Fimela.com, Jakarta Aming bersikukuh untuk mengakhiri pernikahannya, namun di lain pihak Evelyn justru sebaliknya. Ia tak mau rumah tangga yang dibinanya sejak 4 Juni 2016 lalu kandas di usia yang sangat muda.
Advertisement
BACA JUGA
Menurut Henry Indraguna, kuasa hukum Evelyn, Aming adalah cinta pertama dari kliennya. Karenanya, tak mudah untuk berpisah begitu saja dengan seseorang yang sudah membuat hatinya berbunga belakangan ini.
"Gimanapun Aming cinta pertama Eve. Tanpa Aming, Evelyn nggak akan bisa berubah. Eve sudah cantik karena Aming, ibunya pun bilang gitu," kata Henry Indraguna, kuasa hukum Evelyn di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (13/4).
Semenjak bersama Aming, Evelyn memang terlihat berubah. Kesan maskulin yang sebelum nikah diperlihatkannya, jarang sekali tampak. Ia mulai belajar bersolek layaknya seorang perempuan ataupun istri.
"Dulu evelyn sudah dibilangin tapi nggak berubah. Tapi dengan cinta kepada Aming, Evelyn berubah. Inilah pengorbanan luar biasa. Nggak mudah dilupakan dengan waktu singkat. Hatinya hancur luluh lantah," ujarnya.
Henry mengatakan perubahan-perubahan positif dalam diri Evelyn diharapkan bisa menjadi pertimbangan Aming. "Itu sekedar menghibur diri. Ya kalau bisa kita membuka hati ayolah kembali lagi, siapa tahu dengan kejadian ini membuat efek jera, ke depan lebih bagus lagi, namanya miracle kita ga pernah menutup diri," kata Henry.
Jika di media sosial atau kamera wartawan, Evelyn selalu menampakkan senyumnya, diakui Henry sebenarnya tidak demikian. Di dalam hatinya, Evelyn sering merasakan sedih yang luar biasa sehingga tangis pun kerap kali datang.
Apalagi ketika Evelyn melihat Aming terlihat bahagia bersama teman-temannya. "Itu cuma emosional aja dipicu sesuatu. Posting gambar seseorang, Eve emosi jadi posting lagi. Malemnya pasti WA lagi ke saya keinget lagi, nangis lagi aku nggak mau cerai," ucapnya.