Fimela.com, Jakarta Sudah hampir empat dekade Vina Panduwinata mewarnai belantika musik Tanah Air. Wanita kelahiran i Bogor, 6 Agustus 1959 ini mengawali kariernya sejak usia 19 tahun. Kala itu, Vina yang masih tinggal di Jerman membuat rekaman dua single, Java dan Single Bar (1978) dan Sorry Sorry dan Touch Me (1979).
Beberapa tahun berselang, Vina pun kembali ke Indonesia. Tepatnya pada tahun 1981, ia bertemu dengan musisi Mogi Darusman, yang mengaku tertarik dengan suara wanita berdarah Sunda-Manado-Ambon tersebut.
Advertisement
BACA JUGA
Vina pun diboyong Mogi Darusman ke berbagai perusahaan rekaman. Tak perlu waktu lama, di tahun yang sama, Vina berhasil menelurkan album perdananya yang bertajuk Cinta Biru.
Debut Vina tersebut nyatanya mendapat sambutan positif dari para penikmat musik Indonesia. Sosok Vina mulai dikenal masyarakat luas lewat single-single yang dibawakannya seperti September Ceria, Resah, Kasmaran, Di Dadaku Ada Kamu hingga Burung Camar.
Advertisement
Deretan album
Setelah album pertamanya mendapat sambutan positif, Vina Panduwinata lantas kembali merilis album kedua yang berjudul Citra Pesona (1982). Album ini melibatkan pencipta lagu seperti Dodo Zakaria, James F Sundah, dan penata musik Addie M.S.
Dua tahun berselang, Vina kembali menelurkan album ketiganya yang bertajuk Citra Ceria (1984). Lalu dilanjutkan dengan album keempatnya yang bertajuk Burung Camar (1985). Salah satu single yang cukup fenomenal di album tersebut yaitu Burung Camar, yang sekaligus membuat Vina mendapat sebutan 'Vina si Burung Camar'.
Vina Panduwinata bisa dibilang cukup eksis dalam menelurkan album-albumnya. Meski tak setiap tahun, namun album-album Vina tercatat selalu mendapat sambutan positif dari masyarakat. Tak heran, saat usianya yang sudah setengah abad, Vina masih merilis album bertajuk Kekuatan Cinta (2010).
Prestasi
Vina Panduwinata ternyata juga berjaya di panggung festival. Tiga kali berturut-turut ia mendapat gelar penyanyi berpenampilan terbaik pada Festival Lagu Populer Nasional.
Tiga lagu yang berhasil menghantarkan Vina sebagai jawara yaitu Salamku Untuknya (Adji Soetama dan Irianti Erningpradja, 1983), Aku Melangkah Lagi (Santoso Gondowidjojo, 1984), dan Burung Camar (Aryono Huboyo Djati dan Iwan Abdulrachman, 1985).
Kesetiaan Vina Panduwinata terhadap musik Indonesia pun telah diganjar berbagai ajang penghargaan bergengsi insan musik. Salah satunya, Anugerah Musik Indonesia (AMI) yang memberikan Vina penghargaan Lifetime Achievement pada tahun 2006 lalu.
Advertisement
Kehidupan pribadi
Vina Panduwinata merupakan anak dari pasangan Albertine Supit dan R. Panduwinata. Bakat menyanyi yang dimiliki pemilik nama lengkap Vina Dewi Sastaviyana Panduwinata itu memang berasal dari sang ibu yang berdarah Ambon - Manado.
Vina sendiri merupakan anak kedelapan dari 10 bersaudara. Sang ayah yang bekerja sebagai diplomat membuat Vina harus berpindah-pindah negara sejak kecil. Masa sekolah dasar Vina habiskan di Bogor dan New Delhi, India. SMP dia habiskan di Bogor dan Wassenaar, Belanda. Saat memasuki SMA, Vina pun kemudian pindah ke Jerman Barat.
Vina Panduwinata resmi menikah dengan Boy Haryanto Joedo Soembono pada tanggal 26 November 1989 lalu. Kala itu, karier bermusik Vina tengah berada di puncak popularitas. Vina dan Boy pun dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Joedo Harvianto Kartiko (Vito).