Fimela.com, Jakarta Melalui film terbarunya, Satu Hari Nanti arahan Salman Aristo, memiliki sasaran sendiri dalam urusan penonton, yakni 21 tahun ke atas. Film berlatar di negara Swiss ini berani menyasar penonton khusus 21 tahun ke atas bukan tanpa alasan.
Salman menjelaskan keberanian ini didukung hasil riset yang dilakukan pihak IKJ di 16 kota besar pada 2016 . Berdasarkan riset tersebut terungkap bahwa penonton film Indonesia berusia 25-38 berada di posisi kedua setelah 18-25.
Advertisement
BACA JUGA
“Sebenarnya pemilihan 21 tahun bukan tanpa visi, justru berdasar riset penonton Indonesia di tahun 2016, di 16 kota besar, penonton dengan range umur karakter tokoh film ini berada di nomor dua. Beda tipis 2% dengan range 18-25 tahun di nomor pertama. Jadi ini memiliki pasar yang sangat besar sekali,” jelas Salman.
Karena itu, Salman membuat cerita dengan totalitas. Secara konten cerita, drama ber-setting kota Swiss tersebut sesuai dengan usia 21 tahun ke atas.
“Kalau kita membuat agar bisa disasar segmen remaja, filmnya jadi nanggung. Makanya kita garap pasar dewasa ini, bicara betul-betul tentang mereka, jangan terpancing untuk meleset,” tutur Salman Aristio, Sutradara sekaligus penulis skenario.
“Pilihan rating memang sengaja 21 tahun ke atas. Bahkan, saat kita submit ke LSF, kita langsung minta untuk 21+ karena secara konten untuk usia sekitar itu, tidak bisa dikonsumsi untuk 21 tahun ke bawah. Kalau dianalogikan, kita enggak akan mungkin membicarakan obrolan anak SMA di depan anak SD,” ungkap Dienan Silmy selaku Produser Satu Hari Nanti.