Fimela.com, Jakarta Yayan Ruhiyan memang harus berbangga hati ketika dirinya bisa terlibat dalam film produksi luar negeri, Beyond Skyline. Dalam film tersebut, Yayan kembali menyuguhkan akting action dengan latar belakang pencak silat.
"Kebanggan buat saya pribadi dan praktisi film Indonesia. Semoga jadi kepercayaan di Indonesia, kita bisa berkolaborasi dengan luar. Dan begitu pun sebaliknya semoga," kata Yayan Ruhiyan di XXI Epicentrum, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Advertisement
BACA JUGA
Terlibat dalam sebuah project dengan orang luar tentu menimbulkan kesulitan tersendiri. Namun, menurut Yayan, kesulitan dalam sebuah project semisal film, tak hanya ketika bekerjasama dengan pihak luar.
"Kesulitan itu tidak saja dengan orang luar. Dengan kita pun pasti sama. Proses sebuah film tidak bisa karena sutradara atau pemain. Semua karena teamwork. Bersatunya sinergi akan menjadi kualitas sebuah film," ujarnya.
Tanggung jawab sebagai seorang aktor menurutnya hanya menyuguhkan akting terbaiknya. Kendala bahasa pun tak menjadi halangan baginya untuk senantiasa belajar, sesuai dengan tuntutan karakter dalam film.
"Prosesnya, dalam sebuah project asal ada kerjasama yang baik. Ada yang mengajari bahasa Laos. Setiap project pasti punya kesulitan. Tapi kerjasama adalah tanggung jawab," tutur Yayan.
Dengan kerjasama ini, Yayan berharap perfilman Indonesia dilirik oleh produser luar. Demikian pula dengan para aktor dan aktris dari Indonesia untuk berkiprah di luar negeri. Karena secara kualitas aktor Indonesia tak kalah kualitas dibandingkan dari luar negeri.
"Mudah-mudahan lewat film Beyond Skyline menunjukkan bahwa orang kita bisa. Tentu banyak orang yang lebih hebat dari saya. Tapi kita buktikan bahwa kita itu hebat," tukas Yayan Ruhiyan.