Sukses

Entertainment

Editor Says: Ketika Menyederhanakan Pilihan

Fimela.com, Jakarta Hidup itu pilihan. Demikian kata-kata yang kerap saya dengar saat berbincang atau bertukar pikiran dengan kawan. Mulai dari pembahasan tentang peliknya kehidupan, percintaan, pekerjaan, hingga hal-hal remeh-temeh yang sebenarnya tak cukup perlu diungkapkan.

Namun tidak bisa dipungkiri, begitulah adanya. Ketika seseorang dihadapkan pada momen untuk memilih, begitu banyak pertimbangan yang terlintas. Ini menjadikan pilihan terkesan begitu rumit, kompleks, dan akhirnya membuat si pemilih tidak bisa membuat keputusan.

Banyak yang berkata, dahulukan lah sesuatu menurut kata hati. Menurut saya itu saja tidak cukup. Perlu penggalian pemahaman dalam diri, seperti mana yang jadi prioritas dan kebutuhan. Mungkin jika itu tidak diterapkan, kekesalan dan rasa menyesal akan menyapa kemudian.

Semua orang tentu pernah berada di titik kebingungan. Tetapi, toh ujung-ujungnya mereka harus, ya, harus menentukan sikap. Sederhananya, berani dengan lantang mengatakan ya atau tidak.

Editor Says: Ketika Menyederhanakan Pilihan (Foto: Pinterest)

Atau hal lebih sederhana lagi yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari. Sebut saja seperti menentukan ingin makan apa, mengenakan baju apa, menulis tentang apa, ingin lewat jalan mana, bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan dengan langkah tepat, atau ingin menghabiskan waktu di mana saat akhir pekan.

Hal di atas mungkin tidak berarti apa-apa dengan pilihan untuk masa depan. Katakanlah menentukan teman hidup, pendidikan, kepercayaan, atau profesi. Bukankah demikian?

Sederhana dan Bermakna

Bisa dikatakan, semakin dewasa, seseorang akan banyak dihadapkan dengan berbagai masalah yang mengharuskan mereka menentukan sikap. Kadar cepat dan tepatnya tentu berbeda-beda bagi setiap orang.

Kalau boleh jujur, belakangan saya pun kerap dilanda kebingungan yang tiada habisnya. Mulai dari hal-hal mendasar dalam keberlangsungan hidup hingga memutuskan aspek krusial yang jika tidak tepat, akan membuat saya terjebak dalam rasa sesal.

Editor Says: Ketika Menyederhanakan Pilihan (Foto: secondlineblog.org)

Kendati demikian, saya pun lekas mengubah pola pikir sempit dan rumit menjadi bermakna juga sederhana. Membiarkan diri sejenak larut dalam berbagai pemikiran-pemikiran yang nantinya berpengaruh pada keputusan.

Selain itu, cerita yang kawan-kawan curahkan tentang kehidupan mereka juga membuat saya menerawang jauh. Ternyata, hal yang terkadang saya risaukan bukanlah apa-apa. Kisah mereka bahkan terkesan lebih menakutkan dan penuh liku.

Editor Says: Ketika Menyederhanakan Pilihan (Foto: Pinterest)

Air mata, suka dan duka mereka pun kerap menjadi pembelajaran untuk saya pribadi. Apa yang harus dilakukan ketika dihadapkan dengan masalah dan kenyataan hidup yang tidak jarang membuat bulu kuduk bergidik ngeri.

Terlepas dari pada itu, pilihan adalah sebuah keharusan yang tidak dapat kita hindari. Renungi, resapi, dan maknai setiap langkah yang kita ambil. Buatlah mereka jadi sederhana, hingga kalian dapat memberi keputusan itu memiliki makna ke depannya.


Putu Elmira


Editor Kanal Musik Bintang.com

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading