Fimela.com, Jakarta Jika dibandingkan dengan film-film fiksi lainnya, jatah layar bioskop yang diperoleh Banda The Dark Forgotten Trail membuat rekor. Namun jika disandingkan dengan karya dokementer lainnya, Banda termasuk film dokumenter dengan jatah terbanyak dengan 40 layar bioskop.
"Saya tanya mbak Lala, jumlah layar kemungkinan sekitar 40 layar. Buat saya untuk film dokumenter, ini yang terbanyak. Setahu saya belum pernah ada film dokumenter dengan layar sebanyak ini. Mudah-mudahan saya salah, tapi setahu saya sih begitu," ujar Reza Rahadian, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).
Advertisement
BACA JUGA
Bukan tidak mungkin jumlah itu terus meningkat seiring antusias penontot terhadap sejarah jalur rempah yang dipaparkan film ini. Bahkan, film ini juga bekerjasama dengan Kemendikbud, untuk dapat diputar di sekolah-sekolah.
Selaku Produser, Sheila Timothy ingin film ini dijangkau lebih banyak penonton. Termasuk kesempata dieksport ke luar negeri. "Tiap bikin film kirta buka kesempatan seluas-luasnya. Film tidak lagi dibatasi teritori sejarah. Film jalur rempah selalu dibuat verrsi negara asing. Saya rasa belum ada yang bikin film jalur rempah. Kita sih ingin masuk ke internasional film festival. Kita ingin bisa masuk agar suara kita lebih didengar di dunia," harapnya.
Dibanding dengan film populer, film dokumenter belum mendapat banyak layar. "Memang limited screen, tapi kita mengenalkan lewat promosi lain, seperti digital dan diskusi bersama anak-anak muda. Kita juga bekerjasama dengan Kendikbud dan akan berkeliling ke sekolah-sekolah, agar film ini bisa dijadikan pembelajaran," kata Sheila Timothy, selaku produser.
Di film dokumenter Banda The Dark Forgotten Trail ini, Reza Rahadian dipercaya sebagai narator dalam bahasa Indonesia. Sedangkan Ario Bayu narator dalam bahasa Inggris. Film arahan sutradara Jay Subiyakto ini dijadwalkan tayang serentak mulai 3 Agustus 2017.