Fimela.com, Jakarta Sebagai anak, tentu punya penilaian tersendiri terhadap ibu dan ayahnya. Begitu juga dengan Petra Sihombing. Petra sangat kagum terhadap ibunya, Luciana Nova Putong, dan ayahnya, Franky Sihombing.
"Nyokap gue @nova_3011 adalah orang yang terkuat yang gue tau. Setelah kejadian yang menghancurkan dia, dia bisa pelan-pelan recover. Gue melihat prosesnya setiap hari dirumah. Dari usahanya bunuh diri sampai sekarang bisa ngomong di mimbar di depan banyak orang tentang masalahnya, itu nggak terjadi dalam semalam," ungkap lelaki kelahiran Jakarta, 10 April 1992, pertengahan Mei 2017 lalu.
Advertisement
BACA JUGA
Ada yang bilang, lanjut Petra, keluarga adalah ujian yang paling berat. Di saat merasa tak cocok, maka harus dicocok-cocokan. Sementara saat tak suka, maka harus dicari cara agar bisa suka.
"Gue dan nyokap gue nggak selalu sepaham, kita sering berantem. Gue cuma percaya sama Tuhan yang memberikan gue keluarga ini, dan gue percaya pasti ada baiknya dibalik ini semua. Broken home itu pilihan. Itu pilihan lo mau beresin masalah lo apa enggak. Dengan tulisan ini gue mau bilang terima kasih buat nyokap gue yang selalu nguatin kita anak-anak, dan kita selalu ada buat mama. Love you ma ❤️," papar Petra.
Sementara itu, Petra menilai ayahnya sosok terebaik buat dirinya. Meski dari ia lahir sampai SMP, keluarganya selalu mengontrak rumah dan pindah setiap dua tahun karena kondisi finansial.
"Gilanya bokap gue, selalu ada 5-10 orang yang dia tampung dirumah kontrakan kita. Ada yang abis perang di Ambon, ada yang ex pemakai, ada yang preman, dan ada juga yang emang gak punya rumah aja. Dia kasih tempat tinggal, kasih makan. Dari kehilangan HP sampe kehilangan motor. Bokap gue cuma senyum dan berharap orang-orang yang tinggal disitu bisa jadi manusia yang lebih baik," papar Petra.
Petra sendiri banyak belajar tentang memberi dari Franky. Mengutip pernyataan sang ayah, lanjut Petra, memberi itu tak memberi kalau rasanya tak sakit. Hari-hari itu dilalui, hingga ibu dan ayahnya bercerai.
"Bokap gue bukan nirmala. Dia nggak sempurna, dia manusia. Orang cenderung lebih tertarik kepada hal negatif dibanding yang positif. Dari 9 hal baik, kemungkinan besar 1 hal buruk bisa melalaikan penilaian kita terhadap sesuatu. Atau seseorang. Gue siapa bisa menghakimi orang lain? Manusia bisa mengampuni, karena nggak ada satupun manusia yang sempurna. Satu hal yang gue tau pasti adalah, bokap gue sempurna di mata gue. Thank you pa buat semuanya. Love you," imbuh Petra.
Penilaian itu yang ditulis Petra Sihombing terhadap ibunya, Luciana Nova Putong, dan ayahnya, Franky Sihombing. Melalui pernyataannya itu, Petra mengajak berterima kasih kepada ibu dan ayah jika masih hidup dan mendoakan mereka jika sudah tiada.