Fimela.com, Jakarta Tak ada orang tua yang bersedia kehilangan anak-anaknya. Demikian pula dengan Tsania Marwa yang harus berpisah untuk sekian lama dengan kedua anaknya, Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira. Perpisahan tersebut merupakan buah dari proses perceraiannya dengan Atalarik Syah yang dilakukan beberapa bulan silam.
Tsania Marwa mengaku tak bisa bertemu dengan kedua anaknya yang saat ini dalam penguasaan Atalarik Syah, secara bebas. Ia pernah meminta bantuan kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menjadi mediator, namun pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan.
"Jadi saya itu kan tanggal 18 April saya sudah melakukan pengaduan kepada KPAI tapi ternyata perjalanannya juga tidak bisa terlalu cepat. Pada akhirnya baru pas tanggal 28 Juli kemarin akhirnya saya berhasil duduk dengan beliau dimediasi oleh pihak KPAI," kata Tsania Marwa di bilangan Pasar Rebo, Jakarta Timur, belum lama ini.
Advertisement
BACA JUGA
Berharap bisa mendapatkan kesempatan lebih baik, ternyata pihak KPAI tidak mengakomodasinya. Ia pun selanjutnya harus menandatangani kesepakatan yang menurutnya menguntungkan satu pihak saja yaitu Atalarik.
"Yang akhirnya sampai pada kesepakatan saya dengan anak boleh ketemu dengan syarat yang ditanda tangani juga oleh saya, bapaknya anak-anak dan juga pihak KPAI. Kalau hari dimana saya ketemu anak itu harus dibawa pulang lagi oleh bapaknya," ujar Marwa.
Mau tak mau, Marwa pun menandatangani hal itu. Pasalnya, ada konsekuensi lebih besar jika dirinya tidak mau membubuhkan tanda tangan. "Karena itu syarat dari pihak bapaknya. Kalau saya tidak memenuhi syarat itu saya tidak akan pernah ketemu lagi sama anak, karena saya masih di-block. Jadi Karena saat itu saya gak bisa mikir apa-apa, saya menyetujui dan saya menandatangani surat KPAI tersebut," ujarnya.
Advertisement
Tsania Marwa Tanda Tangani Kesepakatan Merugikan
Karena kesepakatan telah dilakukan, akhirnya Tsania Marwa dipertemukan dengan anak-anaknya pada 2 Agustus 2017. Pertemuan tersebut dilakukan di Kemensos dan dihadiri oleh beberapa pihak seperti Atalarik Syah, Kemensos dan KPAI.
"Disitu akhirnya saya bertemu dengan anak saya setelah 6 bulan saya nggak ketemu selama 1,5 jam, tapi saya tidak bisa mendapatkan quality time sama mereka. Karena selama 1,5 jam itu tetap bapaknya anak-anak hadir dan seperti tidak merespons dengan baik pertemuan saya dengan anak-anak," ucap Marwa.
Rasa sakit Marwa mulai dirasakan ketika ia membawakan makanan untuk anak-anaknya. "Jadi pas pulang syuting itu saya bela-belain mampir dulu ke sebuah tempat untuk beli makanan kesukaannya mereka. Terus saya bawa untuk mereka. Tapi begitu saya sampai, saya tidak boleh kasih makan anak saya," tutur Marwa.
"Bapaknya bilang, kalau misalnya itu kamu kasih makanan, anak-anak saya bawa pulang. Dan di situ tidak ada juga yang mau mengambil jalan tengah baiknya seperti apa. Dan karena saya masih memandang anak saya di situ, jadi saya cuma diem aja, saya terima keadaan tersebut," sambung Marwa.
Banyak Ancaman yang Diterima Tsania Marwa
Rasa sakit Marwa memuncak ketika anaknya yang biasa dipanggil Syarif ternyata sudah diganti. Marwa bahkan sempat menanyakan kepada anaknya perihal pergantian nama panggilan itu. "Apalagi si Syarif dengan sengaja namanya diganti menjadi nama Fajri. Nama saya Fajri katanya gitu," imbuh Marwa.
Dengan beragam perlakuan terhadapnya, Marwa memilih diam. Ia tak mau anak-anaknya menyaksikan dirinya menangis. "Saya cuma bisa diam aja karena saya tahu kalau di situ saya meledak, saya nangis pasti anak saya akan nanya lagi kan kenapa umi nangis?" katanya.
Sebelumnya, Marwa juga sempat mendapatkan ancaman supaya bisa bertemu dengan anak-anaknya. "Saya harus membuat konferensi pers ke teman-teman media untuk membersihkan nama beliau, saya harus mencabut kata-kata, saya harus bilang kalau cerita-cerita saya tidak benar. Kalau saya mau lakukan, saya baru boleh ketemu anak," ucap Marwa.
Marwa pun melawan dengan segenap upaya. "Terus saya balikin, oh jadi anak dijadiin alat? Gak terima dibilang begitu, ok. Syarat kedua saya harus menyerahkan paspor, karena takut anak saya bawa kabur, gimana saya mau bawa kabur anak? Fisiknya aja gak di saya, saya gak setuju," tukas Tsania Marwa.