Fimela.com, Jakarta Maia Estianty mengenang sosok disiplin sang ayahanda, Harjono Sigit. Ketika masih duduk di bangku sekolah, Maia harus menerima peraturan yang diberikan ayahnya soal jam pulang. Tak hanya itu, prestasi Maia di kelas juga tak luput dari perhatian.
"#fatherdaughter Dulu sosok ini adalah sosok yg super disiplin, kaku, yang kalau saya pulang telat dikit, beliau sudah berdiri di teras sambil berkacak pinggang (ngomel2 kenapa pulang telat 5 menit). Maunya liat nilai sekolah tidak boleh dibawah 9 (alamak, berat juga ya jadi anaknya bokap!!!)," kenang Maia.
Advertisement
BACA JUGA
Diceritakan Maia, dirinya sempat mencoba bandel dengan tidak rajin belajar. Alhasil, prestasinya di sekolah langsung menurun drastis yang membuat sang ayah marah.
"Pernah suatu saat, berhubung dari SD sampe SMP selalu ranking 5 besar, pas kelas 2 SMA ngambek bentar males belajar, akhirnya tetep ranking 2, tapi ranking 2 dari bawah 😜. Beliau ngomel2 hahaha. Saya dengan santai ngejawab 'bosen belajar, masa jadi anak pinter mulu, kutu buku ntar jadinya. Kan saya anak band 😂😂'," lanjutnya.
Meski sempat 'nakal', namun Maia merasa bersyukur karena dirinya dapat memenuhi keinginan sang ayah untuk kuliah di Universitas Indonesia. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sikap disiplin, kaku, serta cuek yang dimiliki Harjono Sigit nyatanya tak berbeda jauh dengan Maia.
"Untung akhirnya keterima di UI dan selesai sekolah tepat waktu. Beliau sudah tua yakkk sekarang. Bapakku @harjonosigit (kembaran saya nih dalam hal sifat kaku, diem, cuek and nggak banyak cing cong nya, ogah ribet and ngga bisa basa basi 😄😄)," jelas Maia Estianty.