Fimela.com, Jakarta Pihak kepolisian diwakili Kabid Humad Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono, menerangkan soal luka lebam yang dialami Axel Matthew Thomas, anak Jeremy Thomas.
Menurut Argo, polisi terpaksa melakukan tindak kekerasan karena anak pertama dari pasangan Jeremy Thomas dan Ina Thomas itu, melarikan diri saat ingin diamankan. “Karena dia lari, dia kita kejar, nah terjadi pergumulan itu di sana,” Kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (17/7/2017).
Advertisement
BACA JUGA
Argo juga menerangkan kronologi penangkapan Axel Matthew Thomas. Ia berkata penangkapan terhadap Axel merupakan pengembangan kasus penjualan narkoba jenis Happy Five dari Malaysia.
“Jadi begini, Jumat (14/7) di terminal 3 bea cukai mengontak, ada dari Kuala Lumpur membawa 1118 strip happy five dimasukkan kotak panadol. Kemudian dari (Polres) Soetta, datang ke terminal 3 untuk mengecek, di sana ditemukan satu orang diamankan namanya JV,” kata Argo.
Berdasarkan keterangan JV, polisi kemudian menangkap DRW. DRW merupakan salah satu pemesan barang haram tersebut. Argo melanjutkan, penyidik Polres Bandara Soetta terus mengembangkan kasus tersebut. Rupanya ribuan butir Happy Five tersebut dipesan oleh lima orang, termasuk Axel.
"Ada pemesan lima orang, salah satunya anaknya Jeremy Thomas itu sudah transfer semua, inisalnya AMT," ucap dia.
Mendapat informasi tersebut, pada Sabtu (15/7/2017) malam, Axel dibekuk di Hotel Crystal, Kemang, Jakarta Selatan. “Bukti transfer ada, sudah kita dapatkan. Anggota Soetta melakukan penangkapan di hotel itu. Nah kemudian terjadi pergumulan, karena dia lari, dia kita kejar, nah terjadi pergumulan itu di sana,” kata Argo.
Belum sempat ditahan, Argo menuturkan Jeremy Thomas kemudian menjemput Axel. “Ya akhirnya orangtua anak ini datang, dan membawa anaknya,” kata Argo.
Menyoal Jeremy Thomas yang keberatan atas tindakan polisi dan melapor ke Propam, Argo berkata itu adalah hak dari Jeremy Thomas. “Tidak masalah biar kita klarifikasi seperti apa ceritanya disitu (Propam),” Kata Argo.