Sukses

Entertainment

Eksklusif, Yuka Tamada: Musik Itu Awalnya Pelarian

Fimela.com, Jakarta Kehidupan memang penuh kejutan. Layaknya roda, setiap insan pasti pernah merasakan saat-saat di mana mereka jatuh dan tidak ada pilihan selain bangkit. Seperti perjalanan solois Yuka Tamada di dunia musik yang diawali oleh momen yang ia sebut pelarian.

***

Pelantun Luar Biasa ini mengawali langkah di industri musik lewat ajang pencarian bakat tahun 2013 lalu. Kegagalan di ajang tersebut tidak lantas membuat Yuka patah semangat, tetapi justru membawanya pada kesempatan untuk lebih berkembang.

Eksklusif Yuka Tamada (Photographer: Febio Hernanto/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Yuka yang sempat ditentang orangtuanya untuk bermusik, perlahan-lahan memberi bukti nyata. Berbekal musikalitas yang tiada henti diasah, Yuka pun menjawab dengan karya. Terhitung empat buah single telah ia suguhkan yang turut mewarnai dunia musik tanah air.

Musik sebagai pelarian adalah sebuah realita yang Yuka rasakan. Kala itu, ia dituntut untuk mengikuti jalur yang diarahkan oleh kedua orangtua. Namun siapa yang menyangka, musik kini memilik makna yang begitu mendalam baginya.

"Musik itu buat aku awalnya pelarian. Soalnya aku dulu sempat memang pengen bermusik aja, cuman paksaan dari orangtua aku ke jalur yang lain. Jadinya, aku merasa musik sekedar hobi. Tapi lama kelamaan, Puji Tuhan banget, Tuhan buka jalan buat aku lewat ajang itu betul-betul memutarbalikkan pendapat bapak, ibu juga soal karier bermusik kayak gimana," ungkap Yuka ketika bertandang ke kantor Bintang.com, di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2017).

Eksklusif Yuka Tamada (Photographer: Febio Hernanto/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Setelah akhirnya mendapat 'restu' untuk terjun ke musik, Yuka kian mengeksplorasi kemampuan yang ia miliki. Mimpi-mimpi pun ia rangkai dibarengi dengan usaha untuk dapat menggapainya. Adapun kini, debut album yang tengah ia garap dengan berbagai nuansa telah berada di depan mata.

Yuka Tamada berbagi kisah mengenai pelariannya di musik, bagaimana dirinya memaknai perjuangan selama ini lepas dari kegagalan di ajang pencarian bakat, hingga single terbaru yang bertajuk Senja yang Baru. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Yuka lewat rangkuman berikut ini.

Pencarian Senja yang Baru

Setelah merilis tiga single, Yuka Tamada kembali memperkenalkan single terbarunya yang bertajuk Senja yang Baru. Selain memiliki makna pencarian cinta yang baru, bagi Yuka single ini juga tentang sebuah harapan.

Mengapa judul single terbaru Senja yang Baru?

Senja yang Baru ini lagunya ciptaan dari bang Ade Govinda. Bang Ade sempat mengirimkan beberapa lagu yang cocok untuk Yuka. Habis itu aku dengerin ngerasa lagu ini ngena banget ya, dari segi lirik dan melodi lagunya. Akhirnya kita milih lagu itu, dan ternyata bang Ade punya bayangan khusus juga untuk lagu ini jadi sebuah kehormatan bisa menyanyikan lagu ciptaan seorang musisi senior.

Apa yang menarik dari single ini?

Dari judulnya saja sudah bikin orang penasaran, Senja yang Baru maksudnya apa sih? dan buat aku juga lagu ini interpretasinya bisa beda-beda. Buat aku ini lagu yang bahagia karena berarti membuka babak yang baru di buku kehidupan. Tapi buat orang lain ada yang susah move on untuk mencari senjanya yang baru. Jadi, aku merasa lagu ini asyik, fleksibel bisa untuk yang lagi patah hati, bisa juga ingin melanjutkan hidupnya.

Eksklusif Yuka Tamada (Photographer: Febio Hernanto/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Apa makna yang terkandung dalam single Senja yang Baru?

Mencari cinta yang baru. Kalau menurut aku lagu ini tentang mencari harapan yang baru, intinya jangan terlalu lama mikirin masa lalu dan bilang sama masa lalu bilang aja move on aja kali ya. Senja yang Baru semoga bisa memberi keberanian semoga kita bisa melangkah ke depannya.

Bagaimana dengan proses penggarapannya?

Untuk Senja yang Baru cukup cepat sih. Kita rencananya untuk album nantinya, tapi ternyata kayaknya cocok juga dijadikan single jadi kita rilis baru sekarang.

Bagaimana tanggapan publik dengan single ini?

Banyak teman-teman dan keluarga juga suka sama lagunya. Lagunya adem katanya, tapi Puji Tuhan selama ini responnya cukup positif. Aku senang.

Eksklusif Yuka Tamada (Photographer: Febio Hernanto/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Setelah single Senja yang Baru, apa project selanjutnya?

Ke depannya album, ini juga lagi mempersiapkan juga masih ngumpulin lagu untuk album dan semoga bisa lancar semuanya.

Bagaimana nuansa di album terbaru Yuka?

Mungkin karena album pertama jadi campur aduk, aku bingung mau keluarin yang mana, jadi aku keluarin semua dulu. Untuk warnanya lumayan campur aduk ada lagu yang kesannya RnB 90-an, ada juga mellow-mellow seperti Senja yang Baru, ada yang ceria. Masih dalam tahap pencarian jati diri.

Lantas, harapan Yuka untuk single Senja yang Baru?

Untuk Senja yang Baru ini, semoga orang suka, kalau pun tidak suka nggak apa-apa aku menghargai opini anda. Tapi semoga punya kesan yang lebih, bukan cuma sekedar enak didengar tapi punya pesan tertentu untuk orang itu semoga bisa membuat orang melihat hari-hari esok lebih positif namanya juga senja yang baru.

Yuka dan Talentanya

Perjalanan musik Yuka Tamada sendiri berawal dari sebuah pelarian. Kendati demikian, hal tersebut justru membawanya pada momen-momen yang tidak terlupakan.

Usai pencarian bakat, bagaimana perjalanan musik Yuka?

Bersyukur banget, soalnya setelah ajang bisa gabung dengan Alfa Records itu merupakan sesuatu keberuntungan yang luar biasa buat aku, Puji Tuhan juga kita kerjanya sangat cocok biarpun mungkin mau dibilang agak lambat, namanya semua itu butuh waktu. Tapi selama ini aku merasa sangat beruntung semua teman-teman bisa ada di posisi sekarang ini tapi bukan berarti aku sudah puas ke depannya perjalanan masih panjang.

Apakah merasakan pasang surut saat bermusik?

Kayak roda, kadang waktu di atas turun lagi tapi entah mengapa kadang di bawahnya lebih sering. Tapi namanya hidup, setiap orang mempunyai permulaan yang berbeda-beda.

Menyikapi pasang surut itu seperti apa?

Aku pernah nonton interview Candil dari Seurieus dia bilang harus konsisten. Entah mau sibuk atau nggak, konsisten aja. Entah mau lagu-lagunya diterima sama orang atau nggak tetap saja keluarin. Karena akan tiba saatnya kita akan naik tapi juga kayak roda itu. Makanya kita konsisten saja.

Bagaimana cari menjaga konsistensi?

Kalau aku jangan sampai mencapai titik jenuh. Aku orangnya gampang bosan jadi kalau aku mulai merasa bosan menciptakan lagu terus, aku cari kesibukan lain dulu habis itu kembali lagi. Cari hobi-hobi lain lalu kembali kembali ke utama lagi.

Eksklusif Yuka Tamada (Photographer: Febio Hernanto/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Genre apa yang diusung Yuka?

Mungkin lebih ke easy listening, tapi influence jazz khususnya bossa nova itu lebih kelihatan. Pop pasti, campur-campur tergantung suasana hati.

Percampuran genre itu tidak banyak dibawakan musisi Indonesia, kenapa Yuka berani tampil beda?

Awalnya ragu juga cuma namanya yang keluar dari mulut aku, ya sudah itu saja gimana caranya kita optimalkan aja. Dari apa yang aku punya, aku sajikan ke masyarakat, pasti ada yang suka, pasti ada yang nggak suka tapi kita nggak usah mikirin itu tapi keluarin karya aja dulu.

Genre tersebut bisa merepresentasikan Yuka?

Kurang lebih tapi ke depannya masih fleksibel masih akan bisa masuk yang lain. Mungkin bisa berubah 180 derajat kita nggak tahu. Saat ini seperti ini.

Bagaimana Yuka memaknai musik?

Musik itu buat aku awalnya pelarian soalnya aku dulu sempat memang pengen bermusik aja cuman paksaan dari orangtua aku ke jalur yang lain jadinya aku merasa musik sekedar hobi. Tapi lama kelamaan, Puji Tuhan banget, Tuhan buka jalan buat aku lewat ajang itu betul-betul memutarbalikkan pendapat bapak, ibu juga soal karier bermusik kayak gimana. Musik akhirnya sekarang jadi hidup. Cari makan dari musik, cari kesenangan di musik, kalau pengen sedih di musik juga. Jadi musik sudah mencakup semuanya di kehidupan aku.

Eksklusif Yuka Tamada (Photographer: Febio Hernanto/Bintang.com, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Apa keinginan saat ini sangat ingin dicapai?

Yang paling dekat yaitu album. Album menjadi semacam bentuk nyata sebuah pencapaian betul-betul kalau sudah ada album, makin mantap lagi langkahku. Jadi aku nggak mau mikir terlalu jauh, tapi yang pasti aku pengen memantapkan album ini.

Apa yang ingin ditonjolkan di album mendatang?

Mungkin selain bernyanyi, ada beberapa lagu ciptaan aku juga itu yang pengen aku tonjolkan. Kalau aku bukan sekedar menyanyi saja, aku bisa nulis lagi tapi masih belajar juga. Betul-betul album pertama ini semacam pencarian jati diri, aku juga membagikan ke semua orang ini loh aku awalnya seperti apa, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi.

Bagaimana harapan Yuka untuk karier bermusik?

Untuk karier semoga bisa berlangsung lama, sampai betul-betul nggak bisa nyanyi, nggak mampu lagi pengen berkarya terus.

Musik yang sebelumnya menjadi pelarian Yuka Tamada kini telah berubah makna. Keyakinan dan semangat untuk berkarya tiada henti berkobar. Yuka pun telah bertekad untuk terus bermusik hingga ia tidak mampu melakukannya. Sukses selalu, Yuka.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading