Fimela.com, Jakarta Marsha Timothy memasuki fase baru dalam profesinya sebagai seorang aktor. Jika biasanya ia memerankan sosok wanita lembut nan anggun, hal tersebut berbalik 180 derajat dalam film terbarunya. Berperan sebagai Marlina, seorang janda asal Sumba, Nusa Tenggara Timur di film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, istri dari Vino G. Bastian tersebut 'dipaksa' untuk menjalani adegan-adegan sadis.
Film yang bakal tayang perdana di Festival Film Cannes 2017 ini memaksa Marsha untuk melakukan adegan jahat seperti membunuh, memenggal, serta membawa kepala manusia dalam perannya. Terkait peran baru dalam karirnya tersebut, Marsha pun berbagi cerita proses pembentukan karakter Marlina di dirinya.
Advertisement
BACA JUGA
"Kalau menghayati pasti ada proses sih, ada workshop. Selama itu sih saya tidak dilatih menjadi sadis. Cuman ya pendalamannya ya saya sih nggak memfokuskan membayangkan karakter perempuan ini harus sadis, memang kebutuhan cerita. Kalau akhirnya kelihatan sadis, saya juga nggak tau," ungkapnya saat konferensi pers sebelum keberangkatan film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak di Plasa Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2017).
"Marsha memang iya sih kelihatannya lembut, tapi itu yang menarik kami. Ketika perlawanan terjadi terhadap karakter yang dari permukaan yang terlihat kuat, itu bakal kurang seru. Jadi kami butuh seseorang yang terlihat lembut, kami menyebutnya seperti tragic character. Alhamdulillah kami temukan semua itu di Marsha. Ini mengenai perlawanan, sadis itu soal interpretasi," tambah Rama Adi selaku produser film Marlina.
Tidak merasa terbebani, Marsha pun mengaku perannya sebagai Marlina merupakan tantangan baru dalam karirnya. Selain karakternya yang terkesan sadis, untuk memerankan Marlina, istri dari Vino G. Bastian tersebut pun dihadapkan oleh beberapa pengalaman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
"Saya merasa senang banget ditawarkan peran ini karena sebuah tantangan besar buat saya memerankan perempuan asli Sumba, dimana saya harus berdialeg Sumba, saya harus belajar naik kuda, saya harus belajar naik motor trail di situ sampai luka-luka. Ya Waktu itu mungkin tantangan dan perjuangan tapi sekarang Itu jadi kenangan yang menyenangkan banget buat saya," pungkas Marsha Timothy.