement
Sebuah karya bisa disebut everlasting ketika bisa menembus zaman dan waktu, demikian menurut Tulus. "Bagus gak bagusnya itu setelah sekian puluh tahun, masih didengerin apa nggak. Kalau sekian puluh tahun lagunya masih didengerin ya berarti lagunya bagus. Dan karya-karyanya om Yon ya seperti itu," ucapnya.
Sebagai musisi Yon Koeswoyo memang tak pernah berhenti dalam berkarya. Selama menderita penyakitnya, Yon Koeswoyo tetap bernyanyi di panggung, bahkan sampai ke luar kota. Ini yang menjadi nilai plus seorang Yon Koeswoyo.
"Harapan saya semoga pelaku musik, musikus yang terinspirasi oleh om Yon dan karya-karyanya selama ini ya bisa terus berkarya lagi," tutur Tulus.
Seni adalah sebuah energi yang tak akan pernah hilang. Demikian pula dengan energi dari karya-karya Yon Koeswoyo. Meski sang maestro telah pulang ke pangkuan Ilahi, namun energi dan semangatnya bisa terus menginspirasi.
"Karena seni itu kan adalah energi yang gak akan pernah berhenti. Walaupun sekarang beliau sudah berpulang, energinya masih bisa kita olah untuk terus berkarier," tutur Tulus.