Fimela.com, Jakarta Predikat hot papa tampaknya layak disematkan pada sosok Ariyo Wahab. Pasalnya, kesuksesan Ariyo Wahab sebagai vokalis grup band The Dance Company juga seiring dengan keberhasilannya membuang predikat anak band yang kerap dianggap 'nakal' dengan memiliki keluarga yang jauh dari pergunjingan. Apa rahasia yang membentuk karaktr Ariyo Wahab itu?
***
Pertama kali dikenal sebagai aktor film Biarkan Bintang Menari yang populer di tahun 2003, namun nyatanya jauh sebelum itu Ariyo Wahab sudah merintis jalannya sebagai rockstar. Dimulai dengan mengisi posisi vokalis di grup band kampus semasa kuliah, pria 42 tahun tersebut juga pernah tergabung sebagai salah satu personel dari Ungu Band, State of Groove, sebelum berlabuh sebagai frontmen di The Dance Company bersama Pongki Barata, Baim, dan Nugie.
Advertisement
BACA JUGA
Meski sudah memiliki bakat sebagai rockstar sejak muda, namun Ariyo menunjukkan sisi yang berbeda saat berada di rumah. Di hadapan Milasari Wardhani dan tiga putrinya, sosok rockstar yang terkesan cuek dan urakan berubah menjadi sosok ayah yang memiliki jiwa lembut serta sangat menyayangi keluarganya.
Dikatakan Ariyo, dua kepribadian yang bertolak belakang antara statusnya sebagai rockstar dan ayah dari tiga orang anak perempuan memang merupakan cerminan dirinya dalam dunia yang berbeda. Sangar di atas panggung, namun lembut dan penyayang di dalam rumah.
"Hot papa itu orang yang ngomong ya. Kalau gue ya melakuan hal-hal yang gue suka saja. Kayak di panggung gue suka joget, suka mengekspresikan apa yang gue nyanyikan. Kalau gue sama keluarga ya benar-benar itu kebutuhan gue sih. Mungkin orang kira gue sosok ayah yang liar di panggung, begitu ketemu keluarga gue bisa lemah, ya memang gitu, itu yang terjadi. Gue nggak buat-buat sih," ungkap Ariyo Wahab saat berbincang dengan Bintang.com, Rabu (10/5/2017)
Lantas, bagaimana sebenarnya kehidupan pribadi Ariyo Wahab di belakang panggung? Bagaimana seorang rockstar yang juga family man itu mendidik tiga orang anak perempuan yang sudah mulai beranjak remaja? Semuanya akan diungkap lebih mendalam lewat sebuah wawancara eksklusif Ariyo Wahab dengan Bintang.com berikut ini.
Advertisement
Liar di Panggung Lembut di Rumah
Lebih dulu dikenal sebagai aktor, Ariyo Wahab lantas menjelma menjadi rockstar saat bertemu dengan tiga orang sahabatnya sesama vokalis. Lewat pertemuan 'tidak sengaja' Bersama Pongki Barata, Baim, dan Nugie, Ariyo Wahab dalam sebuah panggung, Ariyo Wahab lantas mengubah citranya dari aktor menjadi seorang musisi dengan dukungan penuh dari istri serta anak-anaknya.
Lebih dahulu dikenal sebagai aktor, bagaimana proses kamu akhirnya bergabung sebagai vokalis di The Dance Company?
Jadi awalnya dulu Nugie kan menciptakan satu lagu judulnya Dunia Berbagilah buat acara yang dilaksanakan di Bali. Ketemu lah kita di salah satu mal, Nugie pikir gue ikut nyanyi di acara itu. Setelah bilang nggak dia ajak gue nyanyi. Dari situ ketemu Baim dan Pongki. Kita cari nama band, di bus ada Dance Company, ya kita pakai Untuk vokalis istri-istri kita yang pilih.
Kok pilihan istri, bukan pertimbangan personel, apa alasannya?
Nggak tahu, mungkin dari mereka (personel yang lain) juga emang mungkin ada keinginan jadi vokalis juga kayaknya, bingung lah yang jadi vokalis siapa. Ya sudah kita tanya istri saja deh, mungkin istri bisa lihat dari sisi mananya segala macam, akhirnya kita serahkan ke istri. Kita tanya siapa, gue yang dipilih.
Menjadi vokalis diantara vokalis-vokalis lain yang ada di The Dance Company, sempat ngerasa nggak pede?
Nggak, saya cuek saja bodo amat, hahaha. Cuma kalau ditanya beban gitu ya gua nggak pernah beban sih, gue cuek saja, gue akan menyanyikan dengan cara gue. Terus kalau gue nggak suka ya gue bilang nggak suka, kalau suka ya suka.
Tadi sempat bilang ada andil istri sampai akhirnya kamu jadi vokalis, bagaimana dengan dukungan anak-anak?
Waduh, bahkan ketiga anak gue sangat bangga sekali, Alhamdulillah. Tercetus sendiri dari mereka kalau mereka tuh senang banget punya ayah yang penyanyi, bagi mereka itu sesuatu yang cool, keren. Memang gue pun dari dulu punya cita-cita kalau gue jadi penyanyi gue pengin anak gue sampai besar bisa lihat gue nyanyi di panggung.
Apa itu artinya kamu ingin pengaruhi anak-anak untuk jadi penyanyi juga?
Kalau influence tergantung dari mereka lah, kita juga nggak pernah memaksakan mereka untuk jadi penyanyi aktor, aktris, segala macam, terserah mereka sukanya seperti apa, cintanya seperti apa, kita support dari belakang. Karena mereka sekarang juga istilahnya kan masih belum punya tujuan yang pasti.
Apa anak-anak udah ada yang mau ikutin jejak mas Ariyo jadi penyanyi?
Untuk (anak) yang pertama ini, si Kay ini udah bener-bener pengin nyanyi. Karena disekolahnya sendiri kan mereka tuh buat anak-anaknya presentasi tentang cita-cita dan apa motivasi cita-citanya, nah dia pengen jadi penyanyi. Yang lain tuh pengin jadi manajer, dokter, segala macam, dia malah pengin jadi penyanyi gitu loh. Dan memang kebetulan terinspirasi dari ayahnya dan beberapa penyanyi yang dia suka.
Anak punya cita-cita jadi penyanyi, mungkin ada rencana buat berduet sama anak?
Itu memang ada kemungkinan sekali sangat besar. Ada konsep duet sama anak, istri juga kebetulan bisa nyanyi, jadi mungkin banget. Gue kan memang ada rencana bikin album solo, itu memang gue sengaja temanya tentang kehidupan dengan keluarga. Dari awal ketemu sama Mila, sampai proses berantem segala macam mungkin akan tertuang di lirik di solo album gue nanti sampai akhirnya alhamdulillah kita bisa menghasilkan tiga anak. Pengin sih, rencananya seperti itu jadi perjalanan gue sama Mila yang sampai akhirnya kita bisa menciptakan suatu keluarga.
Enggak Mau Jadi Ayah yang Ditakuti
Meski berstatus sebagai vokalis grup band ternama, namun di rumah, Ariyo Wahab tetap lah seorang ayah dengan tiga orang anak, Kyra Wahab, Jamie Wahab dan Sabine Wahab. Sangar di atas panggung, nyatanya Ariyo Wahab berubah menjadi sosok family man saat berada di lingkungan keluarganya.
Jadi ayah dari tiga anak perempuan, susah nggak?
Kalau disusah-susahin ya pasti susah. Mungkin wajar lah sebagai orangtua takut terjadi seperti apa, cuma balik lagi kita harus percaya sama anak itu sendiri, terus juga harus memberi ajaran yang baik sesuai dengan zamannya. Selain mendoakan, mudah-mudahan yang kita ajarkan bisa menjadi pondasi yang baik buat anak-anak.
Punya tiga anak perempuan yang sudah mulai tumbuh besar, bagaimana kamu melakukan pendekatan pada anak-anak?
Kalau sekarang pendekatannya pada tiga anak itu sendiri lebih banyak dari istri. Anak itu kalau dia mau cerita tentang personalnya, dia nggak ke ayahnya, mungkin segan atau takut, jadi si Mila ini lebih mendekatkan diri. Kalau gue pribadi si Kay kan udah gede nih, ya kita lihat nanti lah. Gua kadang pengen kayak almarhum bokap yang keras, cuma gua nggak bisa gitu, beda karakternya. Ya mungkin gue lebih pendekatannya bisa merasakan aura anak seperti apa, itu yang kita jalanin.
Sosok rockstar seperti kamu kalau di rumah itu ayah yang seperti apa sih?
Kalau gue termasuk dalam hal apapun gua sangat lentur, ketika anak-anak menanyakan apapun ya gue harus jawab dengan apa yang harus kita punya. Cuma tetap, gue walaupun mereka bebas tapi harus tetap punya sikap, maksudnya jangan sampai anak-anak saking kita dekatnya jadi kurang ajar, jangan seperti itu juga. Gue tipe ayah yang kalau kalian mau menyanyakan apapun, melakukan apapun yang penting terbuka, nah nanti keputusan tetap ada dari ayah dan bunda.
Quality time kamu dengan istri dan anak biasanya ngapain?
Kita nggak pernah patokin, nggak pernah ada jadwal dan nggak harus nentuin apa yang kita lakukan, jadi kayak di sini dan sekarang saja. Kalau saat itu kita harus main sepeda ya main sepeda, ke mal nonton (bioskop), nonton konser bareng, keluar kota kalau ada rezeki. Tapi kita selalu jujur sama anak-anak, kalau seandainya ada ya ada, kalau nggak kita ya ngomong sama mereka. Jadi quality time di rumah juga masih bisa, di kamar bisa, jadi nggak harus keluar. Malah kita lagi mengurangi ke mal karena itu kan lebih konsumtif, ya jadi di rumah juga pengin nunjukin ke anak-anak kalau kalian juga punya rumah yang enak loh. Kadang kan anak-anak lebih suka ke rumah teman, jadi untuk menghindari hal seperti itu kita tanamkan kalau kalian punya rumah yang enak loh, harus bersyukur ya.
Sudah punya karir dan keluarga yang sempurna, apa ada pencapaian yang ingin diwujudkan ke depan?
Kalau cita-cita sih justru gue pengin banget ngembangin usaha diluar nyanyi, bisnis kuliner. Kebetulan istriku ternyata pintar masak dan emang enak. Jadi gue sebagai suami harus support dia dalam bentuk gue pengin menjalankan bisnis untuk ke depan. Kita nggak pernah tau kan ke depannya bakal gimana, nah sekarang kita coba buka warung dengan makanan dari istri sendiri.
Kalau untuk karir dan keluarga, kamu ingin seperti apa ke depannya?
Kalau musik gue pengin lebih punya karya sendiri. Karena selama ini gue belum benar-benar punya karya sendiri dan sekarang kayaknya gue udah bener-bener saatnya punya album solo dan karya sendiri. Itu udah ada tinggal kita rekam dan aransemen lagi. Kalau keluarga, gue ngerasa sama Mila, apa yang kita dapatin sekarang ini adalah alhamdulillah cukup, dan bersyukur kita punya tiga anak. Tapi masih belum selesai perjuangan kita, mereka (anak-anak) makin gede kan pertumbuhannya juga sangat pesat sekali dan alhamdulillah sangat pintar, jadi mungkin banyak pertanyaan-pertanyaan ke gue yang akan mereka tanyakan, ya itu tergantung dari sistem yang kita jalani berdua sama istri akan seperti apa ya yang cocok untuk tiga anak kita.
Sosok Ariyo Wahab membuktikan jika ia sukses memiliki dua karakter yang berbeda dalam hidupnya. Liar di atas panggung layaknya rockstar sebagai vokalis namun tetap lembut saat pulang ke rumah menjadi seorang ayah dan kepala keluarga yang mencurahkan seluruh kasih sayangnya pada keluarga kecil yang ia punya. Selalu bahagia ya Mas Ariyo.