Sukses

Entertainment

Eksklusif, Joko Anwar Raup 3 Kesuksesan Lewat Film Pengabdi Setan

Fimela.com, Jakarta Sebagai sutradara, Joko Anwar memang sudah lama terobsesi untuk membuat ulang film Pengabdi Setan. Film produksi Rapi Films ini sudah mendapat tanggapan bagus dan banyak diminati para penggemar film sejak hari pertama perilisannya. Bagi sineas, tanggapan positif dari penonton film adalah bentuk apresiasi tertinggi.

****

Tentu saja kesuksesan ini membuat Joko Anwar bangga. Terlebih kesuksesan itu disusul dengan banyaknya jumlah penonton. Setelah meraih 95 ribu penonton di hari pertama, jumlah penontonnya pun makin bertambah banyak. Di hari keempat pemutarannya, Pengabdi Setan sudah berhasil menembus angka 500 ribu penonton.

Dalam waktu seminggu, bahkan sudah mampu meraih satu juta penonton. Seperti dilansir dari akun twitter Joko Anwar yang mengubah namanya menjadi ‘Pengabdi Setan Film’, film yang dibintangi Tara Basro ini kini sudah meraih 1.719.555 penonton sampai dengan 8 Oktober 2017.

“Wuihh terima kasih teman-teman. Penonton Pengabdi Setan makin nambah. Jadi semangat bikin film lagi!” tulis Joko Anwar. Naluri Joko untuk membuat ulang film Pengabdi Setan nampaknya bukan sekedar karena rasa senang pada film horor. Film yang diproduksi pertama tahun 1981 oleh Rapi Film ini memberikan kesan mendalam bagi Joko.

Ia mengaku jika semasa kecil dirinya dibesarkan oleh film-film bergenre horor dan kungfu. Selama 12 tahun sudah Joko berkiprah sebagai sutradara di industri film Indonesia. Sepanjang perjalanan karirnya ternyata Joko sangat antusias untuk membuat ulang film Pengabdi Setan yang pernah laris di tahun 80-an.

Joko Anwar mengawali debut sebagai sutradara melalui film Janji Joni yang rilis pada 2005 lalu. Joko harus menunggu tahun demi tahun hingga akhirnya ia dipercaya untuk membuat ulang film Pengabdi Setan. Penantian dan kerja kerasnya juga diapreasi oleh Festival Film Indonesia.

Pengabdi Setan masuk dalam 13 kategori Festival Film Indonesia 2017. Ini menjadi pelengkap kesuksesan Joko Anwar di film Pengabdi Setan. Lantas seperti apakah perjuangan Joko Anwar untuk mencapai kesuksesan tersebut? Berikut obrolan eksklusif kami dengan Joko Anwar saat bertandang ke kantor Bintang.com, beberapa waktu lalu.

 

 

Impian Lama

Joko Anwar sukses menggebrak industri film horor Indonesia lewat film Pengabdi Setan. Film yang pernah populer di era 80-an tersebut berhasil mengulang kesuksesannya berkat tangan dingin seorang Joko Anwar. Perjuangannya tidak semudah membalikkan telapak tangan, ia berpikir keras untuk mempertahankan atmosfer horor dengan dialog persis dengan Bahasa percakapan pada era 80-an lalu.

Kenapa membuat film Pengabdi Setan?

Film Pengabdi Setan adalah film horor atmosferik yang diproduksi tahun 1981 oleh Rapi Film. Ini film yang membuat saya pengin nonton film. Kenikmatan nontonnya itu sampai sekarang masih terasa.

Karena itu saya ingin membuat kembali Pengabdi Setan yang bisa memberikan pengalaman sinematik kuat. Pengin memberikan efek yang syik banget ke penonton seperti yang saya rasakan waktu kecil.

Kenapa kamu terobsesi sekali untuk meremake film ini?

Saya sejak bikin film pertama kali Janji Joni di tahun 2015 saya berpikir harus membikin ulang Pengabdi Setan. Setiap kali bertemu dengan produser Rapi Film saya selalu bilang mau bikin ulang Pengabdi Setan.

Ternyata mereka belum ada rencana untuk itu. Setiap kali ketemu saya selalu bilang lagi. Kalau ditanya sama wartawan saya juga bilang juga pengin bikin Pengabdi Setan. Mungkin karena capek kali ya saya teror, akhirnya memberikan Pengabdi Setan kepada saya, hahaha.

Bagaimana perasaan kamu saat akhirnya kamu bisa menggarap film ini?

Saya ingat waktu itu datang ke Rapi Films kemudian mereka bertanya kenapa saya pengin bikin remake Pengabdi Setan. Saya jelaskan alasan dan mau diapain nanti. Dan ketika mereka denger pemaparan saya mereka bilag, Ok let’s do it jadi denger itu seneng banget sih.

Apa yang membuat kamu tertarik meremake film era 80an?

Yang paling pertama yang saya coba pertahankan adalah atmosfer dari film aslinya…. jadi penonton sekarang bisa merasakan kesamaan atmosfer horor dari film itu sendiri

Seperti apa film Pengabdi Setan versi yang kamu garap?

Pertama yang kita pertahankan di film Pengabdi Setan 2017 ini adalah atmosfer waktu 80-an. Pada waktu itu film horor Indonesia banyak mengandalkan cerita mistis kedaerahan, efek-efek darah.

Nah Pengabdi Setan itu menawarkan atmosfer horor, karena itu saya berusaha mempertahankan atmosfernya dengan setting yang tidak diubah. Saya rasa ini akan membuat fans Pengabdi Setan yang dulu akan merasakan kesamaan atmosfer dengan film yang dulu.

Membuat setting 80-an gimana kendalanya?

Membuat setting 80-an tentu lebih sulit dibanding dengan membuat film settingn sekarang. Karena kita harus menciptakan ulang bukan cuma menyediakan properti dari tahun 80-an. Atmosfer dunianya harus diubah ke 80-an.

Cara bicara pemain juga harus disesuaikan dengan karakter era tahun 80-an. Kalau kita nonton Pengabdi Setan tahun 2017 ini pemainnya berbicara dengan cara tahun 80-an. Nggak ada bahasa slank-slank gitu. Membuat setting periode pieces tahun 80-an tentunya akan lebih sulit ketimbang dengan setting sekarang. Mereka memang berbicara seperti orang di tahun 80an.

Jatuh Cinta pada Film Horor

Keinginan Joko Anwar yang sudah terpendam selama 10 tahun akhirnya terwujud. Joko berhasil membuat ulang film Pengabdi Setan serta mengulang kesuksesan film tersebut. Namun, mimpi Joko masih panjang, banyak genre film yang sangat ingin ia garap. Meski banyak genre film dipikirannya, ia tetap menikmati sebagai sineas film horor yang jarang diminati ketimbang genre drama di Indonesia.

Apa tantangan terbesar kamu dalam film ini?

Tantangannya yang pertama yang paling besar adalah lokasi. Karena lokasi yang bisa menggambarkan di tahun 80-an sekarang sudah tidak ada lagi di Jakarta.

Jadi kita harus pergi ke luar kota. Kita nyari selama tiga bulan di Pengalengan Jawa Barat. Pas akhirnya ketemu, itu rumah luar biasa, pengalaman yang masih sangat kita ingat. Rumah yang sudah tidak dihuni selama 20 tahun itu denahnya sama persis dengan yang ada di skenario. Sepertinya rumah itu disiapkan untuk Pengabdi Setan. Ini rumah lama dibuat sebelum kemerdekaan Indonesia.

Kedua adalah pemain. Kita mencari pemain satu itu menyeleksi dari 40-50 casting. Karena kita butuh pemainnya bukan hanya berbakat tapi juga cerdas sehingga bisa membangun karakternya.

Ketiga mempertahankan ekspektasi orang saya sebagai fans dari Pengabdi Setan. Dan alhmadulilah pas ditonton itu reaksinya bagus.

Keempat saya serbagai pecinta genre horor merasa harus bisa mengangkat harkat dan martabat genre horor menjadi genre yang terhormat lagi. Karena selama ini orang menganggap horor itu genre kelas dua. Saya ingin membuat genre horor jadi genre yang terhormat lagi dengan dikerjakan secara serius.

Joko Anwar (Eksklusif) (Adrian Putra/bintang.com)

Apa projek kamu ke depannya?

Saya ada beberapa pilot project yang belum kesampaian ya. Ada film yang judulnya Eksekutor, ini tentang lima pemuda yang membunuhi para koruptur dan politikus yang korupsi duit dan moral. Ada Pernikahan Terakhir di Bumi. Belum ada kesempatan waktunya belom ada untuk mengerjakan semua.

Apa yang membuat kamu bertahan menjadi sineas film horor?

Film horor adalah genre film yang sangat jujur menurut saya karena film horor hanya dibuat untuk memberikan pengalaman sinematik kepada penonton. Film horor nggak ada pretensi untuk berceramah memberi pesan moral, betul-betul film dibuat untuk memberikan pengalaman sinematik pada penonton.

Saya rasa saya besar dengan melihat film horor. Saya sangat ingin membuat film horor jadi genre film yang sangat prestisius gitu. Jadi kita bikinnya serius banget.

Sebutkan 5 alasan yang membuat kamu jatuh cinta kepada film horor?

Lima alasan saya jatuh cinta kepada genre horor. Karena genre horor adaah genre paling jujur. Memberikan kenikmatian sinematik pada penonton.

Kedua karena saya dari kecil sangat dekat dengan film horor. Saya sering nonton di bioskop walaupun nontonnya dari lubang angin tapi seru banget. Dan waktu itu saya banyak nonton film horor.

Ketiga film horor menuntut skill yang menantang. Bagaimana kita bisa bermain dengan ekspektasi penonton. Timingnya harus bener, penataan harus presisi, dan ini membuat saya selalu tertantang membuat film horor.

Keempat, banyak film yang saya ingat adalah film horor. Jadi saya ingin membuat film horor. Yang kelima, saya rasa masyarakat Indonesia sangat dekat dengan film horor. Makanya harus disuplai dengan film horor yang bermutu

Sebuah kepuasan bagi sutradara Joko Anwar, film Pengabdi Setan banyak mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia. Sejak ditayangkan di bioskop pada 28 September 2017 lalu, film Pengabdi Setan sukses menarik animo penonton untuk menonton film horor remake dengan judul yang sama di era 80-an silam tersebut. Suksesnya Joko Anwar didasari kecintaan dirinya terhadap genre horor sejak ia masih kecil. Rasanya pantaslah kalau kita selalu menunggu karya baru Joko Anwar.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading