Fimela.com, Jakarta Nama pedangdut Dewi Perssik kembali muncul di tengah perbincangan publik. Sebagaimana diketahui, istri Angga Wijaya ini kedapatan menerima makian warga ketika mobilnya melaju di jalur Transjakarta di kawasan sekitar Pejaten, Jakarta Selatan pada Jumat (24/11/2017) malam.
Mendapat banyak komentar bernada pedas penuh kritik, perempuan asal Jember, Jawa Timur pun memberi klarifikasi tentang keadaannya kala itu. Lewat salah satu unggahan di akun Instagram-nya, Depe, begitu ia akrab disapa, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Advertisement
BACA JUGA
"Saya lagi minta bantuan Patwal (Polisi dan Pengawal) untuk mengawal kita ke Rumah Sakit Fatmawati dikarenakan asma kabuh, sesak napas asisten saya. Kemudian, polisi yang mengawal kami menyarankan agar melalui jalur Busway atau Transjakarta di depan Mall Pejanten Village tepat pukul 19.30 WIB," tulisnya di keterangan foto.
Lantaran darurat, sambung Dewi, ia pun meminta penjaga jalur Transjakarta untuk membuka pintu penghalang jalan. "Tapi, kami tidak didengar. Bahkan dia (penjaga pintu jalur Transjakarta) sambil bernada tinggi meminta aa @anggawijaya88 turun dari mobil," sambungnya.
Turun, Depe mendengar sang suami menjelaskan bila mereka dalam pengawalan polisi. "Si penjaga Busway bernada tinggi bilang kami bohong 'mana polisinya?'. Terus dada si penjaga didorongkan ke dada @anggawijaya88. Lalu, si aa tidak menggubris karena sadar kami public figur," beber Depe.
Tak seperti petugas Transjakarta, Dewi Perssik menjelaskan, petugas polisi yang berada di tempat kejadian malah berlaku baik. "Si polisi yang menjaga di jalur Busway baik terhadap kami dan mau menunggu polisi yang mengawal kami yang tertinggal di belakang karena melalui jalan arteri, bukan jalur Busway," jelasnya.
Advertisement
Dewi Perssik Sebut Penjaga Pintu Transjakarta Makin Menjadi
Ketenangan sang polisi ternyata tak menular. Berdasarkan keterangan Dewi Perssik, si penjaga pintu Transjakarta malah makin menjadi setelah warga setempat dan ojek online masuk ke jalur Busway secara bersama-sama dan menghakimi secara sepihak tanpa mendengarkan penjelasan Depe lebih dulu.
"Otomatis, naluri saya sebagai wanita yang mencintai @anggawijaya88, takut dia digebukin warga, saya turun dari mobil dan minta tolong dengarkan penjelasan kami. Jangan ada yang main fisik atau main hakim sendiri," tutur Depe.
Merasa dapat dukungan warga, si penjaga jalur Transjakarta, kata Depe, semakin menjadi. "Bahkan video-in saya dan saya nggak mikir video itu karena saya menyelamatkan @anggawijaya88 dari kerumunan warga," sambungnya.
Aksi itu dianggap Depe bukanlah satu bentuk perbuatan egois, melainkan tindakan naruliah untuk menyelamatkan orang yang dikasihi. "Bukan egois. Wanita manapun pasti akan menyelamatkan orang yang dia sayang yang mau digebukin warga karena dikompori petugas Busway yang arogan," Depe menambahkan.
Ungkapan Kekecewaan Dewi Perssik
Keadaan yang demikian runyam membuat luapan kekecewaan Dewi Perssik tak lagi terbendung. "Kalau memang salah, tilang saja. Selesai. Kenapa harus pakai dada dan dorong-dorong orang? Kami pun punya alasan kok kenapa (mengemudi) di jalur Busway. Saya siap mempertanggung jawabkan apa yang terjadi. Karena memang kita dikawal dan bukan asal-alasan lewat jalur Busway tanpa perintah," Depe menegaskan.
Sebagai penutup, Depe mengungkap kekecewaan atas kejadian kurang mengenakan tersebut. "Saya kecewa kenapa warga tidak mendengarkan penjelasan kami terlebih dahulu? Kenapa malah mau main hakim sendiri? Kalau kalian tahu alasannya apa, iya kalian yang pake jaket hijau-hijau teriak-teriak bersama penjaga Busway," tandasnya.