Fimela.com, Jakarta Aktor muda berbakat yang kini tengah naik daun sukses mencuri perhatian masyarakat lewat akting-aktingnya di sejumlah film tanah air. Pria bernama Jefri Nichol, ya nama itulah yang kini kerap digadang-gadang menjadi aktor muda yang bertalenta. Kini kemampuan aktingnya diuji lewat film Jailangkung.
***
Jefri Nichol, mengawali karirnya di tahun 2013 dengan tayangan series di televisi. Kemudian Jefri merambah ke model iklan hingga mengantarkannya masuk ke ranah dunia perfilman Indonesia. Debutnya di film Pertaruhan langsung mencuri perhatian.
Advertisement
Lantas film Dear Nathan yang sukses mendapat banyak penonton melambungkan namanya. Popularitas lagu Surat Cinta untuk Starla membuat namanya semakin populer karena Jefri menjadi pemain di film pendek bertema lagu tersebut. Jefri mulai disejajarkan dengan aktor muda lainnya seperti Adipati Dolken, Rizky Nazar dan aktor muda lainnya.
BACA JUGA
Jefri jatuh cinta pada akting. Karena itu dia bertekad untuk mengasah kemampuan aktinganya. Kecintaannya terhadap dunia akting, khususnya di film layar lebar membuatnya harus terus menggali kemampuannya berakting agar bisa meraih mimpinya.
"Gua senang bekerja di industri ini, senang melakukannya, dan gue mencoba semaksimal mungkin mengeluarkan kemampuan akting gua. Masih banyak teknik akting yang harus gua pelajari dan eksplore juga," ucap Jefri Nichol saat wawancara Eksklusif untuk promo film terbarunya berjudul Jailangkung di kantor Bintang.com di Gondangdia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2017).
Jefri Nichol, pria kelahiran 15 Januari 1999 ini sedang meroket lewat film-film yang ia mainkan. Meski demikian, Jefri mengaku tak ingin besar kepala dan berpuas diri. Hingga saat ini, Jefri mengatakan terus menggali potensi diri dalam berakting.
Melihat bakat akting yang dimiliki Jefri Nichol, rumah produksi Screenplay Films mempercayakan dua sutradara yakni Rizal Mantovani dan Jose Purnomo agar filmnya berjudul Jailangkung dibintangi Jefri Nichol. Berikut kutipan wawancara Eksklusif Bintang.com bersama Jefri Nichol.
Advertisement
Antusias Main Film Horor
Seperti diketahui, film horor Jelangkung sempat sukses di tahun 2001 silam. Namun film Jailangkung kini memiliki cerita berbeda dengan film Jelangkung sebelumnya. Seperti apa cerita keterlibatan Jefri Nichol di film Jailangkung ini? Bagaimana cara Jefri Nichol keluar dari comfort zonenya yang kerap bermain di film drama dan kini ke genre horor?
Film Jailangkung ini bercerita tentang apa?
Film Jailangkung ini bercerita tentang sebuah keluarga. Di sini ada peran Bella, Angel dan Natasha. Gua sebagai Rama, karakter gua itu sebagai orang Jawa, penyuka hal-hal mistis sama seperti ayahnya. Mistis jadi sarapan sehari-hari buat Rama yang selalu diajarkan sang ayahnya.
Apa kesulitan anda bermain film Jailangkung ini?
Kesulitannya, gue sebagai Rama ini harus berbahasa Jawa pas main Jailangkung. Dan gua kesulitan harus membaca mantra berbahasa Jawa saat main Jailangkung itu. Cara gua mendalami peran Jawa itu, gua melakukan baca-baca mantra selama dua hari, belajar sama coach dan pas udah bisa di test langsung didepan Rizal Mantovani sebagai sutradara.
Bagaimana menjalani chemistry dengan pemain lain? Ada pemain senior juga, seperti apa?
Chemistry sama Amanda Rawless sih udah pernah sama dia di film sebelumnya, jadi gak terlalu sulit. Lalu ada Hannah Al Rashid, gue kayak temen biasa aja karena emang baru kenal. Sama yang lain sih gak terlalu intens, termasuk sama Mbak Wulan Guritno gue gak ada scene sama beliau jadi gak gimana-gimana.
Proses syutingnya seperti apa dan lokasinya di mana saja?
Serius dan menyenangkan proses syutingnya. Kebetulan kita mengambil syuting mulai 7 April sampai 5 Mei. Lokasi ada di beberapa tempat seperti di Jakarta, Sentul, Bandung, Cimahi, Purwokerto dan Bali juga.
Kenapa tertarik main film di Jailangkung?
Pertama tentunya karena cerita film Jailangkung ini bagus, kedua directornya, Rizal Mantovani dan Jose Purnomo. Ketiga para castnya, aktris dan aktor hebat semua.
Alasan kamu terima tawaran film Jailangkung ini kenapa?
Gue pengen sesuatu yang baru. Biasanya drama aja, jadi di genre lain ini merupakan suatu hal baru bagi gua. Jadi biar lebih variasi main perannya di film apapun. Enaknya main drama kita bisa meluapkan emosi meledak-ledak, kalau di horor beda, karena kebanyakan kalemnya, kagetnya juga.
Sebelum syuting Jailangkung, kamu sempat nonton film Jelangkung yang dulu?
Iya sempat, gua nonton horor film lainnya juga. Kayak film horor yang judulnya Kuntilanak, dan lain-lain juga tentang horor. Baik yang horor lokal maupun yan luar gue tonton beberapa.
Di tahun 2001, Jelangkung rilis dan sukses. Apa cerita Jailangkung sekarang sama seperti yang dulu?
Beda. Kalau bedanya, sekarang lebih kekeluargaan, drama dan tentu pastinya horor ya. Jelangkung dulu kan tentang persahabatan yah. Ini dramanya ada, lalu sekarang ada misi penyelamatan.
Kalau boleh tau, selama syuting ada kejadian aneh gak?
Ya, buat emosi main di horor Jailangkung ini jauh lebih menguras. Kayak gua pegang boneka Jailangkungnya itu berasa lebih capek dibanding gue gendong salah satu pemain di satu scene, gue gendong si Tasya sambil naiki bukit. Gak tau kenapa, gue mending pilih gendong Tasya sambil lari ke bukit dibanding gua lama-lama harus megang boneka jailangkung itu sendiri.
Kok bisa? Jailangkungnya ada isinya?
Jailangkung yang dipake di syuting ya Jailangkung asli. Tapi emang ada pawangnya gitu di lokasi jadi aman-aman aja pas syuting.
Horor Berkualitas
Jailangkung merupakan film horor pertama bagi Jefri Nichol. Butuh pertimbangan tersendiri ketika dia memutuskan untuk bergabung ke film ini. Dan pengalaman berbedapun didapatkan oleh Jefri ketika membintangi film Jailangkung.
Pengalaman syuting horor yang kamu alamin sendiri?
Kejadian sih enggak terjadi ke gua. Tapi terjadi ke kru filmnya. Jadi, ada salah satu scene gue di Rumah Sakit di kawasan Sentul, udah malam. Orang make up pulang belakangan, naik lift, pas turung malah ke kamar mayat. Dia masuk ke kamar mayat itu, dituntun. Ditegor Satpam, si kru ini mau ke lantai satu malah ke kamar mayat, akhirnya dianterin Satpamnya ke lantai satu. Itu aneh, dan memang banyak juga yang pernah kayak gitu, dibawa ke kamar mayat. Untung itu hari terakhir syuting tuh.
Kamu sendiri penakut gak sama hal-hal seperti itu?
Dilihatin langsung pernah, pas kecil. ada tangan melayang gitu di kamar tidur. Gue akui, jujur gue orangnya penakut. Tapi gue itu penasaran orangnya, jadi ketakutan itu gue tantang jadinya sama penasaran.
Horor kerap dapat respon negatif karena berbau seks dan sebagainya. Gimana dengan film horor Jailangkung ini di mata kamu?
Film Jailangkung ini bakal merubah pandangan orang lain tentang horor. Ini bener-bener tentang horor dan mistisnya. Tidak ada yang berbau vulgar atau seks.
Apalagi yang menarik di film ini?
Banyak sih, salah satunya kita syuting di pesawat yang bisa mendarat di air. Itu seru banget, terus kita syuting bakal ada scene yang mantap juga.
Kamu digadang-gadang jadi next star di perfilman Indonesia? Tanggapan kamu?
Yang pasti senang bisa dipercaya sama orang. Saat ini yang gue fokuskan ke film saja. Karena gue mau memajukan perfilman Indonesia. Gua senang bekerja di industri ini, senang melakukannya, dan gue mencoba semaksimal mungkin. Masih banyak teknik akting yang harus gue pelajari dan eksplore juga, mau punya film yang bervariasi dulu.
Makna akting, seperti apa menurut kamu?
Akting itu menurut gue bisa menjadi jiwa orang lain. Akting itu menjadi diri orang lain dan keluar dari diri kita yang asli.
Belajar akting kamu seperti apa?
Gue cari kesamaan karakter dengan diri gue. Lalu gue riset sama acting coach gue. Itu yang gue lakukan. Akting itu bukan sendiri aja, tapi ada kerjasama tim, ada team work yang bekerja semuanya. Itu penting.
Kamu pernah gagal casting?
Pernah. Dulu sering ikutan casting, setahun gak diterima-terima. Gue masuk ke Entertaint di 2013, main Series, iklan lalu ke film. Motivasi gue pingin bikin film bagus, banyak yang berjasa di karir gua, mereka orangtua, manager, sutradara juga.
Kamu kerap dimirip-miripkan sama Adipati Dolken?
Ya senang sih, bisa disejajarkan sama aktor yang di atas gue. Itu artinya, mereka percaya sama gua bisa seperti mereka. Gua pengin banget main film bareng sama Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo, ya banyak sih sebenarnya. Mereka jadi inspirasi akting gue di film.
Sebutkan, kenapa masyarakat Indonesia harus nonton film ini?
Karena film Jailangkung full horor, lalu ada Rizal Mantovani dan Jose Purnomo. Mereka udah gak diragukan lagi kalau buat film horor. Kemudian, tentu para pemain-pemain yang ada di film ini, Lukman Sardi, Wulan Guritno, Amanda Rawless dan lainnya. Dan pasti cerita film ini bagus, bisa mengajak keluarga juga nonton film ini pas lebaran 2017 mendatang.