Fimela.com, Jakarta Perjuangan dan kerja keras tentunya menjadi kunci dalam menggapai sebuah kesuksesan. Demikian pula ketika Fildan telah melewati berbagai fase hingga akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama di kompetisi menyanyi dangdut Asia, D'Academy Asia 3.
***
Seperti diketahui, pria asal Bau Bau ini didaulat menjadi salah satu perwakilan Indonesia di ajang yang digelar oleh Indosiar tersebut. Di Konser Kemenangan, Fildan berhasil mengungguli dua kontestan lain yang juga berasal dari Indonesia yakni Reza dan Aulia.
Advertisement
BACA JUGA
Sebelumnya, Fildan juga berhasil menyabet kemenangan di D'Academy 4 yang dilaksanakan pada Mei 2017 lalu. Musikalitas yang apik kembali mengantarkan Fildan pada gelar juara di D'Academy Asia 3 menyisihkan lawan-lawan dari beberapa negara meliputi Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Timor Leste, dan Thailand.
Kendati demikian, Fildan mengaku bahwa dirinya merasa beban dengan gelar juara D'Academy 4. Bahkan, ia sempat mengalami jatuh bangun seperti tidak tampil maksimal di awal-awal D'Academy Asia 3. Namun Fildan meyakini duka yang ia rasakan itu sebagai lecutan untuk menyuguhkan penampilan yang lebih baik lagi.
"Kesannya lebih pada suka duka, kalau untuk dukanya dulu Fildan di awal-awal 36 besar sampai 20 besar itu Fildan mengalami penampilan yang dibilang buruk. Karena memang beban, dulu juara 1 DA 4 dan setelah penampilan yang beberapa kali itu down banget, sampai lupa lirik, ketinggalan tempo. Tapi berkat itu Fildan bisa strong dan bangkit," ungkap Fildan kepada Bintang.com di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, baru-baru ini.
Besarnya dukungan orang-orang yang dikasihi hingga Miana La Fildan, demikian fansnya biasa disapa, sanggup kembali mengobarkan semangat dan penampilan Fildan yang sempat dirasa mengecewakan. Hal ini juga dibarengi dengan kegigihannya mengeksplorasi kemampuan bermusik dengan tiada letih berlatih.
Fildan berbagi kisah lebih dalam tentang perjuangannya hingga keluar sebagai pemenang D'Academy Asia 3, bentuk dukungan orang-orang tercinta, duetnya dengan Lesti yang penuh penjiwaan, hingga harapan bermusik ke depan. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Fildan lewat rangkuman berikut ini.
Advertisement
Fildan, Sang Juara D'Academy Asia 3
Fildan harus melewati banyak rintangan untuk menyabet gelar juara D'Academy Asia 3. Meski sempat merasa terpuruk, ia kembali bangkit berkat dukungan orang-orang terdekat.
Kesan menang di D'Academy Asia 3?
Fildan bisa strong dan bangkit dari dukungan anak istri, orangtua, khususnya Miana La Fildan yang selalu support dan admin-admin Fildan selalu WhatsApp saya. Alhamdulillah setelah beberapa penampilan, masuk pas lagu Tum Hi Ho Fildan sudah kembali lagi percaya diri sampai grand final.
Apa yang memotivasi Fildan hingga bangkit kembali saat down di D'Academy Asia 3?
Perjuangan seorang ayah untuk anaknya karena di sini Fildan bukan hanya berjuang untuk Indonesia tapi sebagai seorang ayah ingin membahagiakan khususnya anak saya. Itu yang membuat saya kuat.
Perjalanan yang tidak terlupakan di D'Academy Asia 3?
Yang paling tidak pernah saya lupakan itu waktu Fildan nyanyi lagu Keramat, itu hampir dua bait sampai diam. Itu lama nggak hilang-hilang, ternyata nggak hanya di lagu itu, lagu berikutnya juga sama. Mungkin kalau tanpa kejadian itu tidak mungkin sampai sekarang. Karena saya yakin, Allah memberikan cobaan kepada Fildan supaya bisa lebih baik lagi.
Keunggulan Fildan hingga akhirnya bisa menang di D'Academy Asia 3?
Saya itu orangnya pemikir jadi saya itu kalau sudah di kamar pasti ngulik lagu. Kalau yang lain nguliknya sama cikgu, kalau saya lebih sendiri mulai dari buka YouTube, mengkhayal, direkam pakai HP terus saya kirim ke cikgu, kalau ada yang kurang dipanggil ke kamar. Makanya saya kemarin di awal 36 besar sampai grand final itu Alhamdulillah aransemen sendiri tapi ada bantuan dari cikgu dan mas Adibal juga.
Apa arti sebuah kemenangan untuk Fildan?
Mungkin semua orang menginginkan kemenangan itu apalagi D'Academy Asia ini. Fildan awalnya tidak yakin akan menjadi juara, tapi buat Fildan kemenangan itu adalah satu kebanggaan buat Fildan, penghargaan yang tinggi karena ini bukan hanya di Indonesia tapi se-Asia jadi kebanggaan tersendiri bagi Fildan bisa ja juara D'Academy Asia.
Perbedaan yang terasa saat berkompetisi di D'Academy 4 dan D'Academy Asia 3?
Pertama, SMS. Yang paling terlihat SMS karena waktu grand final DA 4, itu grand final saya salah lirik juga tapi memang waktu DA 4 itu karena SMS walaupun Fildan main gitar, drum, keyboard tapi kan yang paling utama lirik, tapi Alhamdulillah memang rezeki Fildan. Alhamdulillah waktu D'Academy 4, Fildan SMS tertinggi. Makanya pas di D'Academy Asia itu, banyak yang bully juga. 'Ah tidak mungkin Fildan jura DA Asia 3 ini kan Fildan kan suka lupa lirik, grogi karena kemarin dia juara SMS'.
Bagaimana Fildan menanggapi bully-an tersebut?
Kalau Fildan pribadi, bully-bully itu saya terima dengan lapang dada, ikhlas. Karena semua buat kebaikan Fildan juga. Jadi Fildan itu Insha Allah tidak pernah merasa kayak wah digini-gini, Alhamdulilah semua terima dengan ikhlas.
Duet Maut dan Hadiah Melimpah
Duet maut Fildan dan Lesti di Konser Kemenangan D'Academy Asia 3 memang begitu mencuri perhatian. Tidak sedikit penonton, juri, hingga komentator yang menangis. Penampilan tersebut yang turut mengantar Fildan meraih juara satu dan berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp 150 juta, paket wisata 3 hari 2 malam ke Brunei Darussalam, hingga tiket business class ke London.
Gimana perasaan Fildan bisa membuat banyak orang menangis lewat duet dengan Lesti?
Memang sebenarnya saya sudah beberapa kali duet dengan Lesti dan duet pertama yang sukses itu waktu lagu Kejora sama Terima Kasihku itu berhasil Alhamdulillah, chemistry nya juga dapat dan memang tadi malam spesial itu yang menonton bukan hanya Indonesia tapi Asia dan di panggung Asia dan disaksikan langsung juri-juri Asia juga. Pas habis GR, ganti pakaian, make-up, saya ke belakang samperin Lesti pas masih peserta pertama saya ke belakang. Dia lagi make-up saya tungguin, pas selesai kita baru latihan.
Bagaimana cara Fildan untuk mendalami lagu?
Kalau latihan sebenarnya biasa-biasa saja, feel-nya kurang dapat tapi kalau saya sama Lesti kalau sudah di panggung, dia memberi aura positif buat Fildan karena saya kalau berduet dengan seorang penyanyi dengan penjiwaan yang tinggi pasti terbawa karena dari mulai dari pandangan mata, cara dia bernyanyi, jadi Fildan berusaha mengimbangi Lesti. Mengimbangi dalam artian tidak ada yang egois. Lesti juga berusaha mengimbangi Fildan juga. Jadi, duet malam itu berjalan dengan lancar walaupun aransemennya tidak terlalu bagaimana, cuma kita lebih bermain di feel saja.
Kalau latihan solo seperti apa?
Sebenarnya pas di interlude yang kendang itu pas GR tapi sebelum berangkat GR saya sama cikgu sudah diarahkan, nanti ada jam session sama kendang sama suling. Awalnya gendang, gitar, suling, tapi dikurangin gitarnya karena waktu malam grand final sudah sketching gitar jadi kayaknya bukan hal yang baru lagi. Jadi, gitarnya dibuang sisa drum sama suling.
Bagaimana dengan hadiah yang diterima Fildan? Ingin mengajak siapa ke London?
Kalau tiket ke London pokoknya antara mama sama istri. Uang tunai ditabung paling dipakai sebagian buat syukuran juga. Karena kemarin waktu Fildan juara DA 4, syukuran di kampung. Saya bikin kebetulan acara Aqiqah anak sekalian kasih makan orang kampung, saya beli sapi satu ekor.
Seperti apa bentuk dukungan dari orang-orang terdekat untuk Fildan?
Dukungan lebih support Fildan dari kasih doa, semangat jangan putus asa. Apalagi teman-teman seperjuangan Fildan sampai datang nonton. Dari 5 sampai 10 besar semua datang ke sini. Itu Fildan semangat, itu pas lagu Tum Hi Ho karena memang orang berpikir lagi ini mau diapakan lagi karena Fildan sudah sering bawain itu. Jadi, kemarin itu kita beberapa kali ganti aransemen dan akhirnya jatuh ke orkestra.
Harapan Fildan untuk karier bermusik ke depan?
Harapannya Fildan di dunia musik ini khususnya dangdut mudah-mudahan Fildan bisa memberikan karya-karya yang bisa diminati di seluruh masyarakat Indonesia dan bisa menjadi seniman sejati, penyanyi yang berkualitas, bukan hanyakualitas suaranya tapi kualitas akhlaknya juga.
Meski sempat jatuh karena tampil kurang maksimal, Fildan tidak begitu saja larut dalam kesedihan. Ia membuktikan mampu menyuguhkan performa terbaik dan membungkam bully-an dengan musikalitas dan gelar kemenangan di D'Academy Asia 3. Sukses selalu, Fildan.