Fimela.com, Jakarta Aktris pendatang baru, Putri Marino mencuri perhatian lewat perannya di film Posesif. Berperan sebagai Lala, Putri melakonkan seorang atlet lompat indah yang terbawa arus cinta dari kekasihnya, Yudhis yang diperankan oleh Adipati Dolken.
Aktingnya langsung diganjar masuk nominasi Festival Film Indonesia 2017 sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik. Tak ayal, pencapaiannya tersebut pun membuatnya bersyukur. Akting pertamanya dalam sebuah film layar lebar langsung membuatnya bersaing dengan nama-nama besar yang ada di industri perfilman tanah air.
Advertisement
BACA JUGA
"Buat masuk FFI ini, puji Tuhan sangat luar biasa buat aku," ungkapnya saat press screening di XXI Senayan City, Jakarta, Kamis (12/10/2017).
"(Saat dapat kabar masuk nominasi FFI) Aku keadaannya lagi di Natuna, syuting film. Malam-malam aku dapat Whatsapp, banyak banget. Awalnya panik, diam, terus langsung heboh, senang banget sih, puji Tuhan. Sudah masuk nominasinya saja sudah senang," tuturnya menjelaskan perasaannya.
Tentu ada ada alasan ketika dewan juri memilihnya masuk nominasi. Aktingnya diakui karena kerja kerasnya. Salah satunya ketika dia mencoba untuk belajar lompat indah.
Advertisement
Latihan Loncat Indah
Memiliki latar belakang sebagai atlet lompat indah di dalam cerita, tak ayal Putri pun diharuskan mempelajari berbagai teknis lompat indah. Untuk itu, Putri pun memanfaatkan waktu workshop yang diberikan untuk berdiskusi dengan beberapa atlet loncah indah guna perannya sebagai Lala.
"Cukup challenging sih, harus mendalami karakter sebagai atlet, yang mana aku bukan seorang atlet. Sempet googling segala macam buat memperdalam karakter Lala itu aku workshop selama sebulan sama atlet loncat indah," ujar Putri Marino.
Siap Cidera
Selama proses pendalaman karakter, Putri pun berlatih secara bertahap soal teknik lompat indah. Mulai dari ketinggian 3 meter sampai titik tertinggi yang harus ia lompati di ketinggian 10 meter.
"Paling tinggi, 10 meter dan itu takut banget. Pas terjun belajar sebulan. Dari ketinggian awalnya kayak dari 3 meter, biasa aja. Nah naik ke 5 meter mulai deg-degan. 10 meter mulai merah merah badannya tapi seneng. Tapi nggak cuma itu, kan harus belajar tekniknya juga," tambahnya.
Tak ayal, melakukan hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya tak ayal membuat presenter acara traveling tersebut pun mengalami cedera-cedera ringan saat syuting film Posesif. "Sempat, tangan merah pas loncat. Untungnya bisa berjalan dengan lancar," terang Putri Marino.