Fimela.com, Pekanbaru Menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Gajah Mada pada tahun 1997, Hesta Meiriansyah atau dr Ryan Thamrin, sempat dibelikan sepeda motor Honda GL Pro oleh ibunya, Mia Thamrin. Berharga Rp14 juta kala itu, sepeda motor dikirim ke Yogyakarta untuk kebutuhan transportasi sang anak.
Hanya saja setelah beberapa bulan dibelikan, sepeda motor itu raib dicuri. Ryan tidak mau menceritakan kejadian ini kepada keluarganya, mulai dari ibu sampai kakaknya, Hesta Asferdiansyah.
Advertisement
BACA JUGA
Namun rahasia itu tidak bertahan lama disimpan pria dikenal dengan dr OZ Indonesia itu. Cerita terungkap karena sikap dari Ryan sendiri, tepatnya ketika pulang dari Jogja menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Ryan selalu diam ketika ditanyai bagaimana sepeda motor yang baru dibelikan itu. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya, meski sering bersama Ferdi dan keluarga lainnya.
"Jadi waktu kami berdua dari Tanjung Pinang menuju Pekanbaru untuk mengantarkannya ke Jakarta, Ryan ini tidak pernah ngomong. Diam saja, seperti ada yang disimpan," terang Ferdi di rumah duka, di Jalan Kesadaran, Gang Kesabaran Nomor 5, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya, Kota Pekanbaru, Sabtu (5/8/2017) petang.
Advertisement
Akhirnya bicara jujur
Namun akhirnya, Ryan berbicara setelah sampai di Yogyakarta. Dia memberi kabar bahwa sepeda motornya telah hilang dan juga memberi alasan kenapa tidak menceritakannya selama berada di Tanjung Pinang.
"Jadi dia takut, kan yang belikan mamak (ibu). Hasil kerja ibu karena sudah menjadi tulang punggung sejak ayah meninggal dunia. Ini alasan dia tidak menceritakannya, takut ibu sedih," kenang Ferdi.
Mendapat kabar itu, keluarga di Tanjung Pinang tidak mempermasalkannya. Keluarga menganggap hal itu sebagai musibah dan harus dijadikan pelajaran bagi Ryan ketika merantau di daerah lain.
"Tidak marah ibu, namanya juga musibah. Namun yang lucunya itu, diamnya Ryan. Sampai nggak berani ngomong sepanjang perjalanan dari Tanjung Pinang sampai ke Pekanbaru," sebut Ferdi.
Ryan sendiri belajar ke Fakultas Kodekteran UGM setelah menjadi mahasiswa undangan. Hal ini menjadi kebanggaan sendiri, dan dinilai patut diterima dr Ryan Thamrin karena selama sekolah dia merupakan anak berprestasi. (M Syukur)