Fimela.com, Jakarta Calvin Jeremy tidak pernah membayangkan akan terbang ke Korea Selatan untuk menggarap project musik terbaru. Semua mimpi untuk mengeksplorasi lebih dalam karya yang ia ciptakan sempat harus terkubur dan membawanya jatuh pada titik terendah karier.
***
Berbekal kegigihan tak berujung, Calvin lantas mendapat dukungan kuat dari manajemen, tempat kini ia bernaung. Secerca harap kemudian hadir menyapa pelantun Berdua ini untuk melanjutkan project yang pernah tertunda.
Advertisement
BACA JUGA
Adalah Nostalgia, sebuah single teranyar yang Calvin persembahkan kepada penikmat musik, terlebih untuk pendengar setianya. Single ini menyuarakan kisah nyata jalinan cinta sang sepupu yang harus kandas karena perbedaan keyakinan. Merasa perasaannya terketuk, Calvin tidak tinggal diam dan merangkai nada hingga berakhir pada single Nostalgia.
Dibantu sebuah organisasi tur Korea, Calvin mencoba menuangkan pesan menyentuh di single Nostalgia lewat video klip yang mengambil latar sebuah destinasi tersohor di Korea Selatan. Perjuangan Calvin berbuah manis, ia mampu merangkum keindahan alam di sana dengan apik.
"Dipilih Gangwon Province karena tahun depan ada perhelatan Olympic, mereka sekalian promosikan. Di sana juga ada Jumunjin Beach yang lagi hype banget di drama Goblin, sekalian bikin di sana. Memang dikemasnya bagaimana video klip ini bercerita seperti film pendek," ungkap Calvin Jeremy secara eksklusif kepada Bintang.com, baru-baru ini.
Antusiasme solois berusia 26 tahun ini tidak berhenti setelah merampungkan lagu dan video klip Nostalgia di Korea. Kobaran semangatnya seolah tidak padam dengan fokus dalam penggarapan album terbaru yang siap dirilis tahun 2017 ini.
Calvin Jeremy berbagi kisah lebih jauh tentang eksplorasi keindahan alam Korea di single Nostalgia, perjuangan meraih project yang sempat tertunda, pesan yang ingin disampaikan di single baru, dan tentunya album yang segera ia rilis. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Calvin Jeremy lewat rangkuman berikut ini.
Advertisement
Nostalgia dan Cerita Berbuah Karya
Calvin Jeremy mengungkapkan inspirasi dan makna yang terkandung di single terbarunya, Nostalgia. Berawal dari kisah cinta sepupu yang kandas, ia pun tergerak untuk mengabadikannya dalam sebuah karya.
Lagu Nostalgia berkisah tentang apa?
Lagu Nostalgia adalah lagu yang gue tulis 1,5 sampai 2 tahun yang lalu dan lagu ini gue tulis setelah mendengar curhat sepupu gue, di mana dia nggak lama baru dari Belanda karena habis sekolah di sana. Singkat cerita dia menjalin hubungan sama putri dari Fariz RM tapi karena sepupu gue harus ke Jakarta dan mereka beda agama, mereka sepakat untuk mengakhiri hubungan. Tapi yang unik, saat sepupu gue pulang ke Jakarta, dia dihadiahi sebuah scrapbook yang berisi tentang awal mereka ketemu sampai akhirnya saudara gue balik ke Jakarta.
Apakah hal itu menjadi inspirasi untuk menulis single Nostalgia?
Dari situ gue merasa, wah ini nggak mungkin karena yang namanya putus cinta biasanya ada yang musuhan, nggak kenal lagi, kayak strangers lagi, tapi mereka masih berhubungan baik. Bahkan, nggak sekali dua kali mereka posting di Path atau di Instagram dari situ gue sendiri yang denger cerita, sedih banget. Putus karena keadaan tidak bisa bersatu terus masih berhubungan baik. Gue memutuskan untuk menulis lagu tentang hubungan ini. Sampai rumah gue bikin di atas piano nadanya dulu, besok paginya gue bikin kata-katanya.
Apa makna yang terkandung di single Nostalgia?
Saat itu gue punya filosofi bahwa meskipun sudah putus tapi sebenarnya pasangan yang putus itu masih bisa menikmati momen bahagia. Kapan sih momen bahagia itu, yaitu pada saat mereka bersama bernostalgia. Kita memutuskan membuat sebuah album yang pop, dan saat itu gue memang bikin lagunya seperti itu nuansanya, bunyi, sekalian aja dijadikan title album, Nostalgia.
Musik terdengar berbeda dari lagu sebelumnya, mengapa?
Di tengah nuansa musik yang cenderung sangat modern, elektronik, pop, disko, gue mencoba membuat sebuah karya yang memang apa adanya. Gue pengen membuat sebuah lagu yang bercerita, nadanya membawa kita ke sebuah perjalanan. Gue dengerin musiknya cukup luas dari The Beatles sampai Justin Bieber. Sekarang ini menulis lagu keluarnya seperti itu dan itu yang gue suka.
Bagaimana dengan sentuhan musik oldies?
Kalau misalnya soal 80-an atau 90-an, nggak semata-mata pengen bikin karya 80's banget, nggak juga. Karena gue mau bikin lagunya pop saja karena kalau misalnya di album kedua banyak pop yang dikemas dengan jazz, kalau sekarang gue pengen pure pop, musik yang bisa mewakili perasaan orang, bisa dinyanyiin tapi terlepas dari semua itu, yang gue suka. Bersyukurnya saat keluar jadi sesuatu yang berbeda, di tengah-tengah semuanya seragam, semua ingin mencoba modern-modern, gue sebagai musisi mumpung masih muda jadi kenapa nggak bereksperimen juga.
Membuat single sudah 2 tahun lalu, mengapa baru dirilis tahun ini?
Tahun 2012 itu gue sempat bikin album yang bernuansa jazz kental, filosofinya sesederhana adalah gue senang jazz tapi sebatas mendengarkan, tetapi tidak terjun. Tapi gue juga senang musik pop, pengen bikin album yang nuansanya pop dibalut jazz. Saat 2012 rilis, masih asing saat itu, ternyata 2014 musik yang pop dengan jazz booming sampai sekarang. 2014 ke 2015 muncul Calvin Jeremy, musisi pasti berevolusi mulai dengan penulisan lagu Nostalgia, Kita, Pemilik Hatiku, dan lagu lainnya. Kalau gue keluarin saat itu, akan terlalu cepat. Gue lebih menunggu momentum kapan arahnya, this is the time.
Respon pendengar seperti apa?
Bersyukurnya juga responnya luar biasa yang kemarin single Kita bagus responnya tapi karena masih single pertama jadi orang masih butuh beradaptasi, begitu yang Nostalgia ini akhirnya mereka ngerti dan trennya memang lagi ke situ jadi bisa dimanfaatkan.
Â
Eksplorasi Korea dan Album Ketiga
Calvin Jeremy awalnya tidak pernah menyangka berhasil menggarap video klip Nostalgia hingga ke Korea. Momen ini juga akhirnya membawa Calvin untuk merampungkan album ketiga yang juga mengusung tajuk Nostalgia.
Bisa cerita tentang album terbaru?
Album terbaru ini akan terdiri dari 9 lagu dan beberapa singlenya sudah pernah dirilis sebelumnya salah satunya ada Untukmu, Tak Berdua, Kita, dan terakhir Nostalgia. Di album ini sesuai nama albumnya, Nostalgia, temanya gue pengen mengangkat putus cinta nggak harus selalu desperate bisa juga bernostalgia. Meskipun end up nya harus kalau salah satunya punya pacar duluan nggak bisa nostalgia terus dong. Tapi misalnya mau nostalgia itu momen galaunya at least kita bisa sama-sama bahagia pada saat kita menyamakan frekuensi.
Bagaimana dengan lagu lainnya?
Kalau Tak Berdua, itu ceritanya tentang putus tapi masih mengagumi meskipun dari kejauhan karena terkadang mengagumi orang nggak harus dua-duanya tahu, tapi cukup dari kejauhan. Jadi tema-tema cinta yang mungkin belum pernah di angkat sebelumnya gue coba angkat di album Nostalgia.
Bagaimana dari sisi musiknya?
Kalau dari musik sendiri, basically musiknya pure pop, cuma karena mungkin Calvin Jeremy senang musik berbau jazz jadi bagaimana pun juga orang dengar meskipun udah ada nuansa rocknya, mereka tetap bisa merasa ini jazzy-jazzy. Nanti juga gue me-remake lagu idola gue almarhum Chrisye judulnya Hip Hip Hura jadi suatu kebanggaan juga karena kesempatan seperti ini nggak datang dua kali. Lagunya apa aja? Nanti ditunggu. Rilisnya hopefully this year, gue tetap merilis fisik tapi itu menjadi plan tahun depan.
Bisa diceritakan tentang penggarapan video klip di Korea?
Gue selalu sebelumnya mempertanyakan mengapa dari pihak manajemen dalam hal ini manajer gue selalu kayak push it to the limit. Banyak juga yang pertanyaan Calvin Jeremy bikin video klipnya di luar negeri terus, tapi basically dari semuanya kita selalu dapat support. Salah satunya di Singapura yang Tak Berdua sama Pemilik Hatiku di support oleh Singapore Tourism Board. Yang terakhir ini Nostalgia, menurut gue adalah puncak dari semuanya.
Gue nggak pernah terbayang, bahkan sebulan sebelum video klip ini dibuat, gue nggak pernah terpikirkan kita bakal ke Korea untuk bikin video klip, ternyata dia di balik layar bekerja sedemikian rupa untuk mewujudkan Nostalgia secara visual. Gue cerita ke dia apa adanya, tentang lagu ini, gimana lagu ini bisa tercipta meskipun gue mengalami tapi gue benar-benar merasakan the sadness and happiness at the same time. Seru misalnya ini bisa dibikin kayak drama Korea cuma kepikiran ngomong asal.
Bagaimana video klip ini akhirnya terlaksana?
Sampai akhirnya manajemen bekerja keras mem-present ide ini bersama lagunya ke KTO (Korean Tour Organization) bahwa ceritanya seperti ini. Di hari yang sama mereka sangat antusias dan memberikan komitmen untuk support video klip ini. Ceritanya sama persis sama kejadiannya. Pernah pacaran yang satu beda agama, yang satu balik ke Indonesia, yang satu balik ke Korea, ngajak ketemuan dan ternyata saat ketemu, ditonton saja video klipnya karena itu gongnya.
Mengapa tidak pernah terbayang bikin video klip di Korea?
Video klip ini benar-benar nggak pernah gue bayangkan bakal kayak gini, karena sejujurnya setahun sebelum video klip ini dibikin, adalah titik terendah karier seorang Calvin Jeremy. Ini gue belum pernah buka karena setahun yang lalu gue sudah menjadi musisi independen artinya nggak di support major label yang artinya harus cari duit sendiri untuk promo dan segala macam.
Dan kita udah bikin pokoknya mau bikin di rumah tua di Menteng kita approach salah satu brand untuk bisa support video klip ini. Saat itu, do or die, kalau misalnya ini nggak dapat sponsornya, gue kayaknya harus bikin plan B, karena harus Nostalgia. Ternyata benar tidak disetujui kerjasamanya, nggak punya duit untuk bikin video klip pada saat itu karena semua harus budget. Itu loss point. Setelah bikin video klip di Korea, gue lihat setahun yang lalu gue benar-benar lagi meeting sama orangnya, setahun yang lalu gue nggak kepikiran ada di poin ini.
Bagaimana karier Calvin setelah berada di titik terendah karier?
Setelah setahun yang loss point gue tapi pada akhirnya karena kecintaan gue pada musik, kebuka jalan kita bisa kerja sama sama Malaysia, bikin video klip di Malaysia untuk single Kita, setahun kemudian Nostalgia keluar. Kesetiaan kerja keras manajemen gue diberkahi sama yang Tuhan, video klipnya nggak cuma Nostalgia aja tapi satu video klip tambahan langsung bikin dua di Korea. Lokasinya nggak hanya di Gangwon Province tapi di Seoul juga.
Ini akan menjadi kejutan berikutnya karena di video klip ini yang spesial. Gue pernah berkolaborasi sama musisi jazz Belanda yang besar di Indonesia juga namanya Wouter Hamel di tahun 2013-2014 kita kolaborasi di Jakarta. Gue selalu pengen ada bentuk kayak single atau album sama Wouter Hamel karena dia yang menginspirasi gue untuk membuat album kedua dengan nuansa pop jaz. Kejadian di lagu Alright yang akan ada di album Nostalgia nanti. Saat kita disetujui oleh KTO, waktunya bertepatan dengan Wouter Hamel ke Korean Jazz Festival, wah kenapa nggak bikin video klip aja sekalian. Jadi tercipta video klip Alright ini masih jadi kuncian nanti rilisnya.
Keinginan Calvin untuk single Nostalgia dan karier ke depan?
Di single Nostalgia ini gue pengen bener-bener bisa mendapatkan kesempatan untuk orang-orang bisa dengar supaya message dan kecintaan musik gue bisa dinikmati nggak cuma menjadi fans Calvin Jeremy tapi yang baru-baru bisa dengar. Karena pastinya nuansa lagunya juga berbeda dari yang lain dan bisa jadi something fresh di industri musik Tanah Air, album bisa laku dan bisa berkarya untuk bikin album selanjutnya atau produce penyanyi baru, atau sebagai produser.
Usaha tidak akan menghianati hasil, ungkapan yang tepat menggambarkan perjuangan Calvin Jeremy untuk mewujudkan angan melahirkan karya. Makna sebuah kejujuran dan tetap setia apa adanya dalam bermusik akhirnya mengantar Calvin pada satu demi satu mimpi yang kini berhasil ia rangkul. Sukses terus, Calvin.