Fimela.com, Jakarta Sudah beberapa tahun terakhir ini Nugie memilih sepeda sebagai alat transportasinya. Baginya, sepeda adalah pemecah masalah pencemaran udara dan juga kemacetan ibukota seperti sekarang ini.
Banyak kelebihan atau manfaat positif yang dirasakan oleh adik Katon Bagaskara itu kala bersepeda. Selain lancar dan menghemat waktu karena tak terjebak kemacetan, ia bisa mendapatkan kebugaran.
Advertisement
BACA JUGA
"Kelebihan, saya lebih cepat nyampe, udah pasti. Di jam-jam yang biasanya diadakan event tuh pas macet, apapun di wilayah Jakarta. Terus saya juga lebih banyak berhemat," kata Nugie di gedung Kemenpora, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2017).
"Saya juga banyak berkontribusi yang baik terhadap udara Jakarta karena saya nggak pakai kendaraan bermotor. Kalau nggak dimulai, kapan lagi. Sepeda di Jakarta akan menjadi dalam tanda kutip transportasi yang dipilih masyarakat," ujarnya.
Bersepeda di jalanan di Jakarta bagi Nugie adalah sebuah kenekatan. Dengan belum adanya jalan khusus sepeda, lalu kondisi masyarakat pemakai kendaraan bermotor yang belum memberikan ruang kepada pada pesepeda dan pejalan kaki menjadi masalah tersendiri.
"Di kota Jakarta, pengalaman bersitegang dengan pengendara-pengendara motor itu sering banget. Karena menurut saya mereka belum sadar, hak yang perlu dibagi, jalanan itu masih ada pejalan kaki, masih ada sepeda, masih ada juga tukang-tukang kaki lima yang pakai dorongan," ucapnya.
Beberapa kali Nugie harus mengelus dada ketika para pengendara sepeda motor berlaku kurang adil kepadanya. Tak jarang ia dihardik oleh para pengguna jalan yang merasa terganggu karena sepeda lebih lambat berjalan.
"Mungkin lebih lambat, tapi itu masalah sosialisasi aja bahwa sepeda itu mempunyai hak yang sama dengan pengendara motor yang lainnya. Beberapa kali kesempatan saya dipepet terus saya dikatain, buat saya sih 'Oh ya udah, yang waras ngalah'," tandas Nugie.