Fimela.com, Jakarta Beberapa waktu lalu wacanan tentang pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI membuat pro dan kontra di masyarakat. Film ini menjdi fenomenal karena menjadi media propaganda pemerintah Orde Baru.
Setiap tahun film ini diputar dan siswa sekolah diwajibkan menonton. Di tahun ini wacana tersebut muncul kembali. Sejumlah tempat di Indonesia mengadakan acara nonton bareng (nonbar) film G 30 S PKI yang dirilis pada 1984 tersebut.
Advertisement
BACA JUGA
Terlepas dari isu politik, film ini merupakan karya seni yang dikerjakan dengan serius. Nama-mana besar di perfilman Indonesia bergabung dalam produksi film ini. Bahkan film ini juga mendapat penghargaan.Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI dibuat berdasarkan pada versi peristiwa kudeta yang diakui oleh pemerintah Orde Baru Soeharto, di mana kudeta Gerakan 30 September didalangi oleh Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Film ini disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer, diproduseri oleh G. Dwipayana, dan dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa. Diproduksi selama dua tahun dengan anggaran sebesar Rp. 800 juta kala itu, film ini disponsori oleh pemerintahan Orde Baru Soeharto. Sejumlah pemain utama dalam film tersebut ada yang sudah dikenal luas dan ada pula yang masih baru.
Yang menarik, dari sekian banyak pemain ada dua aktor yang kemudian akan lebih dikenal sebagai bintang sinetron. Yang pertama adalah Amoroso Katamsi pemeran Soeharto. Pria kelahiran 21 Oktober 1940 ini tiga kali memerankan sosok Pak Harto. Selain di film Penumpasan Pengkhiatan G 30 S PKI, Amoroso kembali berperan sebaga Pak Harto di film Djakarta 1966 (1988) dan Dbalik 98 (2015).
Di film Dibalik 98, Amoroso memerankan Soeharto saat akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden pada Mei 1998. Sebelum bermain di film G 30 S PKI, Amoroso sudah pernah di sejumlah film layar lebar.Amoroso juga pernah menjadi ketua PARFI.
Advertisement
Dua Pemain Film G 30 S PKI Ini Jadi Bintang Sinetron
Ia adalah suami dari penyanyi seriosa Indonesia, Pranawengrum Katamsi, ayah dari Aning Katamsi yang juga penyayi seriosa, dan Doddy Katamsi, vokalis band rock Elpamas. Selain akting, Amoroso Katamsi juga dikenal sebagai penyanyi seriosa. Namun beberapa tahun terakhir ini Amoroso lebih dikenal sebagai bintang sinetron dan tergabung dalam rumah produksi Sinemart.
Ia pernah bermain di Tukang Bubur Naik Haji The Series, Orang-Orang Kampung Duku dan Tuhan Beri Kami Cinta. Di usia yang sudah senja, Amoroso Katamsi membuktikan masih tetap eksis di dunia hiburan yang didominasi para bintang muda.Yang kedua adalah Wawan Wanisar.
Di film Penumpasan Pengkhiatan G 30 S PKI, pria kelahiran 13 Desember 1949 ini memerankan Letnan Pierre Tendean, ajudan Jenderal AH Nasution. Bermain di film tersebut merupakan debutnya di dunia akting. Setelah itu karirnya makin menanjak dan pernah bermain di beberapa film seperti Matahari-Matahari, Nagabonar, Ayahku, Janus Prajurit Terakhir dan The Fabulous Udin.
Namun seperti halnya Amoroso Katamsi, Wawan lebih dikenal sebagai bintang sinetron, Beberapa sinetron yang pernah dibintanginya antara lain, Opera Tiga Jaman, Sayekti dan Hanafi, Menjemput Impian, Alung, Ustad Fotocopy, Pesantren & Rock n’ Roll, 3 Semprul Mengejar Surga dan Pangeran.
Belakangan ini Wawan Wanisar lebih sering tampil di sinetron religi, menyusul kesuksesannya memerankan ustad pemilik pesantren di sinetron Pesantren & Rock n’ Roll yang tayang di SCTV. Dari sekian banyak pemain film Penumpasan Pengkhiatan G 30 S PKI, siapa sangka kalau dua orang pemainnya menjadi bintang sinetron yang masih eksis sampai saat ini.