Fimela.com, Jakarta Demian Aditya memang tak bisa maju ke babak semi final ajang America's Got Talent (AGT) tahun ini. Kesalahan teknis menjadi salah satu faktor kegagalan Demian. Namun, ia mengaku tetap kagum terhadap kinerja para orang-orang di balik layar yang telah membantu penampilannya di AGT.
"Liat... Begitu banyaknya manusia yang ngebantu kelancaran performance malam itu, kita saling antisipasi akan semua hal yg mungkin terjadi, dan itu semua demi penampilan yang terbaik pada live show. Apa ada yang tau?? Nggak pastinya, karena kebanyakan cuma liat dari luarnya aja," papar Demian di Instagram.
Advertisement
BACA JUGA
"Kurang apa sih gue pada malam itu, yang ngebantu dibelakang gue adalah orang yang udah 15 tahun ngebantu illusionist terbaik dunia, konsultan terbaik sepanjang masa," imbuh Demian.
Menurut Demian, kegagalannya di ajang AGT merupakan kehendak Tuhan. Meski tak dipungkiri Demian, dirinya mengaku sempat sulit menerima keadaan yang membuatnya harus mundur dari ajang pencarian bakat bergengsi tersebut.
"Tapi TUHAN berkata lain. Awalnya memang susah banget diterima, karena kesalahan yang terjadi malah bukan karena guenya, melainkan faktor pendukungnya dan itu diluar kuasa semua orang yang ada disitu," tuturnya.
"Kesel?... pasti lah. BUKAN karena gak lolos ke semifinal, tapi karena gue merasa tidak puas sama performance gue sendiri, ibaratnya ngerasa kalah sebelum berperang. Cuma yang terjadi ya udah terjadi," sambung suami Sara Wijayanto ini.
Kini, Demian tak mau terus menerus terpuruk. Ia justru menganggap kegagalan di AGT adalah faktor pendukungnya menuju kesuksesan. Ia pun telah bersiap dengan segala tantangan baru ke depannya.
"Gue harus bisa melangkah dan menjadikan semuanya menjadi pelajaran yang terbaik dalam hidup, mungkin ini artinya bahwa gue masih dikasih kesempatan buat lebih baik lagi lewat jalan yang lain dari-NYA. Bukan lewat AGT... AGT cuma faktor pendukung menuju kesuksesan gue yang lainnya. So...I'm ready to face to face again with another death-defying act then," tutup Demian Aditya berharap.