Fimela.com, Jakarta Dewi Sandra merasa bangga bisa terlibat dalam film Ayat-Ayat Cinta 2. Film tersebut merupakan sekuel dari film Ayat-Ayat Cinta yang sukses 10 tahun silam.
Hal itu kemudian diakui Dewi Sandra sebagai beban bagi dirinya dan semua pendukung film. Namun kemudian, Dewi Sandra menjadikannya sebagai sebuah tantangan. Apalagi peran yang dibawakannya sangat penting di Ayat-Ayat Cinta 2.
"Aku berperan sebagai Sabina, salah satu peran yang paling beda dengan karakter lainnya. Dia itu introvert, tidak banyak bicara, sosok yang misterius. Kalau belum nonton filmnya, pasti banyak yang bertanya-tanya, sebenarnya dia ngapain di film ini. Jawaban itu akan dikupas satu per satu," ujarnya beberapa waktu lalu.
Advertisement
BACA JUGA
Menurutnya, siapapun yang terlibat di film AAC 2 merasa terbebani karena kesuksesan Ayat-Ayat Cinta. "Kita semua, dari pak Manoj (Manoj Punjabi) sampai Mas Guntur, Kang Abik, pemain, kru yang lain, bohong kalau bilang nggak ada beban, pasti ada beban," katanya.
Tapi Dewi Sandra tak mau membawa beban itu terus. "Beban itu yang membuat kita nggak jujur dengan karyanya. Seiring berjalannya proses pembuatan film ini, kita putuskan harus memotong film ini dengan AAC sebelumnya," katanya.
Lalu apa saja beban Dewi Sandra? Berikut 5 beban yang dirasakan Dewi Sandra ketika membintangi film Ayat-Ayat Cinta 2.
Â
Â
Â
Advertisement
1. Ekspektasi Tinggi
"Ekspetasi orang atas film ini pasti akan ada pro dan kontra. Ada yang lebih suka yang pertama atau yang kedua. Ini resiko membuat sekuel yang harus bisa diterima dengan besar hati. Kita sudah bekerja semaksimal, sejujur mungkin dan kita ingin memberikan yang terbaik," katanya.
2. Topik Kontroversial
AAC 2 masih berkisar tentang poligami. "Sekarang memang sudah lebih terbuka (poligami). Pendapat aku sendiri, ini memang topik yang sangat kontroversial dan sebenarnya dilematis untuk dibahas. Kadang-kadang ada yang bisa terima banget, anti banget dan ada di tengah-tengah. Menurut aku, itu (poligami) tetap menarik untuk dibahas," kata Dewi.
Advertisement
3. Fahri Idealis
Laki-laki seperti sosok Fahri (diperankan Fedi Nuril), menurut Dewi, berat menjalaninya. Banyak yang melihat dari sisi perempuan sebagai korban yang nggak enaknya saja tapi ini jadi suatu pembicaraan yang seru dan menarik. Tak heran jika muncul kritik atas sosok Fahri yang sulit ditemukan ditemukan di dubia nyata.
"Kalau gue percaya bahwa orang baik itu ada dan banyak. Tapi sebelum kita mencari orang baik itu, kita juga harus berusaha memperbaiki diri dan Alhamdulillah setelah aku memutuskan itu (memperbaiki diri), banyak doa yang dijawab Tuhan," terangnya.
Â
4. Jeda 10 Tahun
Film ini sesuai dengan perkembangan zaman, masyarakat lebih luas lagi mempelajari (tentang poligami). Film ini sudah menghabiskan waktu 10 tahun untuk muncul lagi sekuelnya. Selama itu pula ada film lain bahkan sinetron yang membahas ini (poligami).
Advertisement
5. Butuh Pertanggungjawaban
Film Ayat-Ayat Cinta 2 berani mengangkat tema poligami di AAC2, menurut Dewi Sandra, butuh pertanggungjawaban untuk hal itu. Poligami akan selalu menjadi topik yang menarik untuk ibu-ibu dan bapak-bapak.
"Apapun yang diributkan tentang poligami, semuanya harus kembali ke niat. Harus diluruskan dan memang ilmunya juga harus ada dalam menjalankan hal tersebut, dibutuhkan pertanggungjawaban, butuh satu kebijaksanaan juga untuk setiap pihak dalam hubungan seperti ini (poligami)," terang Dewi Sandra.