Fimela.com, Jakarta Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dr Ryan Thamrin. Ryan yang melihat banyaknya kebaikan yang bisa dilakukan seorang dokter, tidak menolak saat diundang Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan kedokteran. Sejak kecil, Ryan memang tergolong anak yang pandai. Menurut saudaranya, dr Ryan sejak kecil dan remaja memang 'kutu buku'.
Banyak kenangan yang diungkapkan kakak dan adik Ryan kepada Bintang.com. Mulai dari masa kecil Ryan yang gemuk dan menggemaskan, hingga masa remajanya yang tak berhenti untuk belajar. Bahkan saat itu, dr Ryan memilih untuk tidak melanjutkan kariernya sebagai model lantaran ingin memperdalam ilmu medis.
Advertisement
BACA JUGA
Padahal, fisik dr Ryan sangat menunjang dirinya untuk terus menjadi seorang model, bahkan menjadi bintang sinetron dan film layar lebar. Namun dr Ryan lebih memilih untuk menekuni dunia kesehatan. Menjadi seorang dokter, ternyata justru menjadikan dr Ryan menjadi sosok yang lebih dikenal.
Apalagi saat program dr OZ Indonesia berlangsung, popularitasnya makin menjulang. Ia pun pernah menjadi bintang iklan untuk beberapa produk. Bintang.com merangkum fase kehidupan dr Ryan Thamrin, mulai kecil, remaja, dewasa hingga akhirnya menutup mata.
Advertisement
1. Masa Kecil
Masa kecil dr Ryan Thamrin dilalui dengan kebahagiaan. Melalui foto-foto yang didapat dari pihak keluarga, diketahui saat kecil, dr Ryan Thamrin merupakan anak bertubuh gemuk. Pihak keluarga memanggil dr Ryan Thamrin dengan sebutan Bogen atau bobok gendong. Ryan Thamrin lahir pada 28 Mei 1977.
Menurut kakak dr Ryan, Hesta Asferdiansyah, panggilan itu diberikan karena di masa balitanya almarhum suka digendong sebelum tidur. Tanpa gendongan Ryan kecil susah tidur. Selain itu, dr Ryan Thamrin juga gemar makan, sehingga tubuhnya pun terlihat gemuk.
Meski demikian, menurut Ferdi, kakak dr Ryan Thamrin, adiknya itu tergolong gesit dan pintar. Sejak kecil, dr Ryan Thamrin memang dikenal sebagai anak 'kutu buku'. Tak mengherankan, Ryan Thamrin cukup menonjol dibandingkan anak-anak sebayanya untuk ilmu pengetahuan umum.
"Bahkan ke toilet saja bawa buku kadang, temannya sering belajar ke rumah," kenang Ferdi ketika Ryan menjalani masa kecil di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Bahkan, saat SD, menurut Ferdi, adiknya itu termasuk sebagai pelajar berprestasi di sekolahnya. Ryan Thamrin juga tergolong anak yang mandiri, lantaran sejak kecil sudah ditinggal sang ayah untuk selama-lamanya.
2. Masa remaja
Kebiasaan membaca buku, tidak hilang sampai dr Ryan Thamrin beranjak remaja. Bahkan, ia juga termasuk anak yang berprestasi saat duduk di bangku SMP hingga SMA. Karena itu ia mendapatkan undangan untuk belajar ilmu kedokteran di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1995.
Menjadi mahasiswa undangan, merupakan kebanggaan keluarga. Ryan pun tidak ingin melewatkan momen tersebut untuk belajar sungguh-sungguh. Karena itu, jika remaja di usianya sibuk mencari pacar, dr Ryan Thamrin lebih memilih banyak belajar. Ia benar-benar ingin membanggakan keluarga besarnya.
Hasilnya tidak mengecewakan dengan hasil kelulusan yang membanggakan. Menjadi seorang dokter, membuat keluarga dr Ryan Thamrin pun bahagia. Apalagi kemudian nama dr Ryan Thamrin juga dikenal sebagai seorang model.
Lantaran ingin fokus di dunia medis, dr Ryan Thamrin kemudian meninggalkan dunia model. Ia melanjutkan studi kedokterannya hingga ke Thailand. Kemudian, dr Ryan Thamrin melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.
Advertisement
3. Masa Dewasa
Sadar ilmunya akan bermanfaat jika disebarkan, dr Ryan Thamrin kemudian menjadi konsultan dan pengasuh rubrik kesehatan di beberapa media cetak dan online. Ia juga selalu menyempatkan diri menerima undangan sebagai pembicaran untuk acara-acara yang berkaitan dengan kesehatan. Hal tersebut malah mengantarnya menjadi presenter dr OZ Indonesia.
Menjadi presenter acara yang sukses di Amerika, merupakan tantangan bagi dr Ryan Thamrin. Namun ia bisa melewati tantangan tersebut. Malah, namanya kian populer dan kerap dipanggil dr OZ Indonesia. Semenjak itu, jam terbangnya menjadi pembicara maupun pemandu acara-acara kesehatan mulai meningkat.
Kesibukannya dr Ryan Thamrin itu, disebut-sebut membuatnya lupa untuk mencari pendamping hidup. Apalagi, selama ini ia mendedikasikan hasil jerih payahnya itu untuk keluarga.
"Kalau dekat dengan perempuan, pasti ada tapi belum pernah sampai ke pembicaraan pernikahan," kata adik Ryan, Hesti Rio Sandra di rumah duka, Jalan Kesadaran, Gang Kesabaran Nomor 2, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru, Sabtu (5/8/2017) petang.
Menurut keluarga, dr Ryan Thamrin memang tertutup untuk urusan asmara. Sampai akhir hayatnya, tidak diketahui, siapa perempuan yang pernah singgah di hati sang dokter.
Saat usianya semakin matang, dr Ryan Thamrin diketaui sakit maag akut. Ia mundur dari acara dr OZ Indonesia dan memulai menjalani pengobatan hingga ke Malaysia. Namun, akhirnya dr Ryan Thamrin menutup mata pada Jumat (4/8/2017).