BACA JUGA
Advertisement
Album Fisik, Wadah Penuh Kenangan
Album fisik buat saya juga sebagai media penuh kenangan. Saya ingat betul, ayah selalu membawa pulang cd-cd penyanyi luar negeri yang kala itu namanya sangat asing bagi saya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Di tengah, pojok kiri atau kanan kepingan cd, ayah selalu menuliskan namanya, tanggal serta tahun resmi kepemilikan. Tanpa mengerti maksud itu, saya yang (masih) belum mengerti, turut mencantumkan nama tidak mau kalah dengan ayah.
Tidak jarang, cd menjadi buah tangan ayah dari negeri seberang. Saya mulai mendengarkan Britney Spears di album pertamanya. Pelantun Sometimes ini masih imut-imut seperti remaja pada umumnya yang tengah meniti karier.
Atau album pertama Christina Aguilera. Ya, Christina adalah salah satu solois yang masih saya kagumi hingga kini. Vokalnya tidak berubah meski tampilannya jauh berbeda. Ada pula grup Aqua dengan sampul cd berwarna biru dan sedang di masa jayanya kala itu.
Begitu beranjak dewasa, pembendaharaan musik saya memang tidak seberapa. Saya baru tersadar dengan album-album fisik yang ayah bawa dahulu. Saya buka kembali sampul-sampul dan membersihkannya sesekali saat berada di rumah. Ayah juga masih memutar cd koleksinya, meski tidak sesering dahulu.
Setia Membeli Album Fisik
Memori musik di masa lalu sedikit banyak memberi pengaruh yang kuat. Bermula dari buah tangan ayah, keinginan saya membeli kaset band idola saat di bangku sekolah dasar, hingga mengenal lebih dalam keberagamaan di musik.
Saya masih setia membeli album fisik. Sesekali saya sempatkan diri jajan album fisik dan meluncur ke kawasan Jakarta Selatan. Atau jika sedang malas kemana-mana, memesan secara online adalah jawaban dari kemageran.
Terlepas dari kenangan, album fisik memang memiliki nilai tersendiri. Ada kepuasaan dalam diri jika karya musisi idola sudah berada di tangan. Membaca lirik-lirik mereka yang cerdas, mendengarkan alunan nada penuh makna, dan terkagum-kagum karena desain album.
Sekarang dan selanjutnya, saya akan tetap setia dengan album fisik, tidak peduli seberapa gencar digital menghajar. Album fisik tidak hanya sebatas kenangan, tetapi juga warisan untuk anak cucu, agar mereka tahu di tiap-tiap era kejayaan, ada musisi cerdas yang menyuarakan berbagai hal dalam nada. Nah, di antara kalian, siapa yang masih membeli album fisik?