Fimela.com, Jakarta Sebuah kafe di Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat, jadi tempat yang sulit dilupakan oleh Pinkan Mambo. Di tempat itu, untuk pertama kalinya ia bertemu dengan Steve Wantania, yang kini menjadi suaminya.
"Saya dikenalkan oleh teman saya, yang juga kebetulan dengan teman dia. Saya diundang datang untuk sebuah acara di kafe tersebut. Ya, sekitar empat tahun lalu ," kenang perempuan kelahiran Jakarta, 11 November 1980, saat berbincang dengan Bintang.com, Jumat (25/8/2017) siang.
Advertisement
BACA JUGA
Usai pertemuan peertama itu, perempuan bernama lengkap Pinkan Ratnasari Mambo makin sering bertemu dengan Pinkan. Steve sendiri sudah 13 tahun tinggal di Amerika Serikat. Seiring waktu berjalan, Pinkan yang kebetulan beberapa Minggu di sana jadi sering bertemu.
Hubungan mereka makin mulus setelah mereka masing-masing memiliki chemistry. Setelah tiga minggu berhubungan, mereka kemudian berpacaran. Pinkan berprofesi sebagai penyanyi, sedangkan Steve berprofesi sebagai sutradara, penulis skenario, dan produser.
"Dia baik, romantis, lucu, dan tanggung jawab banget. Sosoknya cowok banget. Selain asyik diajak ngobrol, dia sosok yang serius, pintar, serta mandiri," ungkap perempuan yang juga pernah bermain dalam film Selimut Berdarah.
Pinkan Mambo menjelaskan, karena lama tinggal di Amerika Serikat itu, Steve jadi sosok rock and roll dan American style. Artinya, ia disukai banyak orang, cowok maupun cewek.
Advertisement
Menikah di Amerika Serikat
Selang beberapa waktu, Pinkan Mambo kemudian setuju saat Steve Wantania untuk mengajaknya agar hubungan tersebut dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Pinkan pun setuju atas keseriusan Steve. Pernikahan mereka pun akhirnya digelar di kawasan Beverly Hills, Amerika Serikat, pada 2013.
Pernikahan mereka berlangsung secara private, lebih dari 60 orang menghadiri pernikahan tersebut. Selain beberapa orang sahabat, baik di Amerika maupun di Indonesia hadir dalam acara sakral tersebut. Beberapa orang dari keluarga Pinkan maupun Steve hadir menyaksikan hari bahagia mereka.
"Orang tua kami hadir dalam pernikahan itu, termasuk juga orang tua saya. Nggak terlalu banyak yang hadir," ungkap Pinkan yang sempat menjadi vokalis Duo Ratu bersama Maia Estianty itu.
Pinkan terharu pernikahan itu saat mengikat janji suci. Ia tak kuasa membendung air matanya di hadapan para tamu. Bagi Pinkan pernikahan tersebut tak akan ia lupakan.
"Pernikahan tersebut sangat berkesan. Apalagi dilaksanakan di Beverly Hills, Amerika Serikat. Kota liburan yang menjadi favorit aku. Amerika jadi negara kedua aku, setelah Indonesia," ungkap Pinkan.
"Romantis banget suasananya. Sejak itu aku jadi punya dia sampai mati," sambung pelantun lagu 'Kekasih yang Tak Dianggap'.
Setelah menikah selama dua tahun, Pinkan pulang ke Indonesia. Namun, ia masih harus bolak-balik Jakarta-Los Angeles. Kepulangan Pinkan ke Indonesia, selain berkaitan untuk dengan masa depan kariernya, tapi yang lebih utama pelayanan.
"Aku berharap apa yang aku lakukan bisa berguna untuk kemajuan Indonesia," tegas Pinkan Mambo.
Perjuangan Mendidik Anak
Selama menikah dengan Steve Wantanian, rumah tangga Pinkan Mambo tak bilang adem-adem saja. Ia berusaha untuk menjaga keharmonisan rumah tangganya dengan baik. Ada beberapa hal yang sangat ia tekankan untuk menjaga keharmonisan tersebut.
Pertama, Pinkan dan Steve harus bersabar dan mengalah. Kadang-kadang ia mengalah, sementara Steve harus bersabar. Mereka juga lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
Kedua, mereka harus punya gimmick tersendiri. Mereka berusaha untuk selalu romantis, bahkan kada-kadang mereka saling melempar pujian maupun saling merayu. Ia juga sebisa mungkin untuk menyempatkan pergi berdua tanpa anak-anaknya.
"Ketiga, berusaha romantis, bercanda, main siram-siraman air. Makan malam bersama dan nyalain lilin," ungkap Pinkan.
Khusus pendidikan anak-anaknya, Pinkan mengajarkan mereka untuk mandiri. Dalam keluarga, Pinkan bertindak seperti kepala sekolah terhadap anak-anaknya. Mereka berusaha untuk saling bekerja sama.
"Kami tak punya mbak (pengasuh) di rumah. Kami juga nggak punya sopir. Semua kami lakukan bersama-sama. Kami mengasuh semua, kami juga repot semua. Itu kami lakukan bukan karena nggak mampu bayar, tapi agar mereka menjadi sosok yang bertanggung jawab dan berdisiplin dan nggak jadi anak yang manja," papar Pinkan.
"Kami ingin mereka sukses di tangan Tuhan dan di tangan kami sendiri," tegas Pinkan Mambo.