Fimela.com, Jakarta Kepergian Benny Panjaitan kembali menorehkan kepedihan untuk industri musik Indonesia yang harus kehilangan salah satu bakat terbaiknya. Musisi legendaris ini menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa, 24 Oktober 2017 di kawasan Ciledug, Tangerang karena penyakit stroke.
Pelopor berdirinya grup musik Panbers ini ambil bagian sebagai vokalis. Lantunan suara khasnya tidak pernah gagal memberikan 'nyawa' pada setiap tembang-tembang Panbers yang bernada pilu.
Advertisement
BACA JUGA
Kekuatan setiap tembang yang diciptakan Benny berhasil menggema hingga saat ini. Sebut saja, Gereja Tua, salah satu tembang kenangan yang begitu fenomenal dan legendaris.
Selain Gereja Tua, Benny dan Panbers juga tersohor dengan sederet tembang yang menyuarakan kepedihan yang menyayat hati. Sebut saja Terlambat Sudah, Pilu, Cinta dan Permata, Kucari Jalan Terbaik, Tak Kusangka, dan lainnya.
Sulit dipungkiri, ketika mendengar Benny Panjaitan dan Panbers, Gereja Tua, adalah tembang yang seketika terlintas dibenak penikmat musik kala itu atau pun kini. Namun, masa kejayaan Benny dan Panbers bersama tembang populer mereka kini hanya tinggal kenangan.
Sang legenda, Benny Panjaitan telah perlu untuk selama-lamanya. Pilu yang mendalam turut dirasakan keluarga, kerabat, dan tentunya para pendengar setianya. Meski Benny telah tiada, namun ia bersama tembang kenangan Panbers akan selalu hidup di hati semua pecintanya. Selamat jalan, Benny.