Fimela.com, Jakarta Ibu mana yang tak sedih harus berpisah lama dengan buah hatinya. Begitu juga Tsania Marwa yang sudah 4 bulan terakhir tidak bertemu dengan anak. Maka itu, dia selalu sedih mengingat anaknya, meski mengaku sudah lelah untuk menangis.
"Saya capek juga ya mau nangis, kalau ingat anak saja saya sedih. Mendengar namanya disebut juga cukup menyakitkan. Saya sangat rindu banget," ujar Tsania Marwa dengan mata berbinar-binar, di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Advertisement
BACA JUGA
Lewat mediasi lah upaya Tsania untuk bertemu anak-anaknya. Siapa sangka, harapan dalam doanya mulai terkabul, dengan kesepakatan yang dibuatnya bersama Atalarik. Tsania yakin, anak dan ibu tidak akan terpisahkan sampai kapan pun.
"Saya mau minta ketemu, selebihnya saya pasrah saja ke pengadilan. Rindu saya sudah meluap-luap, ini salah satu doa saya. Karena saya percaya doa ibu selalu diijabah sama Allah. Saya optimis sampai kapanpun anak nggak akan pisah sama ibunya," ungkap Tsania.
Selama ini Tsania merasa dihalang-halangi untuk bertemu anak karena alasan tempat yang dinilai tidak netral. Diakui Tsania, pihak Atalarik keukeuh agar pertemuannya dengan anak dilakukan di Bogor.
"Sedangkan menurut saya itu bukan tempat netral, dan akhirnya ada sebuah kesepakatan di tempat netral. Yang penting anak ketemu saya," pungkas Tsania Marwa.