Fimela.com, Jakarta Salah satu film paling ditunggu di tahun ini, Justice League sudah dirilis sejak pertengahan November lalu. Kesuksesan film Wonder Woman yang lebih dulu dirilis membuat banyak yang penasaran akan seperti apa 'penggabungan' para superhero DC Comics di film Justice League.
Film kelima dari DC Extended Universe (DCEU) ini mempersatukan superhero DC pasca perkelahian antara Batman dan Superman di film sebelumnya. Saat dirilis di Amerika Serikat (AS) pada 17 November lalu, di pekan pertamanya, film superhero DC ini langsung berada di peringkat pertama box office AS.
Advertisement
BACA JUGA
Film garapan sutradara Zack Snyder dan Joss Whedon itu berhasil menumbangkan Thor: Ragnarok yang sudah menempati puncak box office selama dua pekan. Namun ternyata Justice League pun hanya bertahan dua pekan di urutan pertama karena digeser oleh film animasi Coco buatan Pixar.
Selain itu, proyek film DCEU ini justru mendapat banyak protes. Justice League banyak dinilai mengecewakan, terutama bagi penggemar berat superhero DC yang sudah lama menantikan bersatunya Batman hingga Wonder Woman di layar lebar.
Apalagi cerita film Justice League juga diharapkan menjadi awal yang bagus bagi kelanjutan cerita di DC Extended Universe, seperti halnya Marvel dengan The Avengers. Apa penyebabnya? Berikut ini ada enam alasan kenapa film Justice League dinilai mengecewakan.
Advertisement
1. Persiapan Justice League
Langkah DC Comics untuk membuat kumpulan film superhero dianggap terlalu terburu-buru karena ingin meniru kesuksesan Marvel dengan The Avengers. Namun Justice League dianggap prematur, seharusnya DC lebih dulu membuat beberapa film solo superhero yang bisa membuat film mereka selanjutnya banyak dinanti.
2. Justice League dan Kritik
Salah satu faktor Justice League kurang memuaskan pemasukannya diyakini karena mendapat banyak kritikan. Meski akting Gal Gadot dan Ezra Miller banyak dipuji, rating Justice League di Rotten Tomatoes misalnya, masih dibawah 50 persen. Dampaknya, banyak penonton yang merasa ragu untuk nonton.
Advertisement
3. Trauma dan Justice League
Kegagalan Batman v Superman: Dawn of Justice yang mendapat banyak kritik membuat banyak penggemar merasa ‘trauma’ sehingga kurang tertarik menyaksikan Justice League. Padahal para kritikus menilai Justice League lebih baik dibandingkan Batman v Superman.
4. Sutradara Justice League
Pergantian sutradara dari Zack Snyder ke Joss Whedon masih menyisakan polemik. Banyak fans yang lebih suka dengan gaya dark khas Snyder dan menilai Whedon yang juga menjadi penulis skenario membuat Justice League jadi lebih ‘ringan’ dan banyak bumbu humor khas Marvel.
Maklum, Whedon adalah sutradara dua film The Avengers. Apalagi ada proses syuting ulang setelah Whedon menggantikan posisi Snyder. Hal itu membuat banyak fans yang merasa menyaksikan dua film berbeda selama menyaksikan Justice League
Advertisement
5. Justice League dan Konflik
Efek Batman v Superman: Dawn of Justice berlanjut pada ketegangan antara pihak studio dengan Zack Snyder. Diyakini banyak konflik terjadi selama pembuatan Justice League yang berujung pada pengunduran diri Snyder sehingga cukup berpengaruh pada pembuatan film secara keseluruhan.
6. Justice League dan Persaingan
Banyak faktor lainnya yang membuat Justice League kurang ‘gagah’ di box office. Diantaranya karena harapan fans yang terlalu tinggi karena kesuksesan Wonder Woman, kurang munculnya sosok Superman, terlalu banyak film superhero dalam waktu hampir bersamaan atau ada film lain yang lebih menarik perhatian seperti Coco dan Wonder.