Fimela.com, Jakarta Pada keberangkatan umroh bersama keluarganya beberapa waktu lalu, Syahrini mendapatkan diskon lumayan besar dari agen umroh, First Travel. Dengan harga reguler, Syahrini dan keluarga bisa merasakan fasilitas VVIP.
Namun, bukan gratisan karena Syahrini harus memberikan imbal balik berupa promosi agen umroh pimpinan Anniesa Hasibuan dan suaminya tersebut di akun Instagram miliknya. Dan ternyata, agen tersebut telah banyak memanfaatkan uang jamaah.
Advertisement
BACA JUGA
Banyak dari mereka yang gagal umroh karena uangnya dipakai oleh Anniesa Hasibuan dan suaminya secara sepihak. "Saya sangat prihatin sekali atas kasus ini," kata Syahrini di Bareskrim Mabes Polri, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).
"Saya berharap sekali semoga jamaah yang belum berangkat dan sudah mengumpulkan bertahun-tahun bisa segera berangkat. Insya Allah saya juga ingin membantu barangkali dari diskonan ini ada hak untuk mereka," lanjutnya.
Syahrini begitu takut ketika diskon yang didapatkannya menggunakan uang jamaah yang gagal menunaikan ibadah ke tanah suci. Urusan akhirat lebih membebaninya ketimbang menyisihkan uang pribadinya untuk memberangkatkan korban First Travel.
"Naudzubillah saya nggak mau ada sangkut paut nanti di akherat soal uang. Karena ini berat urusan sama Allah. Saya mau membantu, saya bilang sama penyidik, tolong siapa saja yang benar-benar sudah puluhan tahun saat ini belum berangkat insya Allah saya mau bantu," ujar Syahrini.
Rencananya Syahrini akan memberangkatkan 10 orang korban yang memenuhi kriteria. "Dia (Syahrini) bersedia membiayai 10 orang (korban First Travel, yang biayain Syahrini. Yang benar-benar udah mau berangkat," tutur Hotman.
"Jadi sekarang ini ada namanya yayasan peduli korban First Travel. Saya akan minta data yang betul-betul nabungnya belasan tahun, puluhan tahun, saya akan cari insya Allah, kalau Allah beri rezeki saya akan berangkatkan," ujar Aisyahrani, adik sekaligus manajernya mewakili Syahrini.
Advertisement
Syahrini Bantah Terima Uang Rp 1 Miliar
Syahrini dituding telah menerima dana sekitar Rp 1 Miliar saat melakukan kerjasama dengan agen perjalanan umroh, First Travel. Kala itu, Syahrini berangkat bersama belasan anggota keluarganya ke tanah suci. Namun Syahrini membantah ia menerima dana sebesar itu.
Ia menegaskan tak pernah menerima dana seperti yang disebutkan oleh penyidik maupun saksi mantan staf First Travel yang telah diperiksa, seperti pada pemberitaan yang beredar.
Hotman Paris, kuasa hukum Syahrini menyatakan bahwa Syahrini tidak melakukan umroh secara gratis. Sementara angka sekitar Rp 1 Miliar yang beredar merupakan estimasi dari First Travel terkait harga fasilitas VVIP yang diberikan pada Syahrini dan keluarganya yang berangkat menunaikan ibadah umroh melalui biro perjalanan yang kini operasionalnya dihentkan oleh pemerintah.
"Dia (Syahrini) membayar, itu (Rp 1 Miliar) merupakan estimasi dia (First TRavel) sendiri. Estimasi biaya versi First Travel terkait biaya umroh VVIP," kata Hotman Paris di Bareskrim Mabes Polri, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin(9/10/2017).
Syahrini Tak Takut Jadi Tersangka
Beberapa waktu lalu, Syahrini menegaskan jika dirinya tidak bersalah terkait kasus tersebut. Ia pun tak takut seandainya statusnya akan naik sebagai tersangka. "Kita buktikan di sana (bareskrim), kalau nggak salah, saya nggak takut untuk datang ke sana (bareskrim)," kata Syahrini.
Dalam kesempatan itu, Syahrini juga menjelaskan jika dirinya tak ada niatan untuk memperlambat jalannya penyidikan saat ia meminta penyidikan terhadapnya dihentikan pada saat pemeriksaan pertama (27/9/2017).
"Yang pertama aku bernyanyi, dan aku sedang bertugas. Aku nyanyi untuk pemirsa. Karena sebagai warga negara yang baik harus dateng. Tapi kan ada beberapa pertanyaan yang belum, karena harus kerja dulu kan, harusn nyanyi. Waktu itu setengah dua, aku harus nyanyi setengah lima, jadi harus blow rambut, make up, " kata Syahrini.