Fimela.com, Jakarta Film action-komedi 5 Cowok Jagoan produksi MVP Pictures segera menyapa pecinta film Tanah Air pada 14 Desember mendatang. Film besutan Anggy Umbara itu akan menyuguhkan aksi dari Dedy (Dwi Sasono), Yanto (Ario Bayu), Lilo (Muhakdly Acho), Danu (Arifin Putra) dan Reva (Cornelio Sunny).
Dalam kisahnya, mereka akan berusaha menyelamatkan ilmuwan cantik bernama Dewi (Tika Bravani). Usaha penyelamatan Dewi juga dibantu oleh seorang cewek jagoan bernama Debby yang diperankan oleh Nirina Zubir. Petualangan demi petualangan mereka hadapi.
Advertisement
BACA JUGA
Dan berbagai masalah yang mereka hadapi pun akhirnya kembali mempererat persahabatan yang pernah hilang. Mereka bahu membahu ketika memasuki sebuah petualangan gila yang tidak pernah terpikirkan atau terbayangkan oleh siapa pun sebelumnya.
"Merupakan sebuah tantangan karena ini merupakan genre baru di perfilman Indonesia. Banyak sekali hal-hal sulit yang akhirnya menjadi tantangan untuk dihadapi," kata Anggy Umbara, sutradara kepada wartawan, Rabu (29/11/2017).
Dalam film tersebut, 5 Cowok Jagoan bersama dengan Debby akan berpetualang ke sebuah dunia baru yang melewati batas ilmu Science dan logika yang tidak sengaja mereka temukan, dimana adrenaline dan tawa terus memompa dan mengocok perut siapa pun yang menyaksikannya. Proses 'From Zero to Hero' dari orang-orang yang kerap dianggap kecil dan dilihat sebelah mata yang lucu dan menyentuh, patut disimak bersama teman-teman, sahabat dan keluarga. Dan satu hal yang membuat penasaran adalah adanya lagu Poco-poco yang dimasukkan dalam film ini.
Anggy mengungkapkan ada satu adegan yang pastinya akan membuat penonton bertanya-tanya. “Kenapa ada lagu poco-poco di tengah film, itu yang harus ditunggu. Kenapa ada? Jawabannya cuma ada kalau Anda menonton film 5 Cowok Jagoan,” tukas Anggy. Berikut 5 hal yang menjadi tantangan bagi sutradara Warkop DKI Reborn; Jangkrik Boss! saat menggarap film 5 Cowok Jagoan.
Advertisement
1. Gabungkan 5 Aktor dalam Satu Frame
Bukan hal yang mudah ketika seorang sutradara harus menggabungkan 5 aktor dalam satu frame. Demikian yang dirasakan oleh Anggy Umbara ketika menyatukan Dwi Sasono, Ario Bayu, Muhakdly Acho, Arifin Putra dan Cornelio Sunny.
”Memadukan 5 pemain utama yang belum pernah satu project bareng itu tantangan tersulit, harus latihan fighting, belajar komedi, empat jam makeup, menghadapi boz zombie dan 50 zombie dalam satu frame,” ujar Anggy.
2. Aktor Minim Pengalaman Komedi
Tak terhenti sampai disitu. Tantangan yang dialami Anggy Umbara pun berlanjut ketika ia harus menangani 3 aktor yang selama ini belum pernah terjun ke genre komedi. Di antara mereka adalah Ario Bayu, Arifin Putra, dan Cornelio Sunny.
"Jadi selain menggabungkan lima aktor dalam satu frame untuk pertama kalinya adalah bukan hal mudah, juga bagaimana mengarahkan tiga aktor yang sama sekali belum pernah bermain film komedi," ungkap Anggy Umbara.
Advertisement
3. Angkat Zombie dalam Film
Mengangkat zombie dalam film bergenre komedi aksi menjadi yang pertama bagi Anggy Umbara. Ia juga menyatakan bahwa film dengan genre ini merupakan yang pertama di perfilman Indonesia. Ada full action, komedi situasi, serta kemunculan zombie yang harus dijaga ceritanya.
"Dari segi teknis, cara membuat zombie-zombienya, karakternya harus keluar, ada fokus dan kedalaman sendiri yang nggak boleh salah,” tutur sutradara berusia 35 tahun ini.
“Ini film action comedy zombie pertama di Indonesia. Kalau action zombie yang horor dulu ada, namanya Kampung Zombie. Tapi ini full action, beneran berantem dan komedi situasi yang lucu. Karena ini pertama kalinya di Indonesia pastinya tantangannya tinggi sekali.
4. Susah Gabungkan Komedi dan Laga
Menggarap sebuah film action komedi di Indonesia, lanjut Anggy, butuh ekstra hati-hati. Di tengah maraknya film komedi di Indonesia, tentu harus memiliki standar sendiri di mata penonton film. Sebuah film bisa dikatakan lucu minimal bisa membuat tertawa sutradara dan kru produksi saat proses syuting berlangsung.
“Artinya kita harus mencari definisi lucu bagi semua masyrakat Indonesia.Kita juga dilarang bikin film kocak yang katrok. Cerita harus dikuatin, nggak cuma lucu tapi ada story-nya, ada goal cerita mau menuju ke mana. Jelas pegangan 5W+1H-nya. Pemain juga mesti bagus, produksi dijaga, sinematik, efek-efeknya, slow motion-nya, artistik, komedi tetap dijaga dari awal sampai akhir,” imbuhnya.
Advertisement
5. Tantangan Tahan Tawa
Satu momentum yang menurut Anggy tak bisa dilupakan adalah ketika adegan ketika lima pemain utama mengingat janji masa kecil. Mereka duduk berhadapan berlima dan mengenang kejadian masa lalu. Adegan tersebut, lanjut Anggy, sampai harus ditake puluhan kali karena satu alasan, antar pemain tidak bisa berhenti tertawa. Termasuk sang sutradara.
“Karena mereka saling ingat, dan saling melihat mimik wajah masing-masing, itu yang paling susah. Karena nggak bisa nahan tertawa, padahal itu cuma mimik wajah lho, bukan gestur. Itu ditake berulang-ulang saat syuting 5 Cowok Jagoan. Ario Bayu akhirnya nggak mau lihat muka Dwi Sasono, dia cuma lihat kupingnya saja,” tukas Anggy Umbara.