Fimela.com, Jakarta Roy Marten merupakan salah satu artis senior yang sangat mendukung terhadap Gerakan Budaya Kejujuran yang dicanangkan di Monumen Gembok Kejujuran Madiun, pada Minggu (20/8/2017). Setiap minggu, acara tersebut berlangsung dan pada pekan lalu, acara diawali dengan penampilan Surip Sasmito, 78 tahun pensiunan guru SMAN 3, membacakan puisi yang dibuatnya.
Selain Roy Marten, artis senior lainnya Sys NS dan didukung Arswendo Atmowiloto, dilibatkan dalam Jaringan Pekerja Budaya untuk melakukan berbagai gerakan budaya. Salah satu yang sangat didukung adalah Gerakan Budaya Kejujuran dengan mendirikan Monumen Gembok Kejujuran di Kota Madiun pada 20 Juni 2017. Rencananya monumen kedua akan diresmikan di Kabupaten Madiun pada 5 September mendatang.
Advertisement
BACA JUGA
"Visi Minggu Budaya Kejujuran ini adalah Madiun Kampung Halaman Kejujuran untuk Indonesia Tanah Air kejujuran. Oleh karena itu, kami akan terus konsisten menampilkan tokoh-tokoh lokal senagai penggerak kejujuran," ujar Harry Tjahjono, Pendiri dan Ketua Presidium Jaringan Pekerja Budaya.
Harry menambahkan, Gerakan Budaya Kejujuran juga dilakukan dengan semangat tulisan Prof. DR. H. Komaruddin Hidayat tentang mengapa Denmark menjadi salah satu negara termakmur di dunia.
"Menurut saya, pendidikan mereka yang sangat baik, tapi ternyata salah. Ternyata masyarakat Denmark justru percaya, bahwa penyebab dari negaranya menjadi negara termakmur, ternyaman dan teraman adalah karena masyarakatnya jujur," imbuh Harry.
"Mereka yakin jika setiap aparat pemerintah jujur, mulai dari pejabat, menteri, polisi dan seterusnya dan rakyatnya jujur maka sebuah negara bisa menjadi makmur tanpa perlu menjadi yang paling pintar di bidang pendidikan. Ternyata memang benar, Denmark masuk dalam salah satu negara dengan tingkat korupsi nyaris nol, seperti juga di Finlandia dan New Zealand," ujar Harry lebih lanjut.
Roy Marten, sebagai figur publik tentu juga punya tanggung jawab untuk menebarkan gerakan kejujuran tersebut. Lalu, bagaimana dengan kamu?