Fimela.com, Jakarta Antusias pecinta lari dan olahraga penuh tantangan sangat tinggi menyambut kehadiran Counterpain Mud Warrior 3 di Ubaya Training Center, Trawas, Jawa Timur, Minggu (26/11).
Matahari baru terbit, para peserta yang disebut warrior ini sudah memadati lokasi dengan kostum lari lengkap dan semangat yang membara. Sebagai event terakhir di tahun 2017, Counterpain Mud Warrior 3 di Trawas memang dipersiapkan menjadi event lebih seru dan menantang bagi para peserta ketimbang dua event sebelumnya.
Setelah 4 jam berlalu dan semua peserta sudah merasakan obstacle dan tantangan Counterpain Mud Warrior 3, beragam testimoni pun bermunculan baik melalui wawancara langsung maupun posting di Instagram dan social media lain dengan hashtag #Counterpain #CounterpainMudWarrior3 #MudWarrior3.
Advertisement
Dua publik figur tanah air yang juga mempunyai hobi berolahraga, Marshall Sastra dan Fero Walandouw mengakui bahwa event Counterpain Mud Warrior 3 berlangsung sangat seru dan menantang. Keduanya pun memiliki pendangan yang berbeda, soal obstacle yang paling menantang dan memicu andrenalin Counterpain Mud Warrior 3.
“Obstacle yang paling menarik Great Wall, nyobain sampai 4 kali gara-gara penasaran. Akhirnya berhasil juga sampai di atas, setelah 4 kali nyoba. Counterpain Mud Warrior bagus banget, semoga hadir di berbagai kota sehingga lebih banyak orang di seluruh Indonesia bisa berpartisipasi," ujar Marshall Sastra di Trawas.
Senada dengan Marshall, Fero juga mengakui bahwa obstacle di Counterpain Mud Warrior tidak semua mudah dilewati.
"Seru banget, obstacle-nya menantang dan tentunya gak gampang kita lewati dan menguji kekuatan fisik setiap warrior yang ada di sini. Yang sulit itu waktu di Rope Climb, karena itu membutuhkan keahlian, kekuatan tangan, dan berat badan yang cukup ringan untuk bisa memanjat tali," ujar Fero Walandouw.
Komentar keseruan Countepain tak hanya keluar dari mulut seleb tanah air, tapi juga peserta lain yang berasal dari komunitas lari.
“Menarik banget, pertama kali di Jawa Timur. Tadi ketemu teman dari Yogya yang sebelumnya sudah ikutan. Kata mereka ini lebih menantang," ungkap Fauzi, Komunitas Pasuruan Runners.
“Rutenya lebih seru dan menantang. Paling sulit dan menantang Rope Climb karena licin dan butuh tenaga besar," kata Somad, Komunitas Fakerunners Semarang.
“Counterpain Mud Warrior, keren, seru banget, lokasi juga enak. Semoga nanti bisa ada di Balikpapan," ujar Raja Siadari dari Balikpapan.
Counterpain Mud Warrior, tak hanya menjadi ajang kompetisi untuk mengetahui siapa yang terkuat dan paling cepat menyelesaikan tantangan, Counterpain Mud Warrior ajang silaturahmi bagi para komunitas dan hobi olahraga lari dan tantangan, tetapi juga bisa menjadi program team building dan outing bersama.
"Senang banget acara hari ini keren. Pesertanya banyak dan sangat antusias. Sebagai event terakhir, Counterpain Mud Warrior 3 memang dibuat lebih seru dan menantang bagi para peserta. Lari lebih panjang dan obstacle pun lebih banyak," ungkap Luli Berliana, Brand Manager Counterpain.
Counterpain menyediakan Counterpain Recovery Lounge dengan layanan fisioterapi bagi pelari untuk mendapatkan penanganan cidera olahraga ringan tanpa dikenakan biaya. Physiopreneur Surabaya, Pujayanti menjelaskan di Counterpain Recovery Lounge, terapis memberikan streching bagi finisher yang sudah selesai untuk recovery.
“Rata-rata para peserta hanya mengalami keluhan kram, otot ketarik dan memar-memar. Mereka yang kram dan otot ketarik kami berikan Counterpain Cream, beberapa ada juga yang diberi kinesio tapping," ujar Pujiyanti.
Setelah melewati beragam obstacle Counterpain Mud Warrior 3, Marshall Sastra dan Fero Walandouw juga mendatangi Counterpain Recovery Lounge.
Keduanya berkomentar bahwa kehadiran Counterpain sangat membantu meredakan kram dan nyeri otot yang dialami setelah berolahraga berat.
Melihat antusias peserta seperti di Counterpain Mud Warrior 3, Luli mengatakan pihaknya bersemangat untuk menggelar acara Counterpain Mud Warrior 2018 yang lebih seru lagi dengan obstacle yang lebih menantang.
Rahasia pemenang Counterpain Mud Warrior 3
Khamid, yang akrab di sapa Somad dari Komunitas Fakerunners Semarang meraih juara pertama kategori Elite Male Warrior. Ditanya mengenai rahasia keberhasilannya menaklukkan obstacle dan menjadi yang tercepat di Counterpain Mud Warrior 3, Khamid mengatakan bahwa kuncinya adalah latihan dan punya ketahanan tubuh yang kuat.
"Rutenya sangat seru dan menantang. Pada obstacle Rope Climb agak sulit karena talinya licin, namun dengan latihan dan punya ketahanan yang bagus jadi bisa berhasil menyelesaikan seluruh obstacle," ujar Smoad.
Senada dengan Somad, peraih juara pertama kategori Elit Female Warrior bernama Dwi dari Akademi Angkatan Laut mengatakan bahwa latihan rutin yang dilakukannya menjadi faktor sukses menaklukan berbagai obstacle di Counterpain Mud Warrior 3.
"Luar biasa sekali hari ini, ternyata tantangan yang ada tidaklah mudah seperti yang dilihat. Dengan latihan rutin, pantang menyerah dan semangat terus, akhirnya saya bisa menyelesaikan tantangan," ujar Dwi.
Baik Dwi maupun Somad berharap, event Counterpain Mud Warrior tahun depan hadir dengan berbagai tantangan yang lebih seru dan lebih banyak lagi peserta yang berpartisipasi.
Berikut ini daftar para pemenang Counterpain Mud Warrior 3.
Elite Male
1. 0186 Khamid
2. 0082 Rama Arum Dimas
3. 0081 Ari Masrudi
Elite Female
1. 0130 Dwi
2. 0131 Nurida
3. 0123 Herlina
Elite Military :
1. 0956 Andri Heryanto
2. 0370 Abdilah Jalil Rasyid
3. 0957 Rizky kusmayadi
(Adv)