Fimela.com, Jakarta Julukan Papa Rock n Roll sepertinya sudah melekat dalam diri Ibrahim Imran, atau yang lebih dikenal sebagai Baim. Gitaris The Dance Company tersebut kini menjalani dua peran yang menantang sekaligus menyenangkan yakni kepala keluarga dan juga seorang musisi.
***
Para penikmat musik agaknya juga belum lupa bahwa Baim, atau juga akrab disapa Bebe telah melalui beberapa fase bermusik dalam hidupnya. Merintis awal karier sebagai vokalis ADA Band, Baim juga terlibat di sejumlah project untuk menuangkan ide-ide musikalnya.
Advertisement
BACA JUGA
Dari ADA Band, Six Strings, Jabalrootz, The Dance Company, solo instrumental dan solo pop, Baim mendapat kesan dan pengalaman tersendiri. Yang terbaru, suami Artika Sari Devi ini hadir dengan album solo yang bisa dibilang cukup ajaib. Album itu ia beri judul Wasuwekete is a Waluwa.
Sekilas judul tersebut mungkin akan membuat orang mengernyit ketika mendengarnya. Namun siapa sangka judul tersebut justru memiliki makna mendalam baginya.
"Judul albumnya Wasuwekete is a Waluwa. Jadi 2016 akhir si Zoe anak saya yang kedua itu umurnya 3 tahunan, dia sering berceloteh. Yang sering terlintas di mulutnya adalah Wasuwekete is a Waluwa. Itu saya inget banget sering dia ucapkan pada saat musim hujan dan lihat pelangi. Kata-kata itu terngiang, yang kurang lebih artinya plangi setelah hujan," ujar Baim saat ditemui di Sallo' Innyan Kopi Tebet, Jakarta Selatan.
Menariknya di album ini Baim melibatkan Abby dan Zoe untuk bernyanyi di track Wasuwekete is a Waluwa (Pelangi Setelah Hujan). Lebih dari itu, pemilihan 8 track di album tersebut merupakan hasil kurasi keluarga kecilnya itu.
Ingin tahu lebih banyak tentang curhatan Baim soal album solo, perjalanan karier dan keluarga? Simak hasil wawancara kami dengan musikus, gitaris, songwriter dan penyanyi berzodiak Gemini ini, eksklusif Bintang.com.
Advertisement
Uniknya Album Wasuwekete is a Waluwa
Keluarga memberi suntikan semangat terbesar dalam karier Baim. Dengan kesibukan menjalankan sejumlah project musik, album solo pop Wasuwekete is a Waluwa pun sempat bertahun-tahun tertunda. Ada beberapa alasan menyebut album ini sesuatu yang ajaib.
Akhirnya merilis lagi album solo, rasanya seperti apa?
Saya udah lama nggak main, dalam artian album solo. Terakhir saya buat solo album gitar itu tahun 2011, dan kalau nyanyi 2009. Kalau ditanya udah 8 tahun saya ngerjain album solo. Ya ini mungkin kekangenan saya.
Proses pengerjaannya bagaimana, mengingat ada berbagai kesibukan dan project?
Ngerjain albumnya lama sih sebenarnya. Saya punya lagu dari 2012 jamannya tdc tur pun udah ada, karena saya bikin lagu juga banyak. Cuman akhirnya bisa tercicil satu-satu dan konsentrasi full itu 3 bulan sebelum rilis. Jadi dikumpulin 8 lagu, mixing mastering, bikin cover dan rilis Novmber 17 kemarin.
Judul albumnya sangat unik ya
Judulnya Wasuwekete is a Waluwa. Saya punya banyak ide untuk album, kayak Menatap Masa Depan. Tapi pas saya baca lagi judul-judul album saya kayaknya biasa banget ya. Cuman 2016 akhir anak kedua saya si Zoe itu, saat itu umurnya kurang lebih 3 tahunan, dia tiba-tiba sering berceloteh aja. Saat itu dia sebenarnya punya sedikit masalah untuk berbicara. Kayanya pusing dengan bahasa kakaknya, dengan bahasa rumah yang campur Inggris dan segala macem.
Akhirnya dia berusaha ngomong kayak kakaknya tapi nggak ngerti. Jadi setahun dua tahun dia bahasanya alien gitu. Tapi yang sering terlintas di mulutnya dia adalah Wasuwekete is a Waluwa. Saya inget banget sering diucapkan dia pada saat musim hujan dan lihat pelangi. Ketika timbul bunyi hujan dia selalu ngomong gitu. Kata-katanya nyantol di kuping dan kepikiran dipakai kalau punya album solo.
Apa tanggapan teman dan kerabat soal judul 'ajaib' itu?
Di detik-detik saya mau rilis itu orang-orang ngiranya saya bercanda. Sampe recording company saya, Pak Rahayu bilang saya nggak ngerti judulnya. Akhirnya saya rilis pakai judul itu. Sebenarnya lama-lama orang-orang udah biasa, Wasuwekete itu artinya Pelangi Setelah Hujan dan di salah satu lagu itu ada.
Anak-anak ikut menyanyi juga?
Iya di lagu itu Pelangi Setelah Hujan (Wasuwekete is a Waluwa). Liriknya Artika yang buat, dan sebenarnya ini lagu terakhir yang masuk. Saat kita udah mau rangkum, ada satu lagu yang masih nyangkut. Trus saya iseng Abby mau nyanyi nggak lagu ini, dan ternyata cepet banget proses rekamannya nggak sampai 3 jam, nyanyi langsung beres. Yang susah adeknya, si Zoe. Akhirnya saya open mic saya record terus, alhamdulillah beres.
Inspirasi Baim untuk album solo ini adalah....
Album ini sebenarnya lebih terinspirasi oleh keluarga kecil saya, setelah menikah sampai sekarang. Selain itu juga buat temen-temen yang dari kemarin nungguin saya untuk album solo, ya inilah saya rilis. Dan setelah berjalan ini alhamdulillah responnya bagus banget. Kalau sampai nggak ada respon saya harus introspeksi diri. Tapi untungnya rame.
Perjalanan dari ADA Band, Project dan Totalitas Bermusik
Baim termasuk musisi yang tak ragu untuk mengeksplor diri. Dari vokalis ADA Band, gitaris instrumental sampai solo karier telah dirasakan olehnya. Kebanyakan dari project itu bahkan masih berjalan hingga kini.
Bagaimana Baim melihat karier di ADA Band waktu itu?
ADA Band mau nggak mau itu adalah band pertama saya di dunia rekaman tahun 1994 sampai 1996, tahun 1997 rilis album pertama. Ya itu band pertama saya walaupun usianya lebih panjang The Dance Company sekarang kalau dilihat dari life cycle-nya.
Apa yang paling diingat dari masa-masa di ADA Band?
Yang saya inget ADA Band awalnya terbentuk dengan darah dan segala kelelahan. Sampai dia bisa rekaman itu perjalannya sangat gila sih. Boleh dikonfirmasi ke member-member terdahulunya memang kita beli pakai duit kita manggung. Sekarang enak computer ya, dulu masih jaman pita, segala macem. Jadi perjuangan itu yang kita lewatin sampe terjadi sebuah mobil bernama ADA Band dan dipake buat jalan.
Melihat ADA Band era Baim dan Donnie seperti apa?
Era Donnie adalah era mereka sudah menjalani mobil yang sudah ada itu, dijaga moga-moga tidak nabrak kiri kanan. Tapi mereka membuat fenomena baru, karena dibilang orang era saya lebih rock, waktu Donnie jadi lebih pop. Ya itu sebuah prestasi menurut saya, bahwa diganti penyanyi nggak semata-mata turun, bahkan bisa lebih baik, malah jadi sesuatu yang baru. Menurut saya era Donnie adalah era ADA Band pop yang keren.
Apa yang ingin diraih dari beberapa project musik yang dijalani?
Saya rasa The Dance Company merupakan salah satu band yang mendobrak birokrasi sistem antar label yang kesannya rumit. Pada saat itu sepengalaman saya itu ribet kalau mau kolaborasi. Akhirnya itu saya aplikasikan di project-project saya, dari album solo instrumental, yang nyanyi, kolaborasi sama Gugun Blues Shelter, Jabalrootz dua album jadi, Six Strings yang isinya jagoan semua, sampai TDC yang genrenya acak adut, ekslplorasi bermusiknya itu sih yang saya cari. Jadi bukannya saya nggak mau stay atau gimana.
Dikenal juga sebagai gitaris, siapa sosok influensial bagi Baim?
Banyak ya, jaman dulu hero saya tuh saya dengerin. Jimi Hendrix lah, Yngwie, Richie Sambora, Ritchie Blackmoore sampai Eric Clapton saya dengerin. Kalau grup rock jujur aja Bon Jovi yang membuat saya pengen manggung, jadi Richie Sambora termasuk yang saya panuti.
Impian atau hal apa yang ingin diraih ke depannya?
Ketika saya ditanya sama orangtua murid yang banyak yang nggak mengenal saya, yang baru-baru. "Bisnisnya apa pak?" Saya masih bisa jawab saya adalah musisi yang bisa menghidupi keluarga saya. Kalau ditanya ke depannya pengen gimana saya jadi musisi aja sampai nggak bisa aja udah. Alhamdulillah juga orang-orang masih mau dengerin lagu-lagu saya.