Fimela.com, Jakarta Film horor sepertinya makin berjaya di tahun ini. Kesuksesan sejumlah film horor seperti Danur, Jailangkung dan The Doll 2 sepertinya akan diikuti oleh Pengabdi Setan. Film yang dibintangi Tara Basro ini mendapat sambutan bagus sejak dirilis pada 28 September lalu.
Pengabdi Setan yang merupakan remake dari film berjudul sama di era 80-an memang bukan film horor pertama yang dibintangi Tara. Namun wanita kelahiran 11 Juni 1990 ini mengakui kalau Pengabdi Setan adalah film horor pertama yang dibintanginya yang benar-benar menampilkan mahluk halus yang menyeramkan.
***
Advertisement
“Sebelumnya pernah main film horor, tapi Pengabdi Setan ini beda banget. Di film ini ada hantunya, ada mahluk halusnya, ceritanya juga beda banget,” terang Tara Basro saat bertandang ke redaksi Bintang.com di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA
Mengawali karir dari dunia model, pemilik nama lengkap Andi Mutiara Pertiwi Basro sempat kuliah di Australia. Setelah kembali ke Indonesia, ia beberapa kali mengikuti kasting dan akhirnya mendapat peran buat pertama kalinya di film Catatan (Harian) Si Boy di tahun 2011.
Tara kemudian tampil di film omnibus Hi5teria, Make Money, Princess, Bajak Laut dan Alien, Killers dan film drama berbahasa Inggris The Right One. Tara juga pernah bermain di film Killers yang merupakan produksi kerjasama Jepang dengan Indonesia dan film laga Pendekar Tongkat Emas yang diproduksi Miles Films.
Prestasi gemilang diraih Tara Basro saat bermain di film A Copy of My Mind (2015) yang disutradarai Joko Anwar. Film yang dibintangi Tara bersama Chicco Jerikho itu bukan saja diputar di sejumlah festival internasional tapi juga meraih penghargaan di ajang Festival Film Indonesia (FFI).
Salah satunya diraih oleh Tara sebagai Aktris Utama Terbaik di ajang FFI 2016. Selain di layar lebar, Tara juga pernah menjadi host program The Amazing Race Asia musim ke-5. Tara pun juga pernah bermain di serial The East dan tampil di miniseri Halfworlds yang disutradarai Joko Anwar dan ditayangkan di HBO Asia.
Di film terbarunya, Pengabdi Setan, Tara Basro punya banyak cerita menarik. Misalnya, ia sempat merasa antusias diajak bermain kembali oleh Joko Anwar tapi tak menyangka di film bergenre horor. Mengaku penakut, kenapa akhirnya Tara bersedia bermain di Pengabdi Setan. Apa kesannya terhadap Pengabdi Setan yang sempat membuatnya terkaget-kaget? Simak hasil wawancaranya berikut ini.
Advertisement
Kaget Menonton Filmnya Sendiri
Bermain di film Pengabdi Setan yang bergenre horor ternyata tak hanya tentang pengalaman seram selama syuting. Ada banyak hal menarik yang dialami Tara Basro saat menjalani syuting sehingga ia semakin antusias bermain film yang dibesut Joko Anwar ini.
Apa peran dan karakter kamu di Pengabdi Setan?
Disini gue berperan sebagai Rini. Dia ini punya tiga adik laki-laki, yang satu masih ABG dan yang dua masih kecil. Sejak ibunya sakit selama 2,5 tahun.Rini gantiin peran ibunya, ngurus adiknya, mengerjakan kerjaan ibunya kayak nyuci piring, nuci baju, masak, macem-macem deh. Jadi Rini yang menopang keluarganya. Dan setelah ibunya meninggal, ibu datang lagi, hiiii...
Bagaimana ceritanya terlibat di film ini?
Gue awalnya ya ditelpon sama bang Joko Anwar. Aku tanya, film apa bang, romantic comedy ya? Soalnya gue pengen banget maen rom-com. Pas dibilang film horor sempat gimana gitu, karena gue kan penakut. Tapi dia bilang dateng dulu aja ke kantor buat kasting. Tapi gue dikasih naskahnya dan pas baca aku suka dan aku bilang mau main di sini. Kebetulan peran gue pas jadi Rini dan udah kita mulai syuting.
Ini film horor kamu yang ke berapa?
Sebelunya pernah main film horor sih tapi yang dua film sebelumnya nggak ada hantunya gitu. Kkalo ini kan horor banget, jadi bisa dibilang ini yang pertama.Kamu kan penakut, tapi tahu nggak kenapa dipilih bermain di Pengabdi Setan?Kalo gue dipilih karena cocok main film horor ya nggak tau juga, tanya aja sama bang Joko, hahaha. Tapi gue sendiri pas kepilih merasa senang aja, tanpa gue apa yang bakal gue hadapi. Ya gue masih inget gimana syuting di rumah tua yang bau lembab gitu, kayak gitu deh
Nonton film aslinya?
Gue nonton film yang aslinya, tapi sedikit-sedikit karena gue kan penakut, hheehe. Tapi bang Joko memang bilang kita jangan nonton film pertamanya karena dia mau ngasih sentuhan baru di film remake ini.
Bagaimana suasana syutingnya?
Suasana syutingnya seru, kru-kru nya bagus dan hebat semua. Yang paling excited itu yang pemain anak-anak. Tadinya aku kira bakalan susah syuting sama mereka, tapi ternyata mereka out of this world, mereka keren dan antusias banget. Merkea nggak kalah sama orang dewasa. Bahkan saat lagi nggak satu set, gue sampai ngeliat mereka syuting karena saking fascinating-nya.Ada pengalaman aneh atau mistis selama syuting?Pengalaman aneh sih nggak ada, apalagi yang mistis, kalo ada mungkin gue bisa mati berdiri dan nggak syuting lagi, hahaha.
Berarti syuting berjalan lancar?
Kalo suasana syuting enak sih karena kita para pemain kayak dimanjain sama bang Joko, karena semua sudah disiapin sama bang Joko. Suasananya udah terbangun dan properti nya juga udah siap banget.
Dimana dan berapa lama proses syutingnya?
Syutingnya sekitar 18 hari dan paling banyak di Pengalengan. Di sana udaranya dingiiiin banget, jadi tambah gimana gitu, spooky spooky begitu. Udah gitu adegannya kebanyakan di malam hari.
Bagaimana setelah melihat hasil syutingnya?
Jadi kita semua baru lihat hasilnya waktu nonton premier jadi bareng sama orang-orang lain. Seharusnya sih gue sebagai pemain mestinya udah tahu gimana filmnya dan nggak kaget lagi. Tapi pas nonton benar-benar kaget, takut, lucu, semuanya jadi satu.
Apa yang bikin kamu kaget?
Benar-benar ngak nyangka hasilnya kayak gitu, karena kan setelah diedit, ditambah efek-efek atau sound-sound apa jadi cinematic experience yang menyenangkan. Jadi ada euforia tersendiri dan bilang ke orang-orang, “eh liat gak yg adegan itu tadi”, seakan-akan gue nggak main disitu, hahaha. Tapi memang sama sekali nggak nyangka bisa seperti itu, gue benar-benar terkesima sama tim post-production.
Kamu mau kalau ditawarin main film horor lagi?
Kalo ditawarin main film horor lagi, gue mesti pikir 10 kali kayaknya karena ini one of the best Indonesia horror movie. Jadi kalo ada tawaran lagi ya mesti lebih serem dari Pengabdi Setan.
Mengatasi Rasa Takut
Beberapa kali ditangani Joko Anwar, sepertinya Tara Basro merasakan kecocokan dengan sutradara kelahiran Medan tersebut dan begitu juga sebaliknya. Lalu apa harapan Tara untuk film Pengabdi Setan dan peran seperti apa lagi yang didambakannya?
Ada kendala selama syuting?
Kalo syuting termasuk lancar sih, paling karena cuacanya dingin. Paling tantangannya lebih ke harus menguasai bahasa isyarat karena salah satu adiknya Rini ini memakai bahasa isyarat jadi kita harus belajar dulu dan ternyata menyenangkan.
Ada persiapan khusus selama syuting?
Persiapannya hampir sama kayak film-film genre lainnya. Ya, selain belajar bahasa isyarat, gue berusaha lebih dekat sama yang mereka yang jadi keluarga gue. Bang Joko membuat kita jadi dekat, misalnya aku jalan bareng dan makan bareng sama adik-adik aku di film tapi dengan membawakan peran kita masing-masing.
Apa harapan buat film Pengabdi Setan?
Kalo gue sih berharap film ini jadi momen yang bisa diinget dalam 20 tahun ke depan. karena banyak orang yang abis nonton gue tanyain gimana kesannya. Gue cukup grateful enough dan yang nonton cukup terhibur, kan jarang-jarang orang nonton film horor bisa terhibur.
Kamu udah beberapa kali disutradarai Joko Anwar, bagaimana kesannya?
Iya kayaknya jodohnya sama bang Joko jadi enak banget kerja sama bang Joko. Kebetulan udah kerja bareng beberapa kali, jadi udah ada chesmistry, udah tau gimana cara kerjanya dan bang Joko tahu cara mengambil serat-serat akting dari diri gue.
Pernah kebawa peran di film, termasuk di Pengabdi Setan?
Kalo peran paling kebawa beberapa hari aja.Kalo peran di Pengabdi Setan gue berusaha menghapus semua peran gue, karena gue mencoba nggak ingat lagi. Sampai pas nonton filmnya gue sampe ada yang lupa ini adegan yang mana ya, soalnya pernah pas abis syuting gue liat monitor sekali eh malemnya gue mimpi buruk, wah nggak lagi-lagu deh, kapok gue.
Bagaimana mengatasi rasa takut kamu?
Biar nggak takut gue mengalihkan perhatian aja, biar nggak parno. Tapi pas nonton premier, di rumah jadi inget lagi, jadi jumpy gitu, ada apa sedikit gue langsung kaget.
Kamu sudah bermain di beragam genre film, peran atau genre apalagi yang diinginkan?
Pengin main film romantic comedy, karena belum pernah. Ya memang belum ada tawaran karena selama ini ditawarinnya ya paling drama, thriller dan action.
Apa lagi proyek terbaru kamu, apakah ada sekuel Ini Kisah Tiga Dara?
Ada beberapa proyek film, tapi gue belum bisa jelasin sekarang. Kalau Ini Kisah Tiga Dara memang ada wacana bikin sekuel tapi sampai sekarang belum ada perkembangan baru, ya kita tunggu aja.
Siapa aktor favorit yang jadi inspirasi dalam berakting?
Kalau yang jadi inspirasi, ada Jared Leto, Natalie Portman, Tilda Swinton dan Meryl Streep pastinya. Kalo dalam negeri, ibu Christine Hakim.
Apa harapan kamu terhadap film Pengabdi Setan?
Harapannya, filmnya bisa diterima masyarakat. Terus mudah-mudahan dalam beberapa tahun ke depan, mungkin 20 tahun, kita masih merasakan betapa mengerikannya film Pengabdi Setan.
Dunia film sepertinya sudah makin lekat dengan diri Tasa Basro. Setelah meraih penghargaan, Tara makin banyak mendapat tawaran bermain. Kalau Pengabdi Setan meraih sukses besar seperti banyak diperkirakan sebelumnya, tentu pamor Tara akan makin menanjak. Kita tentu menantikan aksi dan akting Tara Basro berikutnya yang akan lebih memukau lagi.